Rintik hujan kembali menyapa mayapada
Hadirkan rasa damai dalam relung kalbu
Dan dinginnya anila menembus rongga dada
Hingga sukmaku seakan meronta

Aroma Petrichor menghanyutkanku dalam suasana
Saat netraku terpana
Dan kalbuku gundah gulana

Saat tetes airnya jatuh menghujani daksa
Dan terus menghujaminya hingga raga terperangkap dinginnya
Menghancurkan asa
Hingga rasapun sirna olehnya

Mencoba tuk bangkit
Meskipun terasa sakit
Mencoba tuk tegar
Meskipun pahit selalu menampar
Hingga kadang jiwaku terpapar
Dalam situasi yang tak bisa tergambar

Tak tik tak tik
Masih terus terdengar derasnya hujani atap
Tapi tak ada lagi ratap
Karena illahi Robbi telah datang mendekap