Klaten, 8 April 2025 — Penyanyi perempuan asal Klaten, Yogi Anggita, resmi meluncurkan single perdananya berjudul “Feelingku”. Lagu berbahasa Jawa ini dipentaskan untuk pertama kalinya di atas panggung Ikan Bakar PRJ Klaten, dengan iringan musik dari band Cengkarok. Dibalut nuansa pop etnik modern, Feelingku membawa pendengar ke dalam cerita cinta yang dihantui kecurigaan dan berakhir dengan kekecewaan.

Diciptakan oleh Ronald Dewa Hutomo Putro, Feelingku mengekspresikan firasat seorang perempuan yang mulai meragukan kejujuran pasangannya. Ia menunggu pesan, mencoba menghubungi di tengah malam, namun tak kunjung mendapat jawaban. Sampai akhirnya, firasatnya terbukti: kekasihnya ternyata bersama orang lain.

> “Jebule tenan feelingku neng koe,
Koe konangan dolan karo liyane,
Nganti kesel leku ngenteni lemu balesi,
Jebule koe bahagia neng buri...”



Lirik sederhana dalam bahasa Jawa membuat pesan lagu terasa akrab dan menyentuh. Emosi yang dibawakan Yogi dalam lagu ini pun menjadi kekuatan utama yang mendapat apresiasi dari penonton dan pendengar. Dengan suara yang lembut namun tegas, Yogi menyuarakan luka yang sering kali dipendam banyak perempuan.

Yogi Anggita Pramadani, lahir 2 September 1996, bukan sosok baru di dunia seni lokal Klaten. Namun melalui lagu ini, ia resmi menandai debut profesionalnya sebagai penyanyi rekaman. Mengusung nama panggung Yogi Anggita, ia ingin dikenal sebagai penyanyi yang membawa kisah nyata dan emosional dalam karya-karyanya.

Kolaborasinya dengan band Cengkarok menjadi warna tersendiri dalam Feelingku. Aransemen musik mereka yang memadukan unsur modern dan tradisional membuat lagu ini terasa segar namun tetap membumi. Lagu ini juga menjadi pintu masuk Yogi untuk terus berkarya di dunia musik, dengan rencana rilisan berikutnya yang masih mengusung tema dan gaya serupa.

Dengan kehadiran Feelingku, Yogi Anggita membuktikan bahwa suara hati perempuan bisa menjadi karya seni yang kuat, jujur, dan menyentuh. Debut yang emosional ini membuka jalan bagi perjalanan musikalnya ke depan — sebagai penyanyi yang tak hanya ingin didengar, tapi juga dirasakan.