Polres Gresik memanggil orang tua dari tiga anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Gresik. Ketiga bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu berinisial F (12), HR (9), dan NA (10).

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga bocah tersebut melakukan aksi pencurian atas inisiatif sendiri tanpa ada paksaan atau perintah dari pihak lain.

“Murni tidak ada paksaan atau perintah dari orang lain,” ujar AKP Abid pada Kamis (20/3/2025).

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa salah satu motor hasil curian telah dijual kepada orang tak dikenal seharga Rp150 ribu, sementara kendaraan lainnya belum sempat dijual. Modus yang digunakan oleh para pelaku adalah dengan mendorong motor yang menjadi target sebelum menjualnya dengan harga murah.

“Ada empat tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah mereka datangi. Uang hasil pencurian digunakan untuk bermain di time zone serta jalan-jalan ke Surabaya,” jelas AKP Abid.

Mengingat para pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian terus melakukan penyidikan lebih lanjut serta berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak dan Dinas Sosial untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.

AKP Abid juga memastikan bahwa tidak ada keterlibatan orang tua maupun pihak lain dalam kasus ini. Bahkan, polisi menemukan 18 kunci kendaraan yang disimpan oleh ketiga bocah tersebut, yang mereka ambil dari berbagai lokasi berbeda.

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hendri Hadiwoso, menjelaskan bahwa ketiga bocah tersebut berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Orang tua mereka telah berpisah, sehingga masing-masing tinggal bersama kakek, nenek, atau paman.

“Kurangnya pendidikan dan pola asuh menyebabkan mereka sering beraktivitas tanpa pengawasan yang memadai,” tandas Ipda Hendri.





INFO LENGKAPNYA DI SINI