KRIPTO INDONESIA, Awal tahun 2025 pengguna kripto di Indonesia menunjukan angka yang menukik.

Tapi, dari data tersebut transaksi yang berjalan di bursa kripto indonesia mengalami penurian dibandingkan tahun 2024.

OJK mencatat bahwa nilai transaksi aset kripto sepanjang Februari 2025 mencapai Rp32,78 triliun.

Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Januari 2025 yang mencatatkan transaksi sebesar Rp44,07 triliun.

Meskipun demikian, OJK menilai bahwa tren pertumbuhan sektor kripto di Indonesia masih berlanjut, khususnya dari sisi peningkatan jumlah pengguna.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Maret 2025, yang digelar pada Jumat (11/4).

"Meski secara nominal transaksi mengalami penurunan, minat dan partisipasi masyarakat terhadap aset kripto masih terus tumbuh," ujar Hasan.

OJK mencatat jumlah pengguna kripto meningkat menjadi 23,31 juta konsumen pada akhir Februari 2025, naik dari 22,92 juta pengguna pada Januari.

Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa aset digital masih diminati oleh masyarakat, meskipun pasar sedang mengalami fluktuasi.

Namun gansis, memang trend kripto seharusnya dijadikan patokan.
Per Maret 2025, OJK mencatat ada 26 penyelenggara ITSK yang telah resmi terdaftar dan memiliki izin, terdiri dari 10 penyedia layanan pemeringkat kredit alternatif (PKA), dan 16 penyelenggara agregator jasa keuangan (PAJK).

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Disclaimers: Transaksi kripto sangatlah fluktuaktif dan berisiko. Sebaiknya lakukan dengan bijak sebelum memulainya.

Sumber : 1