https://news.majalahhortus.com/parle...krisis-pangan/
Quote:
Parlemen Malaysia Minta Pemerintah Belajar ke Indonesia Atasi Krisis Pangan
23/02/2025
Parlemen Malaysia meminta pemerintahnya untuk belajar ke Indonesia setelah negara mereka dilanda krisis pangan. Mereka menganggap Indonesia sebagai contoh sukses yang mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik selama lebih dari satu dekade terakhir.
Malaysia saat ini tengah dilanda krisis beras lokal yang mengakibatkan beras negerinya melambung tinggi. Sebagaian parlemen menuding kelangkaan beras lokal dan kehadiran beras impor adalah permainan kartel dan oknum di dalamnya.
“Jadi kurang dari peristiwa peristiwa itu presiden Indonesia pada suatu ketika mengarahkan menteri pertanian untuk membuat transformasi pertanian dan mereka telah mentransformasi dari atas sampai bahwah pertanian. Dan, hari ini Indonesia dia telah berjaya mengeluarkan hasil Pertanian untuk kegunaan negara dia tanpa perlu mengimpor beras,” ujar Datuk Seri Panglima Bung Moktar Radin, anggota parlemen dalam sidang paripurna Malaysia beberapa waktu lalu.
Moktar mengatakan, kebijakan impor memang lumrah terjadi hampir di semua negara, akan tetapi apabila harga beras impor jauh lebih mahal dari beras lokal maka pemerintah wajib mengambil langkah dan kebijakan tepat bagi kepentingan rakyat Malaysia.
“Impor makanan ini bukan berlaku sejak negara kita saja, tetapi termasuk juga negara indonesia. Yaitu di indonesia ketika harga gabah padi mencapai 40 dolar,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, seorang anggota parlemen lainya juga melakukan protes kelangkaan beras lokal dan naiknya beras impor di Malaysia. Dia bahkan menyindir pemerintahan yang berkuasa dengan sebuah nyanyian berjudul Andai Kau Tahu.
“Andai ku tahu, menteri pun tahu. Bila tiada beras tematan ambil yang impor dari rasanya sama tapi harganya beda. Rasanya sama tapi tempatnya beda,” kata dia.
Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Indonesia telah berhasil melakukan transformasi besar dalam sektor pertanian, beralih dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern yang lebih efisien. Salah satu pencapaian pentingnya adalah tercapainya swasembada pangan pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021.
Dalam berbagai kesempatan, Mentan Amran mengatakan bahwa mekanisasi merupakan kunci dalam meningkatkan produksi.
“Alsintan (alat mesin pertanian) itu mampu menekan biaya produksi hingga 50 persen. Kemudian bisa mempercepat produksi dan masa panen sehingga prosesnya lebih cepat. Alhamdullilah kita sudah swasembada dan hari ini kita juga menuju swasembada,” jelas dia.
Rumput jiran memang selalu lebih hijau #eh