- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Connie Bakrie Dipanggil Polisi, PDIP Cium Dugaan Kriminalisasi Terkait Kritik Pemilu


TS
Novena.Lizi
Connie Bakrie Dipanggil Polisi, PDIP Cium Dugaan Kriminalisasi Terkait Kritik Pemilu
Connie Bakrie Dipanggil Polisi, PDIP Cium Dugaan Kriminalisasi Terkait Kritik Pemilu
Selasa 03-12-2024,11:59 WIB

Ketua DPP PDIP bidang Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy mengatakan Connie diperiksa terkait dengan pernyataan Connie saat hadir dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.-tangkapan layar youtube@Akbar Faizal Uncensored-
HARIAN DISWAY - Akademisi Connie Rahakundini Bakrie tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin, 2 Desember 2024, karena sedang berada di Rusia.
Pemanggilannya berawal dari pernyataan terkait akses kepolisian terhadap Sirekap, sebuah aplikasi rekapitulasi suara Pemilu 2024 dari seluruh TPS.
Polda Metro Jaya menerima dua laporan pada 20 Maret 2024, masing-masing terdaftar dengan nomor LP/B/1585/III/2024/SPKT/PMJ dan LP/B/1586/III/2024/SPKT/PMJ.
Menurut Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, bukti laporan tersebut mencakup tangkapan layar dari akun Instagram @connierahakundinibakrie yang mengutip pernyataan mantan Wakapolri Komjen Oegroseno.
"Tangkapan layar dari sebuah akun IG yang bernama @connierahakundinibakrie, yang memuat narasi mengutip pernyataan Jenderal Oegroseno-mantan Wakapolri, yang isinya 'Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," ucap Ade Safri.
Connie telah mengklarifikasi pernyataan tersebut melalui unggahan di Instagram, mengakui kekeliruannya dalam memahami ucapan Oegroseno dan menyampaikan permintaan maaf.
"Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa 'Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," tulis Connie dalam klarifikasinya.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya kembali ke Rusia pada 29 November untuk tugas sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg.
Connie mengaku selama Oktober dan November, tidak menerima surat panggilan polisi.
"Baru kemarin (1 Desember 2024), ketika saya baru mendarat kembali di Rusia, lawyer saya mengirimkan screenshot WA berisi surat panggilan. Surat ditandatangani Jumat, 29 November 2024," ujarnya.
Connie merasa panggilan tersebut janggal, sebab surat panggilan baru diterima pada 1 Desember, sementara pemeriksaan dijadwalkan pada 2 Desember.
"Jadi tidak mungkin saya kembali ke Indonesia untuk penuhi panggilan tersebut, (penerbangan Rusia-Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15,5 jam dengan jet pribadi dari kediaman saya di Rusia hingga ke halaman Polda Metro)," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan urgensi kasus ini karena telah mengklarifikasi pernyataannya.
"Saya masih tidak habis pikir kenapa ada pihak-pihak yang menghabiskan begitu banyak energi untuk memelihara kasus ini, hanya untuk menargetkan seorang," katanya.
PDIP Bela Connie
Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy mencurigai panggilan tersebut terkait dengan pandangan politik Connie, khususnya yang disampaikan dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.
"Tentunya kami menduga ini korelasinya sama ketika menyampaikan kritik terhadap situasi pemilu tahun ini dan kemudian tiba-tiba ada panggilan," ujar Ronny.
PDIP memastikan akan mendampingi Connie jika pemanggilan ini berlanjut, karena mereka menduga ini merupakan bentuk kriminalisasi.
"Iya, tentunya kami dari partai melihat. Bahwa kami menduga ini bagian dari kriminalisasi, sehingga kami perlu untuk mendampingi," pungkasnya. (*)
https://harian.disway.id/read/840227...-kritik-pemilu
Selasa 03-12-2024,11:59 WIB

Ketua DPP PDIP bidang Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy mengatakan Connie diperiksa terkait dengan pernyataan Connie saat hadir dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.-tangkapan layar youtube@Akbar Faizal Uncensored-
HARIAN DISWAY - Akademisi Connie Rahakundini Bakrie tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin, 2 Desember 2024, karena sedang berada di Rusia.
Pemanggilannya berawal dari pernyataan terkait akses kepolisian terhadap Sirekap, sebuah aplikasi rekapitulasi suara Pemilu 2024 dari seluruh TPS.
Polda Metro Jaya menerima dua laporan pada 20 Maret 2024, masing-masing terdaftar dengan nomor LP/B/1585/III/2024/SPKT/PMJ dan LP/B/1586/III/2024/SPKT/PMJ.
Menurut Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, bukti laporan tersebut mencakup tangkapan layar dari akun Instagram @connierahakundinibakrie yang mengutip pernyataan mantan Wakapolri Komjen Oegroseno.
"Tangkapan layar dari sebuah akun IG yang bernama @connierahakundinibakrie, yang memuat narasi mengutip pernyataan Jenderal Oegroseno-mantan Wakapolri, yang isinya 'Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," ucap Ade Safri.
Connie telah mengklarifikasi pernyataan tersebut melalui unggahan di Instagram, mengakui kekeliruannya dalam memahami ucapan Oegroseno dan menyampaikan permintaan maaf.
"Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa 'Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," tulis Connie dalam klarifikasinya.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya kembali ke Rusia pada 29 November untuk tugas sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg.
Connie mengaku selama Oktober dan November, tidak menerima surat panggilan polisi.
"Baru kemarin (1 Desember 2024), ketika saya baru mendarat kembali di Rusia, lawyer saya mengirimkan screenshot WA berisi surat panggilan. Surat ditandatangani Jumat, 29 November 2024," ujarnya.
Connie merasa panggilan tersebut janggal, sebab surat panggilan baru diterima pada 1 Desember, sementara pemeriksaan dijadwalkan pada 2 Desember.
"Jadi tidak mungkin saya kembali ke Indonesia untuk penuhi panggilan tersebut, (penerbangan Rusia-Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15,5 jam dengan jet pribadi dari kediaman saya di Rusia hingga ke halaman Polda Metro)," jelasnya.
Ia juga mempertanyakan urgensi kasus ini karena telah mengklarifikasi pernyataannya.
"Saya masih tidak habis pikir kenapa ada pihak-pihak yang menghabiskan begitu banyak energi untuk memelihara kasus ini, hanya untuk menargetkan seorang," katanya.
PDIP Bela Connie
Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy mencurigai panggilan tersebut terkait dengan pandangan politik Connie, khususnya yang disampaikan dalam podcast Akbar Faizal Uncensored.
"Tentunya kami menduga ini korelasinya sama ketika menyampaikan kritik terhadap situasi pemilu tahun ini dan kemudian tiba-tiba ada panggilan," ujar Ronny.
PDIP memastikan akan mendampingi Connie jika pemanggilan ini berlanjut, karena mereka menduga ini merupakan bentuk kriminalisasi.
"Iya, tentunya kami dari partai melihat. Bahwa kami menduga ini bagian dari kriminalisasi, sehingga kami perlu untuk mendampingi," pungkasnya. (*)
https://harian.disway.id/read/840227...-kritik-pemilu
0
321
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan