- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
A Clockwork Orange


TS
penyukabiru
A Clockwork Orange

A Clockwork Orange bukan sekadar film, tapi pengalaman yang bikin mikir. Karya Stanley Kubrick ini diadaptasi dari novel Anthony Burgess dan jadi salah satu film paling kontroversial sepanjang masa. Film ini bercerita tentang Alex DeLarge, remaja sadis yang hobi melakukan kekerasan bareng gengnya, "Droogs." Tapi, di balik itu semua, film ini nyimpen banyak pesan yang dalam banget.
Awalnya, Alex hidup bebas melakukan apa pun yang dia mau, tanpa mikirin akibatnya. Sampai akhirnya dia ditangkap dan dijadikan kelinci percobaan program rehabilitasi pemerintah bernama Ludovico Technique. Metode ini bikin Alex muntah dan kesakitan setiap kali mikir buat ngelakuin kekerasan. Tapi setelah bebas, dia malah jadi korban. Ironis, kan? Dulu pelaku, sekarang nggak bisa bela diri.
Film ini ngebahas tema besar tentang kebebasan memilih. Lebih baik mana: seseorang berbuat jahat karena pilihannya sendiri atau jadi "baik" karena dipaksa? Di sini, pemerintah digambarkan lebih peduli sama citra dan kontrol sosial ketimbang bener-bener memperbaiki moral warganya. Alex jadi semacam alat propaganda, bukan manusia yang beneran dipulihkan.
Yang menarik, musik klasik jadi elemen penting di film ini. Alex suka banget sama musik Beethoven, terutama Symphony No. 9. Buat dia, musik dan kekerasan itu kayak satu paket yang bikin hidupnya "lengkap." Tapi setelah di-"cuci otak," dia bahkan nggak bisa denger musik itu tanpa ngerasa sakit. Bayangin, sesuatu yang dia cintai malah jadi penyiksa. Ini jadi simbol gimana sesuatu yang indah bisa dirusak kalau dipaksa atau dimanipulasi.

Judul A Clockwork Orangejuga nggak asal-asalan. "Clockwork" itu mekanis, kayak mesin. "Orange" itu organik, kayak manusia. Jadi, manusia yang dipaksa jadi seperti mesin—nggak punya kebebasan, nggak bisa milih. Kubrick mau bilang kalau manusia yang kehilangan kebebasannya sama aja kayak benda mati, nggak ada ruhnya.
Film ini juga nyentil tentang gimana media dan politik ngegiring opini publik. Alex dijadiin contoh suksesnya program pemerintah, padahal nyatanya dia nggak sembuh secara moral. Ini kritik keras buat sistem yang lebih mementingkan pencitraan dibanding perbaikan nyata.
Dari sisi visual, Kubrick bener-bener detail. Set yang aneh, warna-warna kontras, semuanya bikin film ini terasa nggak nyaman tapi nggak bisa berhenti ditonton. Kekerasan yang brutal tapi dikemas dengan estetika yang nyeni banget. Di situ letak ironi film ini, keindahan dan kebrutalan digabungin jadi satu.
Film ini sempat dicekal di beberapa negara, bahkan Kubrick sendiri menarik film ini di Inggris karena takut dengan dampaknya. Banyak yang bilang film ini bisa "meracuni" penonton, tapi di sisi lain, film ini juga jadi bahan refleksi tentang moralitas dan kebebasan manusia.
Intinya, A Clockwork Orange bukan sekadar film tentang kekerasan. Ini film yang ngajak kita mikir: Apakah lebih baik kita jadi "baik" karena dipaksa atau tetap punya kebebasan memilih, meskipun kadang pilihannya salah?
Gimana menurutmu? Setelah nonton, jadi mikir nggak soal kebebasan dan kontrol dalam hidup kita?


mukagedek memberi reputasi
1
35
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan