Oposisi Suriah Berhasil Kuasai Negara, Hampir Seluruh Dunia pun Bergembira! HTS: Faksi-faksi Palestina di Suriah Harus Lucuti Senjata dan Dilarang Melawan Israel!

Kemenangan signifikan yang diraih oleh oposisi Suriah dalam melawan rezim Basyar al-Assad telah disambut dengan antusiasme tinggi di seluruh dunia. Berbagai organisasi dan kelompok militan Islam di berbagai belahan dunia memberikan ucapan selamat kepada para pemberontak Suriah atas keberhasilan mereka dalam menggulingkan pemerintahan yang telah lama berkuasa.

Menurut laporan dari The Guardian pada tanggal 12 Desember 2024, banyak cabang dari Ikhwanul Muslimin merilis pernyataan yang penuh sukacita untuk merayakan keberhasilan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS). Mereka memberikan pujian kepada rakyat Suriah atas usaha mereka dalam menjatuhkan rezim Assad, yang selama ini dianggap sebagai simbol penindasan.







Al-Jolani, salah satu pemimpin HTS, menegaskan bahwa mereka tidak berencana untuk terlibat dalam pertempuran melawan Israel, meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sering melancarkan serangan ke wilayah Suriah. Yang diduga jadi bakal calon terkuat pemimpin tertinggi di Suriah tersebut sepertinya sangat menyadari kondisi negaranya yang sudah carut-marut sejak sepuluh tahun ini.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa di kamp pengungsian Palestina di Damaskus, HTS meminta semua faksi perjuangan Palestina, termasuk Fatah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), untuk segera membubarkan organisasi militer mereka dan melepaskan senjata. Keputusan ini menunjukkan upaya HTS untuk meredakan ketegangan dan menghindari konflik lebih lanjut di kawasan tersebut.


Langkah yang tepat sepertinya untuk Suriah, seandainya wilayahnya digunakan sebagai tempat perlawanan gerilyawan Palestina, tentu sangat sulit mengubah keadaan negeri tersebut dari kehancuran. ibaratnya pergantian rezim yang berkuasa dengan oposisi hanyalah sebatas pergantian semata, tidak ada perubahan apapun selain Basyar al-Assad ditumbangkan.

Sumber Tulisan dan Gambar:


CNBC Indonesia

Tribunnews