Dugaan Perbudakan Pemain Sirkus Taman Safari: Bisakah Budak Melawan dan Menang?

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Dugaan Perbudakan Pemain Sirkus Taman Safari: Bisakah Budak Melawan dan Menang?

amekachi

17-04-2025 06:42

Dugaan Perbudakan Pemain Sirkus Taman Safari: Bisakah Budak Melawan dan Menang?

Dugaan Perbudakan Pemain Sirkus Taman Safari: Bisakah Budak untuk Kali ini Melawan dan Menang?

Selamat hari ini gansist, 17 April 2024. Bagaimana keadaannya, semoga baik-baik saja selamanya dan tak kurang oleh apapun. Selama hidup ini, sudah sepatutnya untuk kita agar berharap mendapatkan takdir sesuatu yang baik untuk kedepannya atau dihari depan, karena kita tidak akan pernah tahu apapun yang terjadi didepan kita nanti.

Wah, zaman sudah modern tapi masih ngomongin takdir ya gansist. Pada kenyataannya, zaman memang sudah modern, tapi perilaku zaman dahulu masih tetap ada hingga sekarang, seperti dari mulai pembantaian massal, penyembahan pohon-pohon yang besar, persekusi segolongan umat manusia hingga bahkan perbudakan.

Quote:

Dulu agak lamaan ada yang terkenal yang kemudian bernama Holocaust, asalnya dari Nazi Jerman ngumpulin semua kaum Yahudi di Eropa buat pekerja tanpa upah, namun akhirnya berujung pada pembantaian massal. Ciri khas perbudakan tentunya ya seperti itu, dipekerjakan namun tanpa upah, disiksa, tidak disekolahkan dan berbagai perlakuan kejam lainnya.

Sekarang pun masih muncul cerita-cerita tentang mengerikannya perbudakan, kalau beberapa saat lalu ada perbudakan tenaga kerja asal Indonesia di Kamboja, saat ini malah geger dugaan perbudakan di Indonesia yang dilakukan oleh orang Indonesia sendiri dan korbannya pun orang Indonesia. Lebih-lebih kabarnya anak yang diduga budak itu juga jadi budak sama saja kayak ibunya, kalau tipenya dah kayak gini berarti perbudakannya bukan perbudakan modern lagi, tapi ala-ala perbudakan zaman abad pertengahan.

Yaitu tentang berita viral bermula mengenai pengaduan beberapa mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) yang beroperasi di Taman Safari kepada Kementrian HAM pada (15/4), mereka mengadu mengenai perbudakan yang bertahun-tahun mereka alami, seperti diperkerjakan tanpa upah, disiksa, tanpa kejelasan asal usul dirinya, dikurung, jatuh dari ketinggian 13 meter tidak dibawa ke rumah sakit, dipijat doang alias dieksploitasi dan yang kekejaman lainnya.

Namun ini ada keterangan dari pihak tertuduh nih gansist, yaitu dari pihak Taman Safari, melalui Tony Sumampouw menyatakan jika tuduhan itu tidak benar. Menurut Tony, aduan sudah pernah tahun 1997 dan masalahnya selesai waktu itu.

Quote:

Diambil dari antaraNews, bahkan Tony memperlihatkan video kegiatan anak-anak sirkus pada tahun 1981 yang menggambarkan riang gembira tanpa tekanan seperti sekumpulan budak. Justru Tony kemudian membeberkan asal-usul anak-anak yang sekarang menuntutnya itu, mereka kata Tony, adalah anak-anak yang tidak diinginkan oleh ayah-ibunya. Diambil sejak bayi, dia rawat, dari asalnya di komplek kawasan prostitusi Kali Jodo, Jakarta.

Ya seperti itulah gansist, masih belum bisa dipastikan sehingga butuh kemampuan kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk membuktikan kebenaran sesungguhnya kasus ini. Namun dari kisah-kisah terdahulu sih, budak itu nggak mungkin bisa melawan apalagi menang perkara, menerima saja nasib mengenaskan menimpa diri mereka.

Spoiler for :

Jadi seperti tulisan diatas diawal, kembali lagi tentang harapan untuk dapat takdir yang baik bisa menimpa pada kita semua. Hanya itulah satu-satunya jalan untuk kita semua dapat menerima keadaan yang baik dalam hidup ini.

Karena tidak ada satupun yang dapat menolong kita semua, kecuali takdir yang berpihak kepada kita!

Sumber Tulisan dan Gambar:

Kompas

Tempo

Republika

AntaraNews