sama hal nya dengan
benar & salah yang sangat subjektif,ternyata definisi
"baik" pun juga sangat subjektif, yang sangat terlihat jelas pebedaannya
Gua ambil angka diatas sebagai pemisah antara 2 kelas tersebut (survey dilakukan ke pegawai swasta & pengusaha. Exclude orang-orang government)
Quote:
Memberi uang ke Pengemis
Kelas bawah. Dengan sangat ringan tangan memberikan uangyang mereka miliki kepada para pengemis dengan beberapa pertimbangan berikut
1. cuma beberapa ribu ga bikin lu miskin
2. bersedekahlah kepada yang lebih membutuhkan
dan saat gua ajukan pertanyaan
"Emang lu yakin dia lebih membutuhkan? gimana kalau dia sebenernya punya uang tapi males kerja aja, lebih enak ngemis? atau gimana kalau uangnya dibuat hal-hal buruk seperti narkoba misalnya?"
dan jawabannya selalu sama
"Allahuallam hanya Allah yang tau, pokoknya kita sebagai manusia harus saling membantu"
Kelas atas. cenderung tidak memberikan uang walau hanya sepeser, dengan pertimbangan berikut
1. Pengemis itu sampah masyarakat, pengemis membuat perputara ekonomi berhenti, mengakibatkan tingkat GDP yang rendah, yang cepat atau lambat mengakibatkan pajak naik untuk mengganti hilangnya pemasukan daerah/negara. semakin banyak pengemis, semakin sulit perusahaan berkembang, semakin kecil lapangan pekerjaan. gua lebih kasian dengan pekerja-pekerja yang kena dampak regulasi pemerintah karena ulang para pengemis tersebut, membuat susah saudara, apalagi "banyak" saudara adalah Dosa yang berat, kalo gua belum bisa nambah pahala, gua jangan nambah Dosa
2. Fakta lapangan membuktikan pendapatan pengemis (terutama di Ibu kota) jauh lebih tinggi dari pendapatan pegawai-pegawai dengan gaji umr
3. Daripada ngasih uang 2,000 lebih baik kami memberikan makanan atau alternative lainnya yang bersifat primer
dan saat gua ajukan pertanyaan
"Tapi kan kita ga tau pengemis tersebut memang hanya malas, atau siapa tau benar-benar membutuhkan?"
dan jawabannya selalu sama
"Memang hanya dia dan tuhan yang tau, tapi kita diberi otak untuk berfikir, kalau masi muda dan mampu bekerja, ya berkerja lah, tapi kalau sudah sepuh, jauh lebih baik memberikan sembako daripada uang tunai"
Quote:
Memberi uang ke Kang parkir
Kelas bawah. 2,000 kaga bikin lu miskin
Kelas atas. 2,000 kaga bikin kita miskin, tapi bikin pemilik usaha miskin. apalagi pengusaha menengah kebawah yang sumber pencariannya dari warung tersebut. orang-orang jadi males ke tempat makan yang ada kang parkirnya, ujung-ujungnya usaha sepi, beban operasional ga ketutup, bangkrut, endingnya kesulitan ngasi makan keluarga.
Quote:
Merespon maling yang dihajar
(saat tau ternyata pelaku melakukan pencurian untuk menghidupi keluarga)
Kelas bawah. Stop, kasian, maling tersebut terpaksa melakukan hal tersebut untuk menafkahi keluarganya
Kelas atas. Polisikan aja, jangan kasi kendor, memangnya dia doang yang punya keluarga? emangnya yang dia maling ga punya keluarga untuk dinafkahi? yang dimaling bersusah payah banting tulang untuk nafkahi keluarga, enak kali tu orang tinggal ambil barang yang bukan hak dia
Quote:
Obesitas
Kelas bawah. Kalau ga kuat diet gapapa jangan dipaksakan, nanti malah sakit, gpp gendut yang penting sehat
Kelas atas. Ga ada ceritanya ada orang obesitas yang sehat, obesitas itu sarang penyakit yang bisa memunculkan Penyakit Jantung Koroner, Stroke, Diabetes Melitus tipe 2, Hipertensi, Kanker usus besar/kelenjar prostat/payudara/leher rahim, Batu empedu, Sleep apnea, Osteoartitis, Varises, Horomon reproduksi abnormal seperti polikistik ovarium sindrom
Quote:
Bocil kematian
Kelas bawah. gpp biarin aja, namanya juga anak-anak, lagi seneng-senengnya main, kasian kalau dilarang-larang
Kelas atas. anak-anak adalah golden age untuk belajar namanya Etika, justru di umur segitu anak harus diajari dengan baik tentang Etika untuk masa depannya
Quote:
Sayang cucu
(anak ga dikasih permen sama orang tuanya)
Kelas bawah. diem-diem aja kasi permen, biar anak senang, kasian nangis-nangis ga dikasi orang tua nya permen
Kelas atas. anak kecil adalah usia rentan dimana konsumsi gula masi cukup berbahaya karena dapat menimbulkan Obesitas, Diabetes (dari 2010 ke 2023, angka penderita diabetes pada anak naik 70x lipat), Kerusakan gigi, Hiperaktif, Gangguan suasana hati, dan yang paling parah adalah ketergantungan terhadap gula. jika anak sudah ketergantungan kepada gula, anak akan mulai menolak untuk mengkonsumsi makanan bergizi. oleh karena itu lebih baik rewel beberapa menit daripada harus stunting dan merusak perkembangan jangka panjangnya
Daaan masih banyak jenis-jenis "Kebaikan" lainnya yang sangat berbeda 360 derajat antara 2 kalangan ini.
Disclaimer,
ini hanya ciri-ciri secara umum, gua yakin ada beberapa orang yang memiliki faham lintas kelas