Ngamuk di Klinik, WNA AS Dideportasi Imigrasi Bali dan Dicekal Masuk Kembali
Mohammad Kholis
14 April 2025


DENPASAR – Kantor Wilayah Derektorat Jenderal Imigrasi Provinsi Bali mendeportasi seorang warga negara asing (WNA) Amerika Serikat, Mitchell McMahon (27), usai terlibat insiden perusakan di sebuah klinik kesehatan di Pecatu, Kabupaten Badung, Bali.

McMahon, yang tiba di Bali pada 2 April 2025 menggunakan visa on arrival (VoA) yang berlaku hingga 1 Mei 2025, diamankan usai mengamuk dan merusak fasilitas di Klinik Nusa Medika Pecatu. Insiden itu terjadi pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 05.00 WITA. Saat itu, ia diantar oleh rekannya sesama WNA menggunakan taksi daring dalam kondisi tidak sadar. Namun, setibanya di ruang pemeriksaan, McMahon tiba-tiba sadar, menyerang temannya, dan merusak peralatan medis yang ada.

Rekaman video aksi McMahon yang sempat viral di media sosial menunjukkan ulahnya yang membahayakan pasien lain dan staf klinik. Pihak klinik kemudian melaporkan kejadian tersebut ke petugas Linmas Desa dan Polsek Kuta Selatan.

Meski aksinya tergolong tindak pidana sesuai Pasal 406 KUHP tentang perusakan, kasus itu tidak dilanjutkan ke ranah pengadilan karena telah diselesaikan secara damai. McMahon mengganti kerugian kepada pihak klinik sebesar Rp35 juta.

Selain melanggar hukum pidana, McMahon juga terbukti melanggar Pasal 75 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Berdasarkan pelanggaran tersebut, Imigrasi Bali mengambil tindakan tegas dengan mendeportasi yang bersangkutan pada Senin (14/4).

“Kami deportasi sore ini, pesawat berangkat pukul tujuh malam,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Bali, Parlindungan, di Denpasar.

Nama McMahon kini masuk dalam daftar penangkalan untuk masuk kembali ke wilayah Indonesia dalam jangka waktu tertentu.

Sepanjang Januari hingga 31 Maret 2025, Imigrasi Bali telah mendeportasi 128 WNA, dengan jumlah terbanyak berasal dari Rusia (32 orang), disusul oleh Amerika Serikat (10 orang), dan Ukraina (8 orang).