Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro mencatat hampir seribu pasangan suami istri mengajukan cerai akibat terlibat dalam kasus judi online. Data ini dihimpun dari Januari hingga Oktober 2024, menunjukkan tren meningkatnya dampak negatif judi online terhadap keharmonisan rumah tangga.

Menurut Panitera PA Kabupaten Bojonegoro, Solikin Jamik, selama periode tersebut tercatat 2.360 perkara perceraian yang disidangkan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 978 kasus disebabkan oleh judi online, menjadikannya penyebab perceraian tertinggi kedua di wilayah ini.

“Kasus perceraian akibat judi online menempati posisi kedua dari total perkara perceraian di Bojonegoro,” ungkap Solikin pada Rabu (20/11/2024).

Solikin menambahkan bahwa tingginya angka perceraian ini bukan hanya soal statistik, tetapi menyimpan cerita pilu di balik setiap kasusnya. Para suami yang terjerat judi online kerap kali menyembunyikan fakta tentang penggunaan uang dari istri mereka, bahkan hingga memicu konflik yang lebih besar.

“Sebagian besar suami yang mengalami kekalahan dalam judi online menjadi lebih emosional, mudah marah, dan sering kali berujung pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” jelas Solikin.

Fenomena ini menyoroti perlunya perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi dampak buruk judi online, baik terhadap keluarga maupun stabilitas sosial di Bojonegoro.




Info lengkapnya DI SINI