- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Yogyakarta
Grebeg Nyadran Warga Tompeyan Yogyakarta


TS
GenkKobra
Grebeg Nyadran Warga Tompeyan Yogyakarta

Yogyakarta (02/02/2025), — Demi menyambut datangnya bulan Ramadhan, warga Kampung Tompeyan, Tegalrejo melaksanakan Grebeg Nyadran dan Merti Kampung di GOR Tompeyan Tegalrejo pada Minggu (2/2/2025). Sudah menjadi kebiasaan tiap tahun, acara ini menjadi kegiatan budaya bernapaskan agama sebagai cara warga mengekspresikan semangat berkesenian dengan menampilkan parade gunungan berhiaskan sayuran hasil bumi dan kue apem yang diarak keliling kampung.


Ketua Panitia Grebeg Nyadran Kampung Tompeyan Eka Yulianta mengatakan untuk parade gunungan melibatkan 3 RW dan 9 RT. Diarak dari Kantor Kelurahan Tegalrejo menuju GOR Tompeyan.


“Acara ini kami selenggarakan melibatkan seluruh warga. Baik dari anak-anak hingga orang dewasa. Sebagai tanda keguyuban warga Tompeyan yang senang bertani dengan lahan terbatas di tengah kota,” terang Eka saat memandu acara.
Eka menuturkan baik gunungan apem maupun ulu wetu mempunyai filosofi tersendiri. Apem kerap kali digunakan pada upacara Nyadran mengingat kata apem diambil dari kata afuwwun yang berarti pengampunan. Diharapkan, siapa saja yang menggelar upacara Nyadran ini bisa kembali bersih dan suci jiwanya sebelum menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Sementara, gunungan ulu wetu memiliki filosofi rasa syukur kepada Tuhan YME.
“Ini sebagai ungkapan rasa syukur. Kita diberi keluasan rezeki, rumah tangga tentram damai di kampung sini. Terkait dengan rasa syukur dan tasyakur kepada Allah,” katanya.
Penjabat Walikota Jogja Sugeng Purwanto mengatakan Nyadran merupakan tradisi leluhur yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan YME. Ini juga menjadi upaya pelestarian budaya Jawa yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang. Sugeng menambahkan, gunungan apem merupakan simbol permohonan ampunan hingga permohonan agar selalu diberikan rejeki yang berkah.

“Saya berharap tradisi Nyadran selalu dilanjutkan, sebagai pengingat akan asal usul dan selalu memberikan rasa hormat kepada leluhur. Gunung ini mohon diterima dengan penuh rasa syukur, mohon ampun dan mengharap keberkahan dari Allah SWT,” ungkapnya.

Tidak hanya diarak dalam parade, gunungan apem dan sayur juga dilombakan pada akhirnya dibagikan pada warga sekitar. Acara ditutup dengan berbagai pentas seni dan kreatifitas di dalam gedung GOR Tompeyan.
Setyawan
Diubah oleh GenkKobra 04-02-2025 06:23
0
122
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan