- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPN-PB Janji Terus Serang Warga di Pedalaman Papua yang Diduga Intelijen


TS
mabdulkarim
TPN-PB Janji Terus Serang Warga di Pedalaman Papua yang Diduga Intelijen
Ancaman Serius, TPN-PB Janji Terus Serang Warga di Pedalaman Papua yang Diduga Intelijen

Tayang: Kamis, 10 April 2025 12:01 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoAncaman Serius, TPN-PB Janji Terus Serang Warga di Pedalaman Papua yang Diduga Intelijen
Tribun-Papua.com/istimewa
TPNPB/OPM: Tangkapan layar video pernyataan TPNPB terkait operasi warga yang diduga mata-mata atau intelijen di pedalaman Papua. Video itu dikeluarkan Rabu, (9/4/2025).
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Buntut pernyataan panglima TNI Republik Indonesia yang beredar di berbagai media dan mengatakan TNI mulfi fungsi di Papua yaitu mengajar dan juga menjadi pelayan kesehatan, kini menjadi boomerang bagi pemerintah.
Pernyataan tersebut menjadi dasar dan motivasi kuat kepada anggota Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN-PB) untuk membunuh sejumlah tenaga guru, tenaga kesehatan serta masyarakat non Papua atau warga perantau yang berada di pedalaman Papua.
Seperti yang diakui oleh Anggota TPN PB Wilayah Yahukimo dan Korowai, dibawah pimpinan Semut B Sobolim. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi dan baru menewaskan lagi satu mata-mata.
"Saat ini hari Rabu bulan 4 2025 kami TPN- PB Yahukimo Korowai melakukan operasi di Kali Merah dan menewaskan satu mata-mata," katanya melalui video pernyataan sikap yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis, (10/04/2025).

KORBAN TPNPB: Jenazah salah satu warga non Papua yang dibunuh oleh TPNPB karena diduga sebagai mata-mata.
Bahkan ia mengancam potongan kepala dari salah satu yang diduga sebagai mata-mata tersebut, untuk dikirim kepada panglima TNI.
"Kepala ini saya kirim ke Panglima Indonesia," katanya.
Ia juga menyinggung soal pernyataan Panglima yang mengatakan bahwa para tenaga pengajar dan tenaga perawat adalah anggotanya, maka dirinya mengancam akan menghilangkan nyawa mereka.
"Panglima Indonesia mengatakan PNS, guru-guru masyarakat sipil itu adalah orang mu, mulai hari ini saya akan operasi baik-baik dan kepala ini saya kirim ke anda Pamglima," katanya.
Bahkan ia menegaskan bahwa operasi yang mereka lakukan tersebut tidak akan pernah berhenti tetapi terus berlanjut.
"Bukan saat ini saja, seterusnya saya akan operasi sampai benar-benar Papua Merdeka,”ancamnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/04...duga-intelijen
TPN-PB Minta Seluruh Warga Non Papua di 10 Kabupaten Ini Angkat Kaki

Tayang: Kamis, 10 April 2025 14:55 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoTPN-PB Minta Seluruh Warga Non Papua di 10 Kabupaten Ini Angkat Kaki
Kolase Tribun-Papua.com
Para penambang yang tewas ditembak KKB di Yahukimo saat dievakuasi oleh aparat keamanan, Inzert: Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN- PB) mengimbau masyarakat Non Papua yang tersebar di 10 kabupaten se pedalaman Papua, meninggalkan daerah itu sebab mereka akan menjadi target penyerangan berikutnya.
Juru bicara TPN-PB Sebby Sembom kepada Tribun-Papua.com, Kamis, (10/04/2025) mengatakan perjuangan kemerdekaan West Papua akan terus berlanjut.
"Kami kembali menghimpun informasikan kepada dunia, Indonesia dan rakyat Papua, peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh tanah Papua. Kenapa harus terjadi, karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.
Baca juga: Lagi, OPM Klaim Bunuh Lima Penambang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan
Pihaknya menilai semua warga perantau atau non Papua yang tersebar di pedalaman di Papua Pegunungan, Papua Tengah maupun Papua Barat, merupakan bagian dari mata-mata atau ancaman kepada kelompok itu.
"Siapa yang mau dikutuk atau mengutuk hahaha ini lucu. Hormat kami tegaskan, di sini tidak ada argumentasi Indonesia, mau membenarkan diri dengan alasan apapun, dengan anda mengatakan itu warga sipil," katanya.
Ia mengatakan sebagai juru bicara TPN-PB, pihaknya sudah mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.
Baca juga: 11 Penambang Emas Dibantai OPM, Puluhan Pekerja Lari ke Hutan Yahukimo: Ini Identitas Korban Selamat
"Bahwa warga imigran Indonesia yang bukan orang asli Papua silahkan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah Papua, yang sudah mulai perang revolusi,” katanya.
Sejumlah kabupaten yang disebutkan menjadi kawasan operasi adalah Kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Ndugama, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang,Dogiyai, Deyai dan Kabupaten Maibrat.
"Entah anda itu pegawai negeri, tukang bangunan, guru, perawat, dokter, suster, mantri atau sebagai pendeta, yang namanya imigran atau pendatang itu silahkan tinggalkan atau kosongkan," katanya.
Baca juga: OPM Bunuh Pekerja Tambang di Yahukimo, Berikut Puluhan Nama Korban
Dia juga menegaskan masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan sembako yang dibawah atau dijual, karena mereka masih bisa hidup dengan makanan tradisional.
Sebelumnya menurut dia, TPN-PB sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.
"Almarhum Daniel Gobai cetak buku di Jakarta tetang buku panduan perang Humaniter, yang diterima oleh seribu delegasi sehingga jangan main-main, 2012, TPN- PB sangat mengerti soal ini, tinggal kami menunggu pelatihan-pelatihan yang biasa mendidik dan membina orang di bawah Organisasi PBB," katanya
"Kami sudah belajar dan di dalam buku tersebut mengatakan bahwa warga sipil harus diamankan, dipindahkan," katanya.
"Kami berjuang untuk mereka dan TPNPB wajib melindungi orang asli papua, karena kami tidak bisa tipu kami. Jujur saja sampaikan bahwa rakyat Papua menilai kalian orang rambut lurus dari semua profesi itu adalah Intel dan informan dari negara, yang hanya datang merampok dan menguasai kami, merampas kekayaan kami dan membuat kami termarginal," katanya.
Selain aksi perang di beberapa kabupaten yang disebutkan, kata dia, akan ada juga perang di kota sebagai bentuk revolusi total. Jika perantau tidak mengindahkan imbauan itu maka akan dibunuh dan TPNP PB siap bertanggungjawab di Mahkamah Internasional.
Berbagai aksi pembunuhan yagn dilakukan ini, disebut sebagai aksi pembalasan karena selama 60 tahun lebih banyak masyarakat Papua dibunuh.
"Kita bandingkan Papua Nugini yang baru merdeka saja, jumlah penduduknya, capai 10 juta penduduk. Jumlah penduduk kami dulu cukup banyak, tetapi Indonesia masuk dan memusnahkan, sehingga makanan gratis juga kami tolak,” katanya.
Ia juga mengatakan, perjuangan Indonesia untuk bebas dari penjajahan saat itu, sama seperti yang dilakukan bangsa Papua saat ini, sehingga mereka sama sekali tidak menggubris pernyataan sebagian orang yang mengatakan bahwa penduduk asli Papua tidak bisa berbuat apa-apa nantinya. Hal itu akan dilakukan setelah Papua Merdeka.
Baca juga: Enam Guru Asal NTT Dibunuh OPM di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan, Sekolah Dibakar
"Dan apa yang kami lakukan ini kami akan sampaikan ke PBB sebagai bentuk pembelaan diri. Apa yang dilakukan Indonesia dan Indonesia memang sebagai teroris dan kami tidak mau menjadi budak, karena kami berdiri dan berjuang membela hak kami," ujarnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/04...kaki?page=all.
Dua orang diduga disandera oleh TPNPB-OPM di Yahukimo Papua Pegunungan, Salah Satunya Kepala Desa.

Lokasi yang menjadi sasaran aksi OPM di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan. (istimewa)
JawaPos.com - Satgas Damai Cartenz terus berupaya untuk menyelamatkan dan mengevakuasi korban penembakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Yang terbaru, diduga kelompok bersenjata tersebut masih menyandera dua orang.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombespol Yusuf Sutejo menuturkan bahwa diduga terdapat dua orang menjadi sandera dari kelompok tersebut. Salah satunya diduga merupakan kepala desa atau kepala dusun. "Ini masih diduga ya," paparnya.
Kedua orang yang disandera tersebut kemungkinan besar bersama dengan para pendulang emas sebelum kejadian pembunuhan TPNPB-OPM terhadap pendulang emas. "Ya dua orang ini bersamaan dengan pendulang," ujarnya.
Menurut dia, petugas saat ini tengah mempersiapkan upaya evakuasi lainnya. Rencana ini disusun dengan keterangan dua saksi yang berhasil dievakuasi. "Dengan keterangan dua saksi, kami bisa mempersiapkan upaya evakuasi lainnya," terangnya.
Sebelumnya, Satgas Damai Cartenz terus berupaya menyelamatkan warga sipil yang menjadi sasaran pembunuhan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Terdapat delapan orang pendulang emas yang saat ini masih terpisah dan belum diketahui keberadaannya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombespol Yusuf Sutejo menuturkan bahwa petugas berupaya melakukan evakuasi terhadap para korban.
Saat ini tercatat 35 orang saat mengungsi ke kampung Mabul Distrik Morowai Kabupaten Asmat, 12 orang melarikan ke Pelabuhan Longpon Distrik Dekai dan 2 orang berhasil dievakuasi ke Polres Yahukimo.
"Kami menggunakan helikopter dari lokasi yg agak jauh dari tempat kekejadian perkara," paparnya.
Masalahnya, saat ini tercatat masih ada 8 orang yang terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. "8 orang lainnya terpisah dari rombongan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom kembali mengklaim kembali menewaskan enam pendulang emas lainnya. Satu orang dibunuh di Kali Merah, Korowai dan lima lainnya di Kali Kabur, Korowai. "Silahkan jika aparat mau mengejar, kami berada di Kota Dekai," ujarnya.
Dengan begitu, sudah 17 pendulang emas diklaim telah dibunuh TPNPB-OPM. Menurut Sebby, pendulang emas, guru, tenaga kesehatan dan PNS akan dianggap sebagai anggota TNI bila berada di wilayah konflik. "Mereka berada di wilayah konflik, mereka anggota militer," ujarnya kepada Jawa Pos.
https://www.jawapos.com/nasional/015...ya-kepala-desa
https://www.jawapos.com/nasional/015...la-desa?page=2
terror KKB

Tayang: Kamis, 10 April 2025 12:01 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoAncaman Serius, TPN-PB Janji Terus Serang Warga di Pedalaman Papua yang Diduga Intelijen
Tribun-Papua.com/istimewa
TPNPB/OPM: Tangkapan layar video pernyataan TPNPB terkait operasi warga yang diduga mata-mata atau intelijen di pedalaman Papua. Video itu dikeluarkan Rabu, (9/4/2025).
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Buntut pernyataan panglima TNI Republik Indonesia yang beredar di berbagai media dan mengatakan TNI mulfi fungsi di Papua yaitu mengajar dan juga menjadi pelayan kesehatan, kini menjadi boomerang bagi pemerintah.
Pernyataan tersebut menjadi dasar dan motivasi kuat kepada anggota Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN-PB) untuk membunuh sejumlah tenaga guru, tenaga kesehatan serta masyarakat non Papua atau warga perantau yang berada di pedalaman Papua.
Seperti yang diakui oleh Anggota TPN PB Wilayah Yahukimo dan Korowai, dibawah pimpinan Semut B Sobolim. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi dan baru menewaskan lagi satu mata-mata.
"Saat ini hari Rabu bulan 4 2025 kami TPN- PB Yahukimo Korowai melakukan operasi di Kali Merah dan menewaskan satu mata-mata," katanya melalui video pernyataan sikap yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis, (10/04/2025).

KORBAN TPNPB: Jenazah salah satu warga non Papua yang dibunuh oleh TPNPB karena diduga sebagai mata-mata.
Bahkan ia mengancam potongan kepala dari salah satu yang diduga sebagai mata-mata tersebut, untuk dikirim kepada panglima TNI.
"Kepala ini saya kirim ke Panglima Indonesia," katanya.
Ia juga menyinggung soal pernyataan Panglima yang mengatakan bahwa para tenaga pengajar dan tenaga perawat adalah anggotanya, maka dirinya mengancam akan menghilangkan nyawa mereka.
"Panglima Indonesia mengatakan PNS, guru-guru masyarakat sipil itu adalah orang mu, mulai hari ini saya akan operasi baik-baik dan kepala ini saya kirim ke anda Pamglima," katanya.
Bahkan ia menegaskan bahwa operasi yang mereka lakukan tersebut tidak akan pernah berhenti tetapi terus berlanjut.
"Bukan saat ini saja, seterusnya saya akan operasi sampai benar-benar Papua Merdeka,”ancamnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/04...duga-intelijen
TPN-PB Minta Seluruh Warga Non Papua di 10 Kabupaten Ini Angkat Kaki

Tayang: Kamis, 10 April 2025 14:55 WIT
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoTPN-PB Minta Seluruh Warga Non Papua di 10 Kabupaten Ini Angkat Kaki
Kolase Tribun-Papua.com
Para penambang yang tewas ditembak KKB di Yahukimo saat dievakuasi oleh aparat keamanan, Inzert: Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN- PB) mengimbau masyarakat Non Papua yang tersebar di 10 kabupaten se pedalaman Papua, meninggalkan daerah itu sebab mereka akan menjadi target penyerangan berikutnya.
Juru bicara TPN-PB Sebby Sembom kepada Tribun-Papua.com, Kamis, (10/04/2025) mengatakan perjuangan kemerdekaan West Papua akan terus berlanjut.
"Kami kembali menghimpun informasikan kepada dunia, Indonesia dan rakyat Papua, peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh tanah Papua. Kenapa harus terjadi, karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.
Baca juga: Lagi, OPM Klaim Bunuh Lima Penambang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan
Pihaknya menilai semua warga perantau atau non Papua yang tersebar di pedalaman di Papua Pegunungan, Papua Tengah maupun Papua Barat, merupakan bagian dari mata-mata atau ancaman kepada kelompok itu.
"Siapa yang mau dikutuk atau mengutuk hahaha ini lucu. Hormat kami tegaskan, di sini tidak ada argumentasi Indonesia, mau membenarkan diri dengan alasan apapun, dengan anda mengatakan itu warga sipil," katanya.
Ia mengatakan sebagai juru bicara TPN-PB, pihaknya sudah mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.
Baca juga: 11 Penambang Emas Dibantai OPM, Puluhan Pekerja Lari ke Hutan Yahukimo: Ini Identitas Korban Selamat
"Bahwa warga imigran Indonesia yang bukan orang asli Papua silahkan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah Papua, yang sudah mulai perang revolusi,” katanya.
Sejumlah kabupaten yang disebutkan menjadi kawasan operasi adalah Kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Ndugama, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang,Dogiyai, Deyai dan Kabupaten Maibrat.
"Entah anda itu pegawai negeri, tukang bangunan, guru, perawat, dokter, suster, mantri atau sebagai pendeta, yang namanya imigran atau pendatang itu silahkan tinggalkan atau kosongkan," katanya.
Baca juga: OPM Bunuh Pekerja Tambang di Yahukimo, Berikut Puluhan Nama Korban
Dia juga menegaskan masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan sembako yang dibawah atau dijual, karena mereka masih bisa hidup dengan makanan tradisional.
Sebelumnya menurut dia, TPN-PB sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.
"Almarhum Daniel Gobai cetak buku di Jakarta tetang buku panduan perang Humaniter, yang diterima oleh seribu delegasi sehingga jangan main-main, 2012, TPN- PB sangat mengerti soal ini, tinggal kami menunggu pelatihan-pelatihan yang biasa mendidik dan membina orang di bawah Organisasi PBB," katanya
"Kami sudah belajar dan di dalam buku tersebut mengatakan bahwa warga sipil harus diamankan, dipindahkan," katanya.
"Kami berjuang untuk mereka dan TPNPB wajib melindungi orang asli papua, karena kami tidak bisa tipu kami. Jujur saja sampaikan bahwa rakyat Papua menilai kalian orang rambut lurus dari semua profesi itu adalah Intel dan informan dari negara, yang hanya datang merampok dan menguasai kami, merampas kekayaan kami dan membuat kami termarginal," katanya.
Selain aksi perang di beberapa kabupaten yang disebutkan, kata dia, akan ada juga perang di kota sebagai bentuk revolusi total. Jika perantau tidak mengindahkan imbauan itu maka akan dibunuh dan TPNP PB siap bertanggungjawab di Mahkamah Internasional.
Berbagai aksi pembunuhan yagn dilakukan ini, disebut sebagai aksi pembalasan karena selama 60 tahun lebih banyak masyarakat Papua dibunuh.
"Kita bandingkan Papua Nugini yang baru merdeka saja, jumlah penduduknya, capai 10 juta penduduk. Jumlah penduduk kami dulu cukup banyak, tetapi Indonesia masuk dan memusnahkan, sehingga makanan gratis juga kami tolak,” katanya.
Ia juga mengatakan, perjuangan Indonesia untuk bebas dari penjajahan saat itu, sama seperti yang dilakukan bangsa Papua saat ini, sehingga mereka sama sekali tidak menggubris pernyataan sebagian orang yang mengatakan bahwa penduduk asli Papua tidak bisa berbuat apa-apa nantinya. Hal itu akan dilakukan setelah Papua Merdeka.
Baca juga: Enam Guru Asal NTT Dibunuh OPM di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan, Sekolah Dibakar
"Dan apa yang kami lakukan ini kami akan sampaikan ke PBB sebagai bentuk pembelaan diri. Apa yang dilakukan Indonesia dan Indonesia memang sebagai teroris dan kami tidak mau menjadi budak, karena kami berdiri dan berjuang membela hak kami," ujarnya.(*)
https://papua.tribunnews.com/2025/04...kaki?page=all.
Dua orang diduga disandera oleh TPNPB-OPM di Yahukimo Papua Pegunungan, Salah Satunya Kepala Desa.

Lokasi yang menjadi sasaran aksi OPM di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan. (istimewa)
JawaPos.com - Satgas Damai Cartenz terus berupaya untuk menyelamatkan dan mengevakuasi korban penembakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Yang terbaru, diduga kelompok bersenjata tersebut masih menyandera dua orang.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombespol Yusuf Sutejo menuturkan bahwa diduga terdapat dua orang menjadi sandera dari kelompok tersebut. Salah satunya diduga merupakan kepala desa atau kepala dusun. "Ini masih diduga ya," paparnya.
Kedua orang yang disandera tersebut kemungkinan besar bersama dengan para pendulang emas sebelum kejadian pembunuhan TPNPB-OPM terhadap pendulang emas. "Ya dua orang ini bersamaan dengan pendulang," ujarnya.
Menurut dia, petugas saat ini tengah mempersiapkan upaya evakuasi lainnya. Rencana ini disusun dengan keterangan dua saksi yang berhasil dievakuasi. "Dengan keterangan dua saksi, kami bisa mempersiapkan upaya evakuasi lainnya," terangnya.
Sebelumnya, Satgas Damai Cartenz terus berupaya menyelamatkan warga sipil yang menjadi sasaran pembunuhan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Terdapat delapan orang pendulang emas yang saat ini masih terpisah dan belum diketahui keberadaannya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombespol Yusuf Sutejo menuturkan bahwa petugas berupaya melakukan evakuasi terhadap para korban.
Saat ini tercatat 35 orang saat mengungsi ke kampung Mabul Distrik Morowai Kabupaten Asmat, 12 orang melarikan ke Pelabuhan Longpon Distrik Dekai dan 2 orang berhasil dievakuasi ke Polres Yahukimo.
"Kami menggunakan helikopter dari lokasi yg agak jauh dari tempat kekejadian perkara," paparnya.
Masalahnya, saat ini tercatat masih ada 8 orang yang terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. "8 orang lainnya terpisah dari rombongan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom kembali mengklaim kembali menewaskan enam pendulang emas lainnya. Satu orang dibunuh di Kali Merah, Korowai dan lima lainnya di Kali Kabur, Korowai. "Silahkan jika aparat mau mengejar, kami berada di Kota Dekai," ujarnya.
Dengan begitu, sudah 17 pendulang emas diklaim telah dibunuh TPNPB-OPM. Menurut Sebby, pendulang emas, guru, tenaga kesehatan dan PNS akan dianggap sebagai anggota TNI bila berada di wilayah konflik. "Mereka berada di wilayah konflik, mereka anggota militer," ujarnya kepada Jawa Pos.
https://www.jawapos.com/nasional/015...ya-kepala-desa
https://www.jawapos.com/nasional/015...la-desa?page=2
terror KKB


gaberoi! memberi reputasi
1
188
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan