Satreskrim Polres Bondowoso berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan seorang pria berinisial MAA (45), warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso. MAA ditangkap atas tuduhan mengirim dua tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia secara ilegal dengan janji pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART). Namun, kedua korban justru terlantar selama 13 bulan tanpa menerima gaji.

Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardhono, dalam konferensi pers yang digelar Jumat (22/11/2024) di Mapolres Bondowoso, menjelaskan bahwa kedua korban berinisial IM dan MS mengalami nasib yang tragis di Malaysia.

"IM sempat ditahan oleh pihak imigrasi Malaysia selama lima bulan, sementara MS dipulangkan ke Indonesia tanpa mendapatkan hak gajinya," ujar AKBP Lintar.

Kasus ini terungkap setelah kedua korban melaporkan kondisi mereka kepada pihak berwajib. Berdasarkan laporan tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap MAA yang diduga bertanggung jawab atas pengiriman ilegal tersebut.

MAA kini dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ancaman hukuman bagi pelaku mencapai 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp600 juta.
AKBP Lintar mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan ke luar negeri yang tidak jelas prosedurnya.

"Selalu pastikan proses pengiriman tenaga kerja dilakukan melalui jalur resmi dan konsultasikan kepada instansi terkait agar tidak menjadi korban TPPO," tegasnya.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi penipuan yang berkedok peluang kerja di luar negeri. Polres Bondowoso berkomitmen untuk terus memberantas praktik perdagangan manusia demi melindungi warganya.




Info lengkapnya DI SINI