Waduh! Kasus Gus Miftah Disorot di Negeri Jiran, Sampai Dianggap Aneh oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim!

Kebaikan yang dilakukan seseorang sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang lain, sementara tindakan buruk, meskipun hanya terjadi sekali, akan langsung dinilai oleh masyarakat. Tindakan negatif ini sering kali menjadi contoh yang diingat dan dijadikan acuan untuk menilai karakter seseorang.

Hal ini menyebabkan banyak orang lebih dikenal karena kesalahan yang mereka buat daripada kebaikan yang telah mereka lakukan. Sekali saja melakukan kesalahan, dampaknya bisa sangat besar dan mengubah pandangan orang terhadap diri mereka.

Kesalahan tersebut bisa menjadi bahan pembicaraan di lingkungan sekitar, mulai dari satu desa, satu kecamatan, hingga ke tingkat kabupaten, provinsi, bahkan bisa sampai ke seluruh wilayah di sebuah negara dan lebih-lebih menjadi perbincangan di luar negeri.







Anwar Ibrahim pun menyatakan bahwa saat memberikan ceramah, sebaiknya fokus pada hal-hal yang positif. Lebih baik lagi jika topik yang dibahas dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Apa yang disampaikan Anwar Ibrahim sebenarnya adalah hal yang wajar, yaitu menilai perilaku seseorang agar tidak dicontoh oleh orang lain. Namun, sebagai manusia, kita semua bisa saja melakukan kesalahan, seperti yang pernah dialami Gus Miftah, yang sangat mungkin dapat keseleo lidah.

Kasus Gus Miftah seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua. Kata-kata yang memiliki makna negatif, meskipun hanya dianggap sebagai lelucon, bisa berakibat serius jika diucapkan di tempat yang tidak tepat.


Sumber Tulisan dan Gambar:

CNN Indonesia

detikNews

Ayo Indonesia