Perang Tanpa Kapitulasi! Prabowo Siap Sediakan Pasukan Penjaga Perdamaian di Palestina

Konflik di Palestina masih berlanjut selama lebih dari setahun berlalu. Situasi ini menunjukkan bahwa masalah yang ada sangat kompleks dan sulit untuk diselesaikan. Salah satu penyebab utama konflik ini tak terselesaikan adalah ketidakmampuan militer Israel dalam menghadapi kelompok milisi kecil seperti Hamas. Hal ini membuat situasi semakin rumit dan memperpanjang ketegangan yang ada.

Awalnya, banyak yang berharap konflik ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat, hanya dalam tempo beberapa bulan saja setelah kemudian tentara Israel memasuki kota Gaza dan mendeklarasikan kemenangannya, serta Hamas menyerah tanpa syarat sama sebagaimana seperti Kapitulasi Jerman 1945. Namun, pada kenyataannya, keadaan justru semakin tidak diketahui dan sulit diprediksi.







Selain itu, tindakan ini menunjukkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan hak atas tanah Palestina dikembalikan kepada pemiliknya dan mendukung kemerdekaan bangsa tersebut. Sejak era kepemimpinan Sukarno, Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung perjuangan Palestina, bahkan sampai menyumbangkan beberapa hal penting.

Salah satu contoh pengorbanan tersebut terjadi ketika tim nasional sepakbola Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia. Namun, Indonesia memilih untuk mundur dari kompetisi tersebut karena harus bertanding melawan Israel, yang dianggap bertentangan dengan prinsip solidaritas terhadap Palestina.

Peristiwa ini terjadi pada Piala Dunia 1958, di mana Indonesia seharusnya bertemu Israel dalam babak play-off untuk memperebutkan satu tempat di Piala Dunia. Namun, Indonesia menolak bertanding dan juga memilih untuk tidak menggunakan jalur netral dengan menggunakan stadion luar negeri untuk bertanding, kejadian ini kemudian mengakibatkan FIFA memberikan kemenangan kepada Israel dan menghapus hasil pertandingan sebelumnya.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Antara

Sumber Gambar Ilustrasi:

Tribunnews