Milisi Hamas terbang dengan peralatan seadanya/Sumber gambar: Israel Hayom



Gara-gara Israel Nggak Menang-menang Lawan Hamas, Majelis Umum PBB Serukan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza!

Konflik yang terjadi di Timur Tengah merupakan fenomena yang sering muncul dan menjadi tantangan serius bagi komunitas internasional. Ketegangan yang berkepanjangan antara milisi Hamas dan angkatan bersenjata Israel terus berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas. Situasi ini menciptakan dampak yang luas, tidak hanya bagi negara-negara yang terlibat, tetapi juga bagi stabilitas global.

Namun untuk saat sekarang, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah memberikan apresiasi terhadap pengesahan resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza. Resolusi ini diusulkan oleh Indonesia dalam sesi darurat khusus (Emergency Special Session) yang berlangsung pada tanggal 11 Desember 2024. Tindakan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung upaya perdamaian di kawasan yang dilanda konflik.

Dari sini terlihat jelas mengapa PBB mengeluarkan resolusi tersebut, resolusi itu keluar sebab Israel belum bisa mengamankan situasi di wilayah Jalur Gaza dan sekitarnya alias tidak bisa mengalahkan Hamas. Jika mereka sudah mengalahkan Hamas, maka resolusi itu tidak pernah ada. Dalam keterangan, resolusi itu adalah gencatan senjata tanpa syarat, dilakukan di majelis umum PBB, 158 suara mendukung, 9 suara menolak dan 13 suara abstain.







Bisa dibandingkan, meskipun situasi di Suriah menunjukkan kemajuan, konflik antara Israel dan Hamas justru menunjukkan fenomena yang berbeda. Israel telah berjuang keras untuk mengatasi Hamas, namun hingga lebih dari satu tahun, hasil yang diharapkan belum tercapai. Di sisi lain, oposisi di Suriah mampu mengalahkan rezim Assad yang lebih kuat dalam waktu yang relatif singkat, yaitu hanya dalam waktu 12 hari.

Namun, perdamaian tidak seharusnya dicapai melalui kekuatan satu pihak yang mengalahkan pihak lainnya sebagaimana di Suriah. Sebaliknya, perdamaian yang sejati dapat terwujud ketika kedua belah pihak memiliki kekuatan yang seimbang. Sebagai langkah awal, mungkin perlu diadakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang kemudian dapat diikuti dengan upaya untuk mencapai perdamaian yang lebih komprehensif antara kedua belah pihak.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Kompas

detikNews