KNPB HUT ke-16: Lebih membuka diri dan tetap perjuangkan referendum Papua

Arga Reysamputra
Last updated: November 20, 2024 12:25 pm
Penulis: Larius Kogoya
Editor: Zely Ariane
Share
4 Min Read
KNPB
Suasana saat pimpinan KNPB Numbay dan Sentani memberikan kue ulang tahun kepada pimpinan dan pejuang Papua Merdeka, di Perumnas 3, Kota Kota Jayapura, Papua, Selasa (19/11/2024).- Jubi/Larius Kogoya
SHARE
Jayapura, Jubi – Komite Nasional Papua Barat atau KNPB menggelar acara Hari Ulang Tahunnya yang ke- 16 dengan mengambil tema ‘Kumpulkan Benih Revolusi, Kobarkan Api Perlawanan, dan Merebut Kembali Kedaulatan Bangsa Papua’ yang berlangsung di Kantor Pusat KNPB, Perumnas 3, Kota Jayapura, Papua pada Selasa (19/11/2024).
Ketua I KNPB Pusat, Warpo Wetipo mengatakan HUT KNPB yang ke-16 ini diperingati seluruh cabang KNPB di 32 wilayah di Tanah Papua dan dua konsulat yaitu Indonesia dan Timor Leste dengan ciri khas masing-masing. Sementara KNPB Pusat merayakannya bersama KNPB Numbay dan Sentani di Kantor Pusat.
“Pada perayaan HUT ini kami KNPB lebih membuka diri untuk menerima saran, koreksi, dan kritik dari semua elemen gerakan organ dan rakyat papua. Kami undang mahasiswa, advokat, gereja, pemuda, dan organ perjuangan, baik ULMWP Pemerintah Sementara maupun ULMWP sebagai wadah koordinatif dan beberapa organ pergerakan untuk memberikan kritikan kepada KNPB,” katanya.

Warpo Wetipo mengatakan bahwa perayaan ini lebih kepada merefleksikan sejauh mana perlawanan KNPB bersama rakyat sejak KNPB lahir (19/11/2008 – 19/11/2024). Ia mengemukakan bahwa KNPB lahir dan tumbuh bersama ancaman. Sehingga KNPB itu sendiri menjadi ancaman dan memberikan ancaman kepada negara kolonial Indonesia, dan sebaliknya Indonesia juga memberikan ancaman yang serius kepada KNPB sejak terbentuknya, ungkap Wetipo.

[img]https://jubi.id/wp-content/uploads/2024/11/Screenshot_20241120_093839_Video-Player.jpg.webp[/img[
Suasana saat ibadah HUT KNPB ke-16 tahun di Perumnas 3, Kota Jayapura, Papua, Selasa (19/11/2024) – Jubi/Larius Kogoya
“Jadi segala ancaman itu kami sudah menghadapi, itu semua sebagai konsekuensi politik KNPB dan kami anggap itu sudah biasa, kami dapat pukul, masuk penjara, dapat kejar, dapat tahan, ada banyak yang ditembak mati dijalan maupun jadi DPO itu sudah banyak, tapi itu konsekuensi yang kami pilih,” ujarnya.

Ketua I KPPB Pusat itu mengatakan KNPB sebagai Media Rakyat menerima semua saran dan kritikan yang disampaikan tadi sebagai refleksinya. Dalam kritik-kritik yang disampaikan itu menurutnya banyak saran agar KNPB sebagai Media Nasional dipertahankan. Dan menurutnya pola perjuangan tidak pernah berubah, KNPB akan terus mendorong perlawanan tanpa kekerasan secara damai.

“Dengan KNPB ini kami terus mendidik rakyat supaya rakyat menjadi pejuang dan rakyat menjadi basis hukum dan politik itu sendiri. Rakyat yang harus melahirkan revolusi, rakyat hari ini tidak harus diam dan dan jangan mau dipolitisir oleh kolonial Indonesia. Target revolusi demokratis itu direbut oleh rakyat pejuang itu sendiri dan semua pemimpin harus lahir di atas dan berdiri di atas pondasi rakyat sebagai basis,” katanya.

Panitia HUT KNPB, Sadrak Lagowan, mengatakan pihaknya ingin melibatkan seluruh elemen rakyat Papua ke dalam KNPB dalam momentum HUT yang ke-16 tahun ini. “Dengan mengundang seluruh rekan-rekan perjuangan dari berbagai gerakan dan kelompok organisasi, membuka panggung mimbar rakyat untuk semua perjuangan atau elemen rakyat pejuang untuk mengkritik dan beri saran tentang perjuangan KNPB selama 16 tahun ini,” kata Lagowan.

Tujuan membuka ruang untuk saran dan kritik tersebut, menurutnya, dibutuhkan untuk memperkuat perjuangan KNPB dalam agenda referendum.

Harapannya KNPB akan tetap menjadi Media Rakyat yang memperjuangkan semua keluh kesah penderitaan rakyat Papua tanpa membedakan faksi, organisasi, suku, kelompok.

“Kami berfungsi sebagai media dan kami punya harapan ke depan melalui KNPB kami dapat mewujudkan mogok sipil nasional sebagai jalan menuju solusi isu tunggal kami yaitu referendum. Dan kami harapkan juga melalui KNPB rakyat dididik, rakyat belajar, rakyat berjuang di dalam organisasi kemudian rakyatlah yang merebut kedaulatan bangsa Papua itu kembali,” ujar Sadrak Lagowan. (*)
https://jubi.id/polhukam/2024/knpb-h...erendum-papua/



KNPB konsisten perjuangkan kedaulatan Papua


Peringatan 16 Tahun Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (19/11/2024). - Jubi/Gamaliel M Kaliele
SHARE
Sorong, Jubi – Prinsip melawan sampai Papua Merdeka tetap menjadi spirit perjuangan bagi Komite Nasional Papua Barat atau KNPB. Walaupun menghadapi berbagai tantangan, intimidasi, dan teror, semangat mereka tidak pernah surut dalam mencapai tujuan utama gerakan tersebut.
Pembina KNPB Sorong Raya Klarce Vince Fees menegaskan KNPB merupakan media perjuangan bagi Bangsa Papua. Mereka tetap bersuara lantang dalam melawan berbagai ketidakadilan terhadap Rakyat Papua.

“KNPB selalu eksis dalam memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi Bangsa Papua. Prinsipnya [ialah] lawan [ketidakadilan] sampai Papua merdeka,” kata Fees, saat Peringatan 16 Tahun KNPB, Sorong, Selasa (19/11/2024).

Peringatan 16 Tahun KNPB di Sorong digelar di Honai Universitas Kristen Papua. Peringatan tersebut mengusung tema, Rakyat Bangsa Papua Barat Bangkit, Bersatu, dan Lawan.

“Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan merupakan agenda bersama Rakyat Papua. Dalam momentum ini, kami mengimbau seluruh Rakyat Papua bersatu dalam melawan penjajahan,” kata Fees.

Menurut Pembina KNPB Maybrat Adam Sorry, gerakan mereka merupakan kelanjutan dari perjuangan para generasi terdahulu. Mereka sama-sama menuntut pengakuan atas kedaulatan Papua.

“Kami mengikuti jejak orang tua. Banyak pelanggaran terhadap hak asasi manusia [di Tanah Papua] sejak 1961,” kata Sorry.

Sorry dalam kesempatan tersebut juga menyatakan mereka menolak rencana transmigrasi di Tanah Papua. Menurutnya, program transmigrasi menjadi ancaman serius bagi kehidupan Orang Asli Papua. (*)
https://jubi.id/polhukam/2024/knpb-k...aulatan-papua/

KNPB kenapa belum dijadikan organisasi terlarang ya padahal jelas sekali seperatis...