- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dulu Anak Bawang RI, Vietnam Kini Tantang China Jadi Raja Mebel Dunia


TS
seher.kena
Dulu Anak Bawang RI, Vietnam Kini Tantang China Jadi Raja Mebel Dunia

Ekspor furnitur Vietnam menunjukkan lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan negara ini sebagai salah satu pemain utama di industri furnitur global. Data dari HIMKI menunjukkan bahwa nilai ekspor furnitur Vietnam pada periode Januari-Oktober 2024 mencapai US$ 14,4 miliar, hampir menyamai capaian sepanjang 2023 yang sebesar US$ 14,5 miliar.
Peningkatan ini memperkuat posisi Vietnam sebagai eksportir furnitur terbesar kedua di Asia setelah China. Sementara itu, ekspor furnitur Indonesia justru mengalami kontraksi, turun dari US$ 2,5 miliar pada 2022 menjadi hanya US$ 1,6 miliar dalam 10 bulan pertama 2024.
Dalam peta ekspor furnitur global, Vietnam berhasil meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 7,25% dari total ekspor dunia pada 2023. Sebagai perbandingan, Indonesia hanya menguasai 0,92% pangsa pasar global, bahkan tertinggal dari Malaysia yang memiliki pangsa 1,31%.
Keberhasilan Vietnam tidak lepas dari strategi ekspansi ke berbagai pasar, terutama Amerika Serikat yang menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor mereka. Namun, ketergantungan ini juga menjadi tantangan, terutama dengan dinamika ekonomi AS yang masih dipengaruhi inflasi tinggi dan kebijakan suku bunga.
Industri furnitur Vietnam telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir dengan pertumbuhan rata-rata produksi 10% per tahun. Ekspor menjadi pendorong utama dengan kontribusi 93% terhadap total produksi. Faktor lain yang turut mendukung adalah kebijakan investasi pemerintah, infrastruktur logistik yang lebih baik, serta penerapan regulasi yang lebih kompetitif bagi pelaku industri.
Namun, ada tantangan yang harus diwaspadai. Berdasarkan laporan CSIL (Center for Industrial Studies), industri furnitur Vietnam masih menghadapi masalah desain produk yang terbatas, basis pelanggan yang sempit, serta risiko penipuan perdagangan seperti label asal-usul palsu. Mekanisme Penyesuaian Perbatasan Karbon (CBAM) Uni Eropa yang akan berlaku pada 2027 juga berpotensi menjadi tantangan besar.
Langkah Strategis untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia
Agar dapat bersaing dengan Vietnam, Indonesia perlu menerapkan sejumlah strategi yang lebih progresif dalam mendukung industri ekspor kayu. Pemerintah harus mendorong deregulasi dan simplifikasi perizinan agar pelaku usaha lebih mudah menembus pasar global. Selain itu, kebijakan yang memastikan ketersediaan bahan baku kayu bagi industri dalam negeri juga harus diperkuat agar pasokan tetap stabil dan harga lebih kompetitif.
Selain aspek regulasi, pemerintah juga perlu meningkatkan fasilitas pembiayaan bagi industri kayu, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Insentif khusus bagi industri padat karya dapat membantu meningkatkan produksi dan ekspor. Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi harus menjadi prioritas agar industri kayu Indonesia lebih adaptif terhadap tren global.
Jika langkah-langkah ini dapat diterapkan dengan baik, Indonesia berpotensi mengejar ketertinggalannya dari Vietnam dan memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri kayu global.
https://www.cnbcindonesia.com/resear...a-mebel-dunia?
Jadi kang mebel kelas dunia






rialtovischy dan 4 lainnya memberi reputasi
5
552
53


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan