Kaskus

Entertainment

ramdhyahmad0433Avatar border
TS
ramdhyahmad0433
Plot Twist Awal 2025: PPN 12% Dibatalkan!
PPN 12% Dibatalkan: Plot Twist Awal 2025

Gila ya, tahun baru ini diawali sama kabar yang bikin heboh—PPN 12% yang katanya bakal naik per 1 Januari 2025 malah last minute dibatalin. Pengumumannya bener-bener mepet banget, cuma beberapa jam sebelum pergantian tahun. Katanya, ada rapat dadakan sore 31 Desember, terus malemnya diumumin kalau rencana kenaikan dibatalkan.

Lo bisa bayangin nggak, betapa mind-blowing-nya ini? Selama berminggu-minggu, semua orang udah bahas topik ini. Dari rakyat kecil, kelas menengah, sampe influencer gede, semua ngomongin dampak buruk kenaikan PPN. Petisi? Hampir 200 ribu tanda tangan. Perdebatan? Jangan ditanya. Bahkan, beberapa influencer dihujat habis-habisan sama netizen cuma gara-gara mereka vokal soal isu ini. Tapi ya, di detik terakhir, pemerintah jadi pahlawan.

Heroes Become Villains, Villains Become Heroes

Kalau lo ngerti apa maksud gue, lo pasti sadar kalau ini lebih dari sekadar batalin kenaikan PPN. Ini permainan narasi, bro. Buat gue, ini bukan cuma soal PPN, tapi gimana pemerintah ngatur persepsi publik. Gue enggak bilang ini salah, malah gue akui—pintar banget. Karena apa? Dengan langkah ini, pemerintah dapet image “pemimpin yang peduli rakyat kecil.”

Yang menarik, lo pernah kepikiran nggak:

1. Kenapa diumumin mepet banget sama tahun baru?


2. Kenapa harus nunggu isu ini viral banget baru dibatalin?


Gue nggak tahu ini sengaja atau enggak, tapi kalau sengaja, ini strategi yang on point. Pemerintah dapet dua hal sekaligus: mereka terlihat peduli dan berhasil menyelamatkan muka mereka di awal pemerintahan baru. Dalam politik, lo pasti tahu, tahun-tahun pertama itu krusial. Semua kebijakan nggak cuma harus bagus, tapi juga terlihat bagus.

Trial Balloon Theory & Manipulasi Persepsi

Lo pernah denger tentang trial balloon theory? Jadi, ini semacam strategi buat ngetes respon publik. Lo sebar rumor atau isu yang belum pasti. Kalau responnya positif, lanjut. Kalau negatif, batalin. Gue pernah pakai strategi ini dulu buat klien gue, dan ini beneran works.

Kayaknya, kasus PPN ini mirip banget sama teori itu. Mereka lempar isu, biarin orang ribut, terus pas puncaknya, pemerintah muncul jadi pahlawan yang “dengerin suara rakyat.” Alhasil, pemerintah dapet poin simpati tanpa harus benar-benar nerapin kebijakan yang kontroversial.

Pertanyaan Besar: Siapa yang Menang?

Buat gue, yang menang jelas pemerintah. Mereka dapet pujian, kepercayaan publik naik, dan—bonusnya—isu lain yang mungkin lagi panas jadi tenggelam. Kalau lo tanya apakah ini salah? Secara teknis, nggak. Tapi secara etika? Ya, silakan lo nilai sendiri.

Yang jelas, gue nggak anti pemerintah. Kalau mereka bikin kebijakan bagus, gue dukung. Kalau jelek, ya gue kritik. Tapi, ada satu hal yang selalu gue percaya: pendidikan masyarakat itu kunci. Kalau masyarakat makin pintar, kebijakan buruk bakal lebih sering ditolak, dan yang bagus bakal lebih dihargai.

Jadi, buat lo yang baca ini, gue cuma mau bilang: think critically. Jangan cuma terima mentah-mentah apa yang lo denger atau baca. Coba pikir, analisa, dan kalau perlu, debat. Karena di era sekarang, power sebenarnya ada di tangan rakyat. Kalau lo nggak setuju sama gue, nggak apa-apa. Kita diskusi aja.

Oke, sampai sini dulu dari gue. Sampai ketemu di obrolan selanjutnya. Peace out!

0
120
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan