- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB Kali Kopi Klaim Tembak Jatuh Helikopter TNI AU di Distrik Hoya, Mimika


TS
mabdulkarim
TPNPB Kali Kopi Klaim Tembak Jatuh Helikopter TNI AU di Distrik Hoya, Mimika
TPNPB Kali Kopi Klaim Tembak Jatuh Helikopter TNI AU di Distrik Hoya, Mimika

Helikopter Caracal H-225M TNI AU. (Ist)
The Papua Journal–Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kali Kopi mengklaim berhasil menembak jatuh helikopter milik TNI Angkatan Udara dalam insiden di Distrik Hoya, Kabupaten Mimika, pada Selasa (26/11). Laporan resmi terkait peristiwa ini disampaikan oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Sabtu (30/11).
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB mengatakan insiden tersebut menyebabkan [v]satu anggota militer Indonesia terluka parah dan terjatuh, sementara dua lainnya terluka dan jatuh bersama helikopter.[/b]
Dalam laporan yang diterima, TPNPB menyatakan bahwa pilot helikopter tersebut gugur di lokasi kejadian.
TPNPB mengungkapkan bahwa pasukan TNI melakukan operasi balasan dengan menggunakan empat helikopter Caracal untuk mengejar anggota TPNPB yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Operasi ini juga melibatkan upaya evakuasi terhadap anggota militer yang terluka dan jatuh bersama helicopter," kata Sebby.
TPNPB melaporkan,operasi ini memicu pengungsian besar-besaran di Kampung Jinoni, Distrik Hoya.
"Warga setempat dilaporkan melarikan diri ke hutan akibat penembakan membabi buta yang dilakukan oleh aparat TNI dalam upaya memburu pasukan TPNPB. Situasi ini mengakibatkan masyarakat setempat tidak dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum," kata Sebby lagi.
Sebby Sambom menyatakan bahwa keberhasilan menembak jatuh helikopter milik TNI adalah tonggak sejarah dalam perjuangan TPNPB.
"Ini adalah bukti bahwa pasukan TPNPB mampu menghadapi kekuatan militer Indonesia," ujar Sebby.
Sebby menuding pihak militer Indonesia menyembunyikan peristiwa ini karena malu atas insiden tersebut.
Sementara itu, Letkol Inf Candra Kurniawan, Kapendam Cenderawasih yang dikorfirmasi terkait informasi penembakan ini mengatakan, pihaknya masih melakukan korfirmasi dengan Danlanut Timika.
“Kami masih konfirmasi namun masih belum dapat informasinya,” ujar Candra sebagaimana dikutip dari koranpapua.id, edisi Sabtu, (30/11).
AKBP I Komang Budiartha, Kapolres Mimika kepada koranpapua.id membenarkan peristiwa penembakan helikopter tersebut.
Meski demikian, Kapolres mengatakan, penembakan yang dilakukan OTK tidak ada hubungannya dengan pendistribusian logistik Pilkada 2024.
“Ini tidak ada kaitannya dengan pendistribusian logistik yah, Distribusi jalan normal dari kemarin,” ungkap Kapolres.(*)
https://www.thepapuajournal.com/taha...-mimika?page=2
2 Anggota Brimob Tewas dan 1 Kritis Akibat Serangan KKB di Tambrauw Papua, Warga Mengungsi ke Hutan

2 Anggota Brimob Tewas dan 1 Kritis Akibat Serangan KKB di Tambrauw Papua, Warga Mengungsi ke Hutan
2 anggota Brimob tewas dan 1 kritis akibat seangan KKB di Tambrauw pada 30 November malam, di mana warga setempat juga harus mengungsi ke hutan.-tangkapan layar facebook@Atouw Yeimo-
JAKARTA, DISWAY.ID – 2 anggota Brimob tewas dan 1 kritis akibat serangan KKB di Tambrauw pada 30 November malam, di mana warga setempat juga harus mengungsi ke hutan.
KKB Papua yang mengaku atas nama Pasukan TPNPB OPM KODAP 33 RuMana Tambrauw melakukan penyerangan terhadap mobil patroli.
Disebutkan bahwa mobil patrol yang berisikan anggota Brimob tersebut tengah melakukan patroli dari Fef yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Tambrauw menuju Distrik Sausapor atau arah Kabupaten Sorong.
Akibat penyerangan yang dilakukan oleh Pasukan TPNPB OPM KODAP 33 RuMana Tambrauw pada 10:41 WIT menyebabkan 3 korban dari pihak Brimob.
Adapun korban dikatakan 2 tewas ditempat dan 1 anggota Brimob mengalami luka kritis.
Dalam postingan tersebut, penyerangan dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Operasi TPNPB OPM KODAP 33 RuMana, Letnan Satu Marthen Faan.
Selain itu juga terdapat perwakilan dari 10 batalyon TPNPB di wilayah Tambrauw.
Perintah penyerangan dikeluarkan oleh Panglima Daerah TPNPB OPM KODAP 33 RuMana, Brigadir Jenderal Finsen Frabuku, bersama Wakil Panglima Leonardo Syufi.
Dalam pernyataannya, serangan ini adalah bentuk perlawanan meraka terhadap kehadiran militer Indonesia di Tanah Papua, yang terus melakukan patroli, penjagaan, dan operasi militer.
“Kami akan terus memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa Papua Barat sampai tercapai tujuan kami untuk lepas dari penjajahan Indonesia,” tulisnya di akun facebook@ Komandoo Nasionall.
Warga Mengungsi ke Hutan
Akibat penyerangan yang juga menyebabkan terjadinya kontak senjata membuat warga diselimuti ketakutan dan melakukan pengungsian.
Hal tersbeut disampaikan oleh akun @ Atouw Yeimo bahwa rentetan kontak senjata antara TPNPB vs TNI POLRI di kabupaten Tambrauw sejak 30 November 2024 di kabupaten Tambrauw kembali situasi memanas.
Dikatakan bahwa pihak keamanan melakukan pengerahan sebanyak pasukan sekitar 6 mobil dan menerbangkan drone disekitarnya kampung Boma Wayman.
Hal tersebut menimbulkan kepanikan warga dan malam ini juga kosongkan 6 kampung lalu pengungsi semua ke hutan hutan.
Adapun warga yang mengungsi merupakan warga sipil setempat dari kampung atau distrik Bamus Wayaman distrik Bamus Nama, Kab Tambrauw Papua Barat.
https://disway.id/read/839786/2-angg...si-ke-hutan/15
Pasukan OPM Tahan Pekerja Puskesmas Sinak Barat Kabupaten Puncak Papua Tengah

Tayang: Minggu, 1 Desember 2024 14:50 WIT
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: M Choiruman
zoom-inlihat fotoVIDEO VIRAL: Pasukan OPM Tahan Pekerja Puskesmas Sinak Barat Kabupaten Puncak Papua Tengah
ISTIMEWA
LAMBAT BAYAR – Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tahan pekerja bangunan Puskesmas Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah akibat terlambat membayar gaji, Sabtu (30/11/2024).
Baca Selanjutnya:
Razia TNI-Polri di Uwapa Papua Tengah Temukan 7 Sajam dan 24 Botol Alkohol
X
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Beredar video viral yang diduga kuat pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menahan pekerja proyek Puskesmas di Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (30/11/2024).
Penahanan tersebut diduga belum terbayarkan upah kerja yang melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal untuk pekerjaan sensor kayu, kumpul batu, dan terlibat dalam pembangunan puskesmas.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, pasukan OPM menyebutkan progres pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut sudah selesai 90 persen.
Masih dalam video viral tersebut, hingga pada Desember 2024 para pekerjaan proyek tersebut dipastikan sudah bisa merampungkan proyek hingga mencapai 100 persen.
Diketahui anggaran pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut menggunakan sumber anggaran dari Danau Alokasi Khusus (DAK).
Tagihan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah sudah masuk ke Bagian Keuangan Pemkab Puncak.
Namun hingga saat ini, DAK tersebut dari pemerintah pusat belum melakukan transfer biaya ke kas daerah Kabupaten Puncak.
Sehingga proses pembayaran gaji para pekerja proyek, termasuk warga lokal belum bisa dilakukan lantaran belum ada transfer dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Puncak, Provinsi Papua Tengah, Nenu Tabuni mengatakan, pihaknya sudah menyurat ke Gubernur, Kemenkeu, dan Kemendagri, namun dana DAK belum transfer.
Akibat keterlambatan transfer dana DAK Kabupaten Puncak semua tagihan pembangunan fisik dari anggaran DAK tidak bisa lakukan.
Atas kendala tersebut, lanjut dia, pasukan OPM mengancam Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah dan juga menahan para pekerja Puskesmas Distrik Sinak Barat.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal kebenaran video beredar tersebut. (*)
https://papua.tribunnews.com/2024/12...-papua-tengah.
Perkembangan gerakan KKB hari ini dan kemarin

Helikopter Caracal H-225M TNI AU. (Ist)
The Papua Journal–Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kali Kopi mengklaim berhasil menembak jatuh helikopter milik TNI Angkatan Udara dalam insiden di Distrik Hoya, Kabupaten Mimika, pada Selasa (26/11). Laporan resmi terkait peristiwa ini disampaikan oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Sabtu (30/11).
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB mengatakan insiden tersebut menyebabkan [v]satu anggota militer Indonesia terluka parah dan terjatuh, sementara dua lainnya terluka dan jatuh bersama helikopter.[/b]
Dalam laporan yang diterima, TPNPB menyatakan bahwa pilot helikopter tersebut gugur di lokasi kejadian.
TPNPB mengungkapkan bahwa pasukan TNI melakukan operasi balasan dengan menggunakan empat helikopter Caracal untuk mengejar anggota TPNPB yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Operasi ini juga melibatkan upaya evakuasi terhadap anggota militer yang terluka dan jatuh bersama helicopter," kata Sebby.
TPNPB melaporkan,operasi ini memicu pengungsian besar-besaran di Kampung Jinoni, Distrik Hoya.
"Warga setempat dilaporkan melarikan diri ke hutan akibat penembakan membabi buta yang dilakukan oleh aparat TNI dalam upaya memburu pasukan TPNPB. Situasi ini mengakibatkan masyarakat setempat tidak dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum," kata Sebby lagi.
Sebby Sambom menyatakan bahwa keberhasilan menembak jatuh helikopter milik TNI adalah tonggak sejarah dalam perjuangan TPNPB.
"Ini adalah bukti bahwa pasukan TPNPB mampu menghadapi kekuatan militer Indonesia," ujar Sebby.
Sebby menuding pihak militer Indonesia menyembunyikan peristiwa ini karena malu atas insiden tersebut.
Sementara itu, Letkol Inf Candra Kurniawan, Kapendam Cenderawasih yang dikorfirmasi terkait informasi penembakan ini mengatakan, pihaknya masih melakukan korfirmasi dengan Danlanut Timika.
“Kami masih konfirmasi namun masih belum dapat informasinya,” ujar Candra sebagaimana dikutip dari koranpapua.id, edisi Sabtu, (30/11).
AKBP I Komang Budiartha, Kapolres Mimika kepada koranpapua.id membenarkan peristiwa penembakan helikopter tersebut.
Meski demikian, Kapolres mengatakan, penembakan yang dilakukan OTK tidak ada hubungannya dengan pendistribusian logistik Pilkada 2024.
“Ini tidak ada kaitannya dengan pendistribusian logistik yah, Distribusi jalan normal dari kemarin,” ungkap Kapolres.(*)
https://www.thepapuajournal.com/taha...-mimika?page=2
2 Anggota Brimob Tewas dan 1 Kritis Akibat Serangan KKB di Tambrauw Papua, Warga Mengungsi ke Hutan

2 Anggota Brimob Tewas dan 1 Kritis Akibat Serangan KKB di Tambrauw Papua, Warga Mengungsi ke Hutan
2 anggota Brimob tewas dan 1 kritis akibat seangan KKB di Tambrauw pada 30 November malam, di mana warga setempat juga harus mengungsi ke hutan.-tangkapan layar facebook@Atouw Yeimo-
JAKARTA, DISWAY.ID – 2 anggota Brimob tewas dan 1 kritis akibat serangan KKB di Tambrauw pada 30 November malam, di mana warga setempat juga harus mengungsi ke hutan.
KKB Papua yang mengaku atas nama Pasukan TPNPB OPM KODAP 33 RuMana Tambrauw melakukan penyerangan terhadap mobil patroli.
Disebutkan bahwa mobil patrol yang berisikan anggota Brimob tersebut tengah melakukan patroli dari Fef yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Tambrauw menuju Distrik Sausapor atau arah Kabupaten Sorong.
Akibat penyerangan yang dilakukan oleh Pasukan TPNPB OPM KODAP 33 RuMana Tambrauw pada 10:41 WIT menyebabkan 3 korban dari pihak Brimob.
Adapun korban dikatakan 2 tewas ditempat dan 1 anggota Brimob mengalami luka kritis.
Dalam postingan tersebut, penyerangan dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Operasi TPNPB OPM KODAP 33 RuMana, Letnan Satu Marthen Faan.
Selain itu juga terdapat perwakilan dari 10 batalyon TPNPB di wilayah Tambrauw.
Perintah penyerangan dikeluarkan oleh Panglima Daerah TPNPB OPM KODAP 33 RuMana, Brigadir Jenderal Finsen Frabuku, bersama Wakil Panglima Leonardo Syufi.
Dalam pernyataannya, serangan ini adalah bentuk perlawanan meraka terhadap kehadiran militer Indonesia di Tanah Papua, yang terus melakukan patroli, penjagaan, dan operasi militer.
“Kami akan terus memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa Papua Barat sampai tercapai tujuan kami untuk lepas dari penjajahan Indonesia,” tulisnya di akun facebook@ Komandoo Nasionall.
Warga Mengungsi ke Hutan
Akibat penyerangan yang juga menyebabkan terjadinya kontak senjata membuat warga diselimuti ketakutan dan melakukan pengungsian.
Hal tersbeut disampaikan oleh akun @ Atouw Yeimo bahwa rentetan kontak senjata antara TPNPB vs TNI POLRI di kabupaten Tambrauw sejak 30 November 2024 di kabupaten Tambrauw kembali situasi memanas.
Dikatakan bahwa pihak keamanan melakukan pengerahan sebanyak pasukan sekitar 6 mobil dan menerbangkan drone disekitarnya kampung Boma Wayman.
Hal tersebut menimbulkan kepanikan warga dan malam ini juga kosongkan 6 kampung lalu pengungsi semua ke hutan hutan.
Adapun warga yang mengungsi merupakan warga sipil setempat dari kampung atau distrik Bamus Wayaman distrik Bamus Nama, Kab Tambrauw Papua Barat.
https://disway.id/read/839786/2-angg...si-ke-hutan/15
Pasukan OPM Tahan Pekerja Puskesmas Sinak Barat Kabupaten Puncak Papua Tengah

Tayang: Minggu, 1 Desember 2024 14:50 WIT
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: M Choiruman
zoom-inlihat fotoVIDEO VIRAL: Pasukan OPM Tahan Pekerja Puskesmas Sinak Barat Kabupaten Puncak Papua Tengah
ISTIMEWA
LAMBAT BAYAR – Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tahan pekerja bangunan Puskesmas Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah akibat terlambat membayar gaji, Sabtu (30/11/2024).
Baca Selanjutnya:
Razia TNI-Polri di Uwapa Papua Tengah Temukan 7 Sajam dan 24 Botol Alkohol
X
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Beredar video viral yang diduga kuat pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menahan pekerja proyek Puskesmas di Distrik Sinak Barat, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (30/11/2024).
Penahanan tersebut diduga belum terbayarkan upah kerja yang melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal untuk pekerjaan sensor kayu, kumpul batu, dan terlibat dalam pembangunan puskesmas.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, pasukan OPM menyebutkan progres pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut sudah selesai 90 persen.
Masih dalam video viral tersebut, hingga pada Desember 2024 para pekerjaan proyek tersebut dipastikan sudah bisa merampungkan proyek hingga mencapai 100 persen.
Diketahui anggaran pembangunan Puskesmas di Distrik Sinak Barat tersebut menggunakan sumber anggaran dari Danau Alokasi Khusus (DAK).
Tagihan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah sudah masuk ke Bagian Keuangan Pemkab Puncak.
Namun hingga saat ini, DAK tersebut dari pemerintah pusat belum melakukan transfer biaya ke kas daerah Kabupaten Puncak.
Sehingga proses pembayaran gaji para pekerja proyek, termasuk warga lokal belum bisa dilakukan lantaran belum ada transfer dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Puncak, Provinsi Papua Tengah, Nenu Tabuni mengatakan, pihaknya sudah menyurat ke Gubernur, Kemenkeu, dan Kemendagri, namun dana DAK belum transfer.
Akibat keterlambatan transfer dana DAK Kabupaten Puncak semua tagihan pembangunan fisik dari anggaran DAK tidak bisa lakukan.
Atas kendala tersebut, lanjut dia, pasukan OPM mengancam Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah dan juga menahan para pekerja Puskesmas Distrik Sinak Barat.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal kebenaran video beredar tersebut. (*)
https://papua.tribunnews.com/2024/12...-papua-tengah.
Perkembangan gerakan KKB hari ini dan kemarin


4l3x4ndr4 memberi reputasi
1
103
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan