Siap Kembali Bertempur! Pasukan Pemberontak Kuasai sebagian Wilayah Homs, Hizbullah Siap Bantu Militer Suriah!

Setelah salah satu konflik di Timur Tengah mereda, terutama dengan adanya kesepakatan gencatan senjata antara milisi Hizbullah dari Libanon dan militer Israel, situasi di kawasan tersebut justru semakin memanas. Ketegangan yang sebelumnya terlihat vakum kini kembali muncul, menandakan bahwa perdamaian masih sulit dicapai di kawasan tersebut.

Di sisi lain, pejuang oposisi Suriah menunjukkan kemajuan yang signifikan setelah sekian lama seakan terhenti dalam perjuangan mereka. Mereka berhasil merebut beberapa kota penting di Suriah dengan relatif mudah, menandakan bahwa perlawanan mereka semakin kuat dan terorganisir.

Sementara itu, milisi Hizbullah, yang sebelumnya berperan penting dalam mendukung rezim Basyar Asad, kini juga menyatakan kesiapannya untuk kembali memberikan bantuan kepada Suriah. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika konflik di kawasan tersebut masih sangat kompleks dan penuh dengan perubahan yang cepat.







Kelompok yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) terus melanjutkan keberhasilan mereka setelah sebelumnya berhasil merebut pusat kota Hama di awal minggu ini. Kemenangan ini menunjukkan kekuatan dan determinasi mereka dalam menghadapi tantangan yang ada.

Menanggapi situasi di Suriah yang semakin sulit dan kepayahan. Hizbullah, kelompok yang berbasis di Lebanon, berkomitmen untuk membantu pemerintah Suriah dalam menghadapi para pemberontak. Mereka juga mengajak negara-negara Arab lainnya untuk memberikan dukungan kepada Damaskus dalam perjuangannya melawan ancaman ini.




Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, dalam sebuah pidato yang diadakan pada hari Kamis (5/12/2024). Ia menegaskan bahwa agresi yang dialami Suriah saat ini didukung oleh Amerika Serikat dan Israel. Menurutnya, para pemberontak telah menjadi alat bagi kedua negara tersebut sejak awal konflik di Suriah pada tahun 2011.

Meskipun Hizbullah baru saja terlibat dalam pertempuran sengit melawan Israel, mereka tetap menunjukkan keberanian untuk membantu Suriah. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Hizbullah dapat mengulangi keberhasilan operasinya di Suriah seperti yang mereka lakukan beberapa tahun lalu. Keberanian dan strategi mereka akan sangat menentukan dalam menghadapi tantangan ini.


Sumber Tulisan dan Gambar:

antaraNews

Sindonews