Houthi Nyatakan Berhasil Serang Kapal Induk Amerika Serikat di Laut Merah, Amerika Bantah Klaim Tersebut!

Konflik yang terjadi di Timur Tengah yang terbaru ini, sebenarnya berawal dari ketegangan antara milisi Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan militer Israel yang menguasai wilayah tersebut. Situasi ini semakin rumit dan sepertinya tidak ada tanda-tanda bahwa pertikaian ini akan segera berakhir.

Selain itu, dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak membuat konflik ini semakin berkepanjangan. Amerika Serikat dan NATO tetap memberikan dukungan kepada Israel, sementara Iran dan sekutunya terus mendukung Hamas dan proksinya, hal ini menciptakan ketegangan yang semakin mendalam.

Dengan kondisi seperti ini, sangat sulit untuk melihat kemungkinan perdamaian di masa depan. Setiap pihak sepertinya berpegang pada posisi masing-masing, dan hal ini hanya memperburuk situasi yang sudah rumit di kawasan tersebut.







Operasi yang dilakukan tersebut berlangsung selama delapan jam, namun pihak Amerika Serikat membantah klaim tersebut. Seperti diungkapkan oleh Juru bicara Pentagon, Jenderal Pat Ryder, saat menyampaikan penjelasannya kepada wartawan yang dikutip AFP pada Rabu, 13 November 2024.

Menurutnya, pernyataan Houthi yang menyebutkan bahwa mereka menyerang kapal induk USS Abraham Lincoln tidak benar. Ryder menegaskan bahwa berdasarkan informasi yang dia miliki, kapal tersebut tidak mengalami serangan, yang bertentangan dengan tuduhan yang dilontarkan oleh Houthi.

Dia juga menambahkan bahwa kapal-kapal tersebut tidak mengalami kerusakan dan tidak ada personel yang terluka dalam kejadian itu. Penjelasan ini menunjukkan bahwa pihak Amerika Serikat memiliki keyakinan kuat terhadap keamanan armada mereka.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Sindonews

VIVA