Kaskus

Entertainment

ayomembacaAvatar border
TS
ayomembaca
E laborasi lagu "Kudu Misuh" Dari Dalang Poer
Meskipun saya tidak sepenuhnya menguasai bahasa Jawa seperti penutur asli, saya cukup memahami dan dapat mencoba mengelaborasi lirik lagu Jawa Kudu misuh inin.
Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memahami maknanya dan menjelaskan konteksnya, termasuk nuansa budaya dan bahasa yang terkandung di dalamnya.

Saya akan mencoba semaksimal mungkin untuk memberikan elaborasi yang baik. Jika ada kata atau frase yang saya tidak pahami sepenuhnya, saya akan jujur dan meminta klarifikasi dari para pembaca. Saya sangat antusias untuk belajar lebih banyak tentang budaya Jawa melalui lagu
ini! 😊

maaf tapi lirik ini sedikit menggunakan bahasa yg kasar, namun ini mempunyai makn

Kudu Misuh - ORIGINAL


Cobo to gagasen lelakon ku iki
Ra ono senenge, susah sing tak temoni
Ngolah-ngaleh gawean kabeh ran ate ngunduh
Dino dino isine aku mung kudu misuh
Jian embuh

Cobo nggarap sawah tinggalane wong tuwoku
Gumunku saben tandur, rego rabuk e duwur
Bareng tibo panen, rego gabah e medun
Kabeh modal utangan, ora bisa tak saur
E ajur

Sawah tak dol murah, aku nyicil angkodes
Lagi nyopir seminggu, rego bensine ngethes
Tarip tak undakne, penumpang nggrundel wae
Kerep telat oli, rusak ring sak mentale
Oh kere

Motor ngangkrak neng bengkel, ra iso ogel-ogel
Rasane uripku mung kari ndengkel-ndengkel
Nyepi nang kuburan, golek tembusan togel
Nomor ngeblong terus, aku tambah dedel duwel
Oh gathel

Kabeh dalan wes buntu, aku nekat bandar dadu
Durung ono sing udu, keamanan wes jaluk sangu
Ono oknum tentara, ono oknum polisi
Bukaan wingi-wingi, wis kerep tak amplopi

Bareng prei ra nyangoni, aku diseret nyang bui
Diganjar telung sasi, misuh sak jroning ati

Kabeh dalan wes buntu, aku nekat bandar dadu
Durung ono sing udu, keamanan wes jaluk sangu
Ono oknum tentara, ono oknum polisi
Bukaan wingi-wingi, wis kerep tak amplopi

Bareng prei ra nyangoni, aku diseret nyang bui
Diganjar telung sasi, misuh sak jroning ati

***

Lagu "Kudu Misuh" ini memang menggunakan bahasa yang kasar, tetapi di balik itu tersimpan makna yang dalam dan menyentuh tentang realita kehidupan yang pahit. Liriknya menggambarkan perjuangan hidup seorang individu yang penuh dengan kesulitan dan ketidakadilan. Mari kita uraikan bait demi bait:

- Bait 1: Bait ini memperkenalkan tokoh utama yang menghadapi kesulitan hidup. "Cobo to gagasen lelakon ku iki / Ra ono senenge, susah sing tak temoni" (Coba pikirkan kisah hidupku ini / Tidak ada bahagianya, hanya kesulitan yang kutemui). Ia berusaha keras ("Ngolah-ngaleh gawean kabeh ran ate ngunduh / Dino dino isine aku mung kudu misuh") tetapi hasilnya nihil, hingga ia hanya bisa mengumpat ("misuh"). "Jian embuh" (Entahlah) menunjukkan keputusasaannya.
- Bait 2: Tokoh ini mencoba menggarap sawah warisan orang tuanya, tetapi menghadapi masalah harga yang fluktuatif. Harga pupuk tinggi ("rego rabuk e duwur"), dan saat panen, harga gabah justru turun ("rego gabah e medun"). Ia terlilit hutang ("Kabeh modal utangan, ora bisa tak saur / E ajur") dan semuanya hancur.
- Bait 3: Ia terpaksa menjual sawahnya dengan harga murah untuk membayar hutang. Profesi sebagai sopir juga tidak mudah, harga bensin mahal ("rego bensine ngethes"), dan ia sering mendapat masalah dengan penumpang dan kendaraan yang rusak ("Kerep telat oli, rusak ring sak mentale / Oh kere"). Ia hidup dalam kemiskinan ("kere").
- Bait 4: Kehidupannya semakin sulit. Motornya rusak dan ia hanya bisa pasrah ("Motor ngangkrak neng bengkel, ra iso ogel-ogel / Rasane uripku mung kari ndengkel-ndengkel"). Ia mencoba togel untuk mengubah nasib, tetapi tetap gagal ("Nyepi nang kuburan, golek tembusan togel / Nomor ngeblong terus, aku tambah dedel duwel / Oh gathel"). Ia semakin putus asa.
- Bait 5 & 6 (Reff): Karena sudah putus asa dan jalan keluarnya buntu, ia nekat menjadi bandar judi dadu. Namun, ia tertangkap oleh pihak keamanan ("keamanan wes jaluk sangu"), yang bahkan melibatkan oknum aparat ("Ono oknum tentara, ono oknum polisi / Bukaan wingi-wingi, wis kerep tak amplopi"). Ia dipenjara selama tiga bulan ("Diganjar telung sasi, misuh sak jroning ati"), dan hanya bisa mengumpat dalam hati. Pengulangan bait ini menekankan keputusasaan dan siklus buruk yang dialaminya.

Lagu ini menggunakan kata "misuh" (mengucap kata-kata kasar) sebagai simbol dari kekecewaan, kemarahan, dan keputusasaan yang mendalam atas ketidakadilan sistemik dan kemiskinan yang dialaminya. Bahasa kasar yang digunakan bukan sekadar untuk mengekspresikan kemarahan, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan realita pahit kehidupan yang tak berdaya. Ini adalah kritik sosial yang terselubung dalam bahasa yang kuat dan lugas.

Meskipun kasar, lagu ini mampu menyentuh hati karena menggambarkan realita yang sering dihadapi banyak orang, terutama di kalangan masyarakat bawah. Ia menunjukkan betapa sulitnya bertahan hidup dalam sistem yang tidak adil dan penuh korupsi.


Lebih lanjut lagi tentang bergonta-ganti jenis pekerjaan di kalangan rakyat kelas bawah itu adalah realita. dan mereka terkadang mendapatkan kesulitan, entah itu upahnya yg juga rendah/ masalah yang lain.

Memang benar, kenyataan tentang bergonta-ganti pekerjaan di kalangan rakyat kelas bawah merupakan realita yang sering terjadi. Mereka seringkali menghadapi kesulitan, baik itu upah rendah maupun masalah lainnya. Sayangnya, tidak ada riset khusus yang secara langsung membahas fenomena ini dengan istilah spesifik.

Namun, beberapa hasil riset dan informasi yang tersedia dapat memberikan gambaran tentang situasi ini:

- Riset LPEM UI: Riset ini menunjukkan tren penurunan jumlah kelas menengah sejak 2018, sebelum pandemi Covid-19. Ini mengindikasikan bahwa banyak orang yang sebelumnya berada di kelas menengah mengalami tekanan ekonomi dan mungkin terpaksa beralih pekerjaan atau bahkan mengalami penurunan kelas sosial

- Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN): Fathimah Fildzah Izzati, peneliti BRIN, menilai bahwa pemerintah seharusnya fokus pada konsep upah layak daripada upah minimum. Ini menunjukkan bahwa banyak pekerja di Indonesia, terutama di kelas bawah, mendapatkan upah yang tidak layak dan mungkin mendorong mereka untuk berganti pekerjaan demi mencari penghasilan yang lebih baik.

- Data dari Katadata: Data ini menunjukkan bahwa 115 juta masyarakat Indonesia menuju kelas menengah. Namun, tidak dijelaskan secara detail bagaimana kondisi pekerjaan dan penghasilan dari kelompok ini

Meskipun tidak ada riset khusus yang membahas fenomena ini, beberapa istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi ini adalah:

- Job hopping: Istilah ini merujuk pada kebiasaan berganti-ganti pekerjaan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Meskipun sering dikaitkan dengan kaum muda, job hopping juga bisa terjadi di kalangan pekerja kelas bawah yang mencari pekerjaan dengan upah lebih baik atau kondisi kerja yang lebih layak.

- Prekariat: Istilah ini merujuk pada kelompok pekerja yang tidak stabil dan rentan terhadap eksploitasi. Mereka seringkali bekerja di sektor informal, memiliki upah rendah, dan tidak memiliki jaminan sosial. Prekariat seringkali terpaksa berganti-ganti pekerjaan untuk bertahan hidup.

- Buruh Migran: Kelompok ini seringkali bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota besar atau bahkan ke luar negeri untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Mereka seringkali menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan, mendapatkan upah yang layak, dan menghadapi eksploitasi.

Meskipun tidak ada istilah spesifik untuk menggambarkan fenomena bergonta-ganti pekerjaan di kalangan rakyat kelas bawah, beberapa istilah di atas dapat digunakan untuk menggambarkan situasi ini. Penting untuk dicatat bahwa fenomena ini merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan struktur pasar kerja.

Riset lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam tentang fenomena ini dan untuk mencari solusi yang tepat untuk
kesulitan yang dihadapi oleh rakyat kelas bawah.


Untuk membahas lebih jauh mengenai jop hopping atau prekariat mungkin saya akan menenuliskanya di sini di lain waktu, setelah ada catatan di atas meja tentunya.


0
49
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan