- Beranda
- Komunitas
- Pertambangan Indonesia
Victor B. Tanuadji Komisaris PT TIS Membawa Perusahaan Infrastruktur Energi Terdepan


TS
titaninfrase695
Victor B. Tanuadji Komisaris PT TIS Membawa Perusahaan Infrastruktur Energi Terdepan
Victor B. Tanuadji Komisaris PT Titan Infra Sejahtera Membawa Perusahaan jadi Infrastruktur Energi Terdepan
Di balik kesuksesan PT Titan Infra Sejahtera (Titan Group) sebagai salah satu perusahaan infrastruktur energi terkemuka di Indonesia, terdapat sosok komisaris yang konsisten menjaga integritas bisnis sekaligus mendorong inovasi berkelanjutan: Victor Budi Tanuadji. Sejak berdiri pada 2017, Titan Group telah menjelma menjadi tulang punggung distribusi batu bara nasional, khususnya di Sumatera Selatan—wilayah yang menyumbang 50% produksi batu bara Indonesia. Namun, pencapaian ini tidak lepas dari peran strategis Victor dan dewan komisaris dalam mengarahkan perusahaan agar tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dari Visi Keluarga ke Kekuatan Korporasi
Sebagai komisaris PT Titan Infra Sejahtera (TIS), Victor Budi Tanuadji bertugas mengawasi kebijakan strategis, tata kelola perusahaan, dan keselarasan operasional dengan visi jangka panjang. Meski jarang muncul di publik, perannya mencerminkan kepercayaan keluarga Tanuadji—pemilik utama TIS melalui Handoko A. Tanuadji—dalam menjaga integritas dan arah bisnis. “Dewan komisaris, termasuk Pak Victor, adalah penjaga visi perusahaan. Mereka memastikan setiap keputusan sejalan dengan prinsip inovasi, integritas, dan sinergi,” ujar Antonius Kristiadi, Direktur Utama TIS.
Bermodal jejaring logistik terintegrasi dari tambang hingga pelabuhan, Titan Group kini bermitra dengan 18 perusahaan tambang ternama. Namun, tonggak sejarah perusahaan justru terukir melalui proyek kereta api batu bara sepanjang 118 kilometer yang menghubungkan Lahat-Muara Enim ke Pelabuhan PALI.
Revolusi Logistik dengan Rel Kereta Api Khusus
Proyek senilai Rp3,5 triliun ini digarap melalui anak usaha PT Servo Lintas Raya (SLR) dan menjadi terobosan strategis di bawah pengawasan Victor. Selain meningkatkan kapasitas angkut hingga 12 juta ton per tahun, rel kereta khusus ini berhasil menekan biaya logistik sebesar 25% dengan mengurangi ketergantungan pada jalan raya yang 40% di antaranya dalam kondisi rusak berat. Dilengkapi sistem rel berat (60 kg/m) dan jembatan khusus, infrastruktur ini juga tahan terhadap cuaca ekstrem.
Tidak hanya soal teknis, Victor memimpin koordinasi kompleks dengan 15 pemerintah daerah, 8 komunitas adat, dan Kementerian ESDM. “Proyek ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan jalan menuju kemandirian energi nasional,” tegas Suryo Suwignjo, Komisaris Utama TIS.
Inovasi Digital dan Tata Kelola Transparan
Sebagai pendatang baru di industri yang didominasi BUMN, Titan Group mengadopsi teknologi mutakhir di bawah pengawasan ketat dewan komisaris. Sistem pemantauan real-time berbasis IoT dan AI berhasil mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi keterlambatan hingga 30%. Sementara digitalisasi dokumen memangkas proses administratif hingga 50%. Bahkan, audit lingkungan dilakukan secara digital melalui sensor otomatis yang memantau kualitas air Sungai Musi.
“Kami menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap pelanggaran tata kelola. Setiap kontrak didigitalkan untuk memastikan transparansi,” jelas Antony Surianto, Direktur TIS. Komitmen ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih Titan Group sebesar 18% YoY pada 2023, mencapai Rp4,2 triliun.
Dari Pemberdayaan Masyarakat hingga Reklamasi Hijau
Di bawah arahan Victor, TIS mengalokasikan 2% laba bersih untuk program CSR yang menyasar tiga pilar: ekonomi, lingkungan, dan pendidikan. Di Desa Prambatan, program budidaya 5.000 itik petelur berhasil meningkatkan pendapatan 200 keluarga. Pelatihan UMKM mengolah limbah batu bara menjadi batik pun menghasilkan omzet Rp1,2 miliar per kuartal.
Di sisi lingkungan, Titan Group menanam 45.000 pohon di bekas lahan tambang dan memulihkan 12 hektar ekosistem riparian Sungai Musi. Sektor pendidikan juga tidak luput, dengan pemberian beasiswa untuk 120 siswa dari keluarga penambang dan pembangunan tiga perpustakaan digital. “Kami tidak ingin hanya mengekstraksi sumber daya, tetapi meninggalkan warisan berkelanjutan,” tulis Victor dalam laporan tahunan 2023.
Investasi SDM: Fondasi Daya Saing
Sebanyak Rp28 miliar dialokasikan TIS setiap tahun untuk pengembangan SDM, termasuk pelatihan operator alat berat bersertifikat internasional dan program kepemimpinan bagi 50 karyawan potensial per tahun. Kolaborasi dengan lima universitas ternama dalam penelitian energi terbarukan juga memperkuat basis inovasi. Hasilnya, tingkat retensi karyawan mencapai 92%—jauh di atas rata-rata industri 78%.
Menjawab Tantangan Transisi Energi
Meski sukses, Titan Group tidak luput dari tantangan global: tekanan untuk mengurangi penggunaan batu bara, fluktuasi harga komoditas (anjlok 47% sejak 2022), dan regulasi pajak karbon yang efektif 2025. Victor dan dewan komisaris merespons dengan strategi multidimensi: diversifikasi ke pengolahan batu bara hilir (seperti pabrik dimetil eter), akuisisi startup teknologi energi bersih, dan lobi insentif transisi energi.
Mereka juga menyiapkan proyek energi terbarukan, seperti pembangkit surya 50 MW di bekas lahan tambang (2025) dan kolaborasi dengan konsorsium Jepang-Korea Selatan untuk produksi hidrogen hijau dari gasifikasi batu bara ramah lingkungan. “Kami tidak akan meninggalkan batu bara, tetapi bertransformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi,” papar Victor dalam Investor Summit 2024.
Kepemimpinan yang Menginspirasi
Victor Budi Tanuadji membuktikan bahwa peran komisaris bukan sekadar simbolis. Melalui pengawasan ketat, komitmen tata kelola, dan visi keberlanjutan, ia membantu Titan Group tetap tangguh di tengah turbulensi sektor energi. “Kami sedang menulis babak baru—di mana infrastruktur energi tidak hanya tentang efisiensi, tetapi juga keadilan sosial dan pelestarian alam,” tutupnya.
Dengan langkah progresif ini, Titan Group tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pilar energi nasional, tetapi juga menjadi contoh bagaimana bisnis dapat seimbang antara profit, people, dan planet.
0
3
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan