Perjalanan dimulai dari Blok M yang legendaris. Begitu keluar dari stasiun MRT, aroma sedap langsung nyambut dari berbagai arah. Tapi ane gak gampang tergoda - tujuan pertama udah pasti Pasar Santa yang hits banget itu.





Beda banget sama ekspektasi, Pasar Santa sekarang udah berubah jadi surganya anak muda. Lantai 2 dipenuhi coffee shop dan tenant makanan kreatif. Ane cobain Tuku Coffee yang katanya recommended. Jadi inget, waktu itu ane meeting sambil nyeruput es kopi susu (38k) yang balance banget rasanya, gak kemanisan. Bonus view-nya bagus buat foto-foto!

Setelah ngopi, lanjut jalan kaki 5 menit ke Sate Pak Gino Melawai. Nah, ini nih yang bikin ane jatuh cinta sama kuliner Jakarta! Satenya... Ya ampun, empuk banget dagingnya. Rahasia di balik kelezatan ini ternyata resep turun temurun sejak 1970. Ane pesen combo sate kambing (45k) + gule (50k). Pro tips: dateng sebelum jam 7 malem karena sering sold out!

Skip ke Senayan dimana ane explore Plaza Senayan Food Hall. High class emang, tapi worth every penny! Kedai Locale jadi pilihan ane - fusion food dengan taste yang gak nanggung. Rendang Wagyu (185k) jadi andalan mereka. Enak? BANGET! Daging premium ketemu bumbu tradisional = perfect match.



Puncaknya di Bundaran HI, ane mampir ke Plataran Menteng. Setting-nya colonial banget, cocok buat special occasion. Nasi Goreng Wagyu (185k) jadi pilihan pas buat dinner. Bonus: view Jakarta di malam hari dari restorannya bikin experience makan jadi lebih spesial.

Hari kedua, ane memutuskan untuk menjelajah rute LRT. Velodrome station jadi starting point menuju Pasar Klender yang terkenal dengan street food-nya. Disini ane nemu hidden gem: Bebek Tepi Sawah! Dengan 45k aja, ane dapet bebek goreng crispy dengan bumbu Bali yang nendang.



Perjalanan berlanjut ke Kelapa Gading, surga kuliner Jakarta Utara. Gading Food City itu kayak surganya pecinta makan - ada lebih dari 100 tenant! Ane cobain Achiang Seafood yang katanya legendaris. Kepiting saos padang (market price) jadi andalan - fresh dan bumbunya meresap sampe ke dalam.

Final journey lewat TransJakarta bawa ane ke Glodok, pusat kuliner legendaris Jakarta. Bakmi Alip jadi pemberhentian pertama. Mie-nya fresh made daily, pantesan teksturnya beda! Must try: Bakmi ayam special (38k) dengan topping melimpah.



Gak jauh dari situ, Pantjoran Tea House narik perhatian dengan bangunan heritage-nya. afternoon tea set (150k/2 orang) jadi pilihan pas buat break. Bonus: banyak spot foto Instagram-able!

Setelah menjelajah selama 3 hari, ane bisa simpulin:
- Transport publik Jakarta udah reliable banget buat food hunting
- Range budget bisa diatur dari 20k sampe 500k++
- Tiap area punya karakter kuliner yang unik

Tips dari pengalaman ane:
- Mulai pagi buat hindari rush hour
- Bawa powerbank (trust me, bakal banyak foto)
- Pake sepatu nyaman
- Siapin cash + e-money
- Weekend better start pagi
- Kalau males pakai transportasi publik bisa pakai jasa tur seperti buswisata.idgan! Recommended