

TS
ezz4592
KATRO
"seng, kayanya kita ga jodoh deh".
"ih apalah, jangan ngomong kaya gitu".
"kenapa emang ?", lanjutku
"bapa nanyain itu bapak kamu di tahlilin ga", jawabnya
"pasti engga kan, hati2 kamu kalo mau nikah sama dia, dia orang muhammadiyah, pehamahannya beda sama kita, agamanya beda", lanjutnya.
ww-what the f*ck
gw kadang ga habis pikir ko ada ya orang2 yang padahal se-agama tapi justru malah mengkotak2an sendiri agama nya. Kalo merasa paling benar itu oke lah, wajar. Toh kita emang harus punya keyakinan kalo jalan yang kita pilih adalah yang paling benar. Tapi kalo udah mulai saling menyalahkan, merasa dirinya benar dan yang lain keliru dan salah, inikan masalah.
dan sialnya, dari orang2 itu salah satunya adalah bokap pacar gw.
"busettt, masih jaman yah kaya gituan", ucap gw heran
"au tuh, bapa aku emang fanatik seng, jangan dipikirin" jawabnya
"ya sama kaya ibu kamu, kurang suka sama aku karena masalah ras", lanjutnya
"iya sama2 katro". jawab gw
islam adalah agama rahmatal lil alamin, rahmat untuk seluruh alam. Itukan yang selalu para pemuka agama islam serukan.
Padahal menurut gw perbedaan itu adalah rahmatal lil alamin itu sendiri. Kita, para pemeluk islam harus berbeda pendapat agar rahmatal lil alamin, agar islam menjadi relevan untuk setiap jaman, setiap budaya, setiap bangsa, setiap ras dan suku. Kalo islam hanya boleh berdiri dengan satu pendapat, maka islam tidak akan mampu menjawab tantangan jaman, yah setidaknya ini menurut gw.
Gw coba membayangkan kalo islam harus berdiri dengan satu pendapat. Shitt, islam ga mungkin masuk dan diterima dengan damai di bumi nusantara kayanya. Para pendahulu kita di nusantara pasti sangat mengerti islam. Masuk ke nusantara melalui budaya, wayang contohnya. Menjadikan nusantara mungkin satu2nya dakwah para pendahulu yang bisa sukses besar disini tanpa melalu pedang
Inikan menunjukkan bahwa islam itu sekeren itu, sangat fleksibel. Bagaimanapun budaya mu, bagaimanapun kebiasaan dan adat mu, islam mampu menjawab hal hal tersebut dengan sangat relevan.
Ingat, bangsa arab menggunakan sorban dan gamis itu karena tanah yang mereka tinggali panas dan gersang. Masa, kita yang tropis harus sama kaya mereka ?
"ih apalah, jangan ngomong kaya gitu".
"kenapa emang ?", lanjutku
"bapa nanyain itu bapak kamu di tahlilin ga", jawabnya
"pasti engga kan, hati2 kamu kalo mau nikah sama dia, dia orang muhammadiyah, pehamahannya beda sama kita, agamanya beda", lanjutnya.
ww-what the f*ck
gw kadang ga habis pikir ko ada ya orang2 yang padahal se-agama tapi justru malah mengkotak2an sendiri agama nya. Kalo merasa paling benar itu oke lah, wajar. Toh kita emang harus punya keyakinan kalo jalan yang kita pilih adalah yang paling benar. Tapi kalo udah mulai saling menyalahkan, merasa dirinya benar dan yang lain keliru dan salah, inikan masalah.
dan sialnya, dari orang2 itu salah satunya adalah bokap pacar gw.
"busettt, masih jaman yah kaya gituan", ucap gw heran
"au tuh, bapa aku emang fanatik seng, jangan dipikirin" jawabnya
"ya sama kaya ibu kamu, kurang suka sama aku karena masalah ras", lanjutnya
"iya sama2 katro". jawab gw
islam adalah agama rahmatal lil alamin, rahmat untuk seluruh alam. Itukan yang selalu para pemuka agama islam serukan.
Padahal menurut gw perbedaan itu adalah rahmatal lil alamin itu sendiri. Kita, para pemeluk islam harus berbeda pendapat agar rahmatal lil alamin, agar islam menjadi relevan untuk setiap jaman, setiap budaya, setiap bangsa, setiap ras dan suku. Kalo islam hanya boleh berdiri dengan satu pendapat, maka islam tidak akan mampu menjawab tantangan jaman, yah setidaknya ini menurut gw.
Gw coba membayangkan kalo islam harus berdiri dengan satu pendapat. Shitt, islam ga mungkin masuk dan diterima dengan damai di bumi nusantara kayanya. Para pendahulu kita di nusantara pasti sangat mengerti islam. Masuk ke nusantara melalui budaya, wayang contohnya. Menjadikan nusantara mungkin satu2nya dakwah para pendahulu yang bisa sukses besar disini tanpa melalu pedang
Inikan menunjukkan bahwa islam itu sekeren itu, sangat fleksibel. Bagaimanapun budaya mu, bagaimanapun kebiasaan dan adat mu, islam mampu menjawab hal hal tersebut dengan sangat relevan.
Ingat, bangsa arab menggunakan sorban dan gamis itu karena tanah yang mereka tinggali panas dan gersang. Masa, kita yang tropis harus sama kaya mereka ?






bukhorigan dan 2 lainnya memberi reputasi
-1
70
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan