- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI


TS
mnotorious19150
Majelis Ulama Nusantara Tegaskan Bukan Tandingan MUI

KBRN, Jakarta: Majelis Ulama Nusantara (MUN) merupakan genre baru gerakan alim ulama yang menjadi alternatif kemitraan ulama dengan umara dan umat. Di mana pendirian MUN membangun kemitraan dengan masyarakat di Indonesia dalam membangun bangsa dan negara.
Juru Bicara MUN Kiai Alwiyan Qosid Syam`un menegaskan, pendirian MUN bukan menjadi tandingan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tetapi merupakan wujud kebebasan berserikat, berorganisasi dan berkumpul yang dijamin Undang-Undang. MUN, lanjutnya, berdiri dan terdepan dalam membela kebenaran dan keadilan serta nasionalisme yang harus disuarakan.
"Pendirian MUN bukan kepentingan siapa-siapa. Kami para kiai berkumpul dan berorganisasi bikin MUN yang akan mengelar musyawarah nasional (munas) pertamanya di akhir Februari 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta," kata Kyai Alwiyan, di Jakarta, Sabtu (8/2/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Ksatrian Santri Taruna Islam Al khairiyah Citangkil, Cilegon ini mengungkapkan, dukungan terhadap MUN semakin hari semakin besar. Karenanya, Munas pertama MUN akan menjadi tonggak sejarah sebuah genre baru gerakan alim ulama di Indonesia.
Menurut Kyai Alwiyan, alternatif kemitraan baru ulama dengan umara dan umat atau masyarakat di Indonesia ini dipandang oleh para pendiri MUN sudah sangat mendesak. Karena, persatuan dan kesatuan ketiganya sangat rawan untuk pecah dan memunculkan banyak konflik yang merupakan imbas dari persoalan geo politik dan kepentingan-kepentingan tertentu.
"Ini sudah rawan dan memunculkan banyak konflik yang merupakan imbas dari persoalan geopolitik dan kepentingan-kepentingan tertentu yang bermain di tingkat global, regional maupan nasional. Apalagi, persoalan geopolitik dengan memainkan berbagai isu yang bertujuan tidak ingin bangsa Indonesia bersatu untuk maju dan berjaya," ujarnya.
Ia pun menegaskan, meskipun MUN menjadi mitra umara, namun MUN tetap kritis jika ada kekurangan dari kebijakan dari umara atau pemerintah.
"Yang khas dari MUN adalah sikap kritis ini disampaikan ke umara dengan adab, duduk bersama dan mendahulukan tabayyun," ucap Kyai Alwiyan.
rri.co.id
Quote:
Diubah oleh mnotorious19150 10-02-2025 04:05


servesiwi memberi reputasi
1
823
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan