Penelitian Mutakhir: Sifilis berasal dari benua amerika?



Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ tubuh dan, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Sifilis biasanya ditularkan melalui kontak seksual, tetapi juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan (sifilis kongenital).

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh tim dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology memberikan bukti kuat bahwa sifilis berasal dari Amerika sebelum kedatangan Columbus, dan penyebarannya secara global dipercepat oleh kolonialisme Eropa.


Asal-Usul Sifilis

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan memperdebatkan apakah sifilis sudah ada di Eropa sebelum ekspedisi Columbus ke Amerika pada akhir abad ke-15, atau apakah penyakit ini diperkenalkan ke Eropa setelahnya. Penelitian terbaru ini menganalisis genom patogen kuno dari kerangka yang berasal dari periode sebelum tahun 1492. Hasilnya menunjukkan bahwa sifilis memang berasal dari Amerika dan diperkenalkan ke Eropa setelah kontak trans-Atlantik pertama.


Penyebaran Global melalui Kolonialisme

Meskipun sifilis diperkenalkan ke Eropa pada akhir abad ke-15, penyebarannya yang cepat dan luas terjadi selama periode kolonialisme Eropa. Ekspansi kolonial, perdagangan, dan migrasi massal berperan signifikan dalam menyebarkan penyakit ini ke berbagai belahan dunia. Dengan demikian, kolonialisme Eropa memiliki dampak besar dalam menjadikan sifilis sebagai penyakit global.


Metodologi Penelitian

Tim peneliti menggunakan teknik analisis DNA kuno untuk mengekstraksi dan menganalisis genom Treponema pallidum dari sisa-sisa kerangka manusia yang ditemukan di berbagai situs arkeologi. Dengan membandingkan genom kuno ini dengan strain modern, mereka dapat melacak evolusi dan penyebaran penyakit tersebut dari waktu ke waktu

Link sumber