Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan negaranya ingin mendengar usulan baru dari negara-negara Arab terkait Gaza, dan menuduh mereka tidak bersedia mengambil langkah praktis apa pun untuk membantu Palestina, menyusul rencana mengejutkan Presiden AS Donald Trump untuk menggusur seluruh penduduk wilayah itu.

Rubio, yang berangkat hari ini dalam perjalanan yang akan membawanya ke Timur Tengah, mengatakan ia berharap dapat membahas ide-ide selama persinggahannya di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab serta Israel, setelah pembicaraan di Washington dengan Mesir dan Yordania.

"Mudah-mudahan mereka akan memiliki rencana yang sangat bagus untuk diajukan kepada presiden," kata Rubio tentang negara-negara Arab, saat berbicara di acara radio yang dipandu oleh pembawa acara konservatif Clay Travis dan Buck Sexton.

"Saat ini, satu-satunya rencana — mereka tidak menyukainya — tetapi satu-satunya rencana adalah rencana Trump. Jadi, jika mereka memiliki rencana yang lebih baik, sekaranglah saatnya untuk mengajukannya.Semua negara ini mengatakan betapa mereka peduli dengan Palestina, tetapi tidak ada satu pun yang mau menerima warga Palestina. Tidak ada satu pun dari mereka yang punya sejarah melakukan sesuatu untuk Gaza," tuduh Rubio.

Para diplomat mengatakan bahwa Mesir memimpin upaya untuk menghadirkan alternatif bagi Trump dalam beberapa minggu, yang akan melibatkan pelatihan pasukan keamanan baru di Gaza dan mengidentifikasi para pemimpin Palestina setempat yang akan bertanggung jawab.

Rubio mengatakan ia yakin negara- negara Arab “bekerja dengan itikad baik,” namun garis merahnya adalah bahwa seharusnya tidak ada peran bagi Hamas di masa depan.

"Jika negara-negara di kawasan ini tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka Israel harus menyelesaikannya, dan kita akan kembali ke keadaan semula," katanya.

timesofisrael.com