- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Jaraknya Seribu Kilometer, Ukraina Menyerang Pelabuhan di Laut Kaspia Memakai Drone


TS
si.matamalaikat
Jaraknya Seribu Kilometer, Ukraina Menyerang Pelabuhan di Laut Kaspia Memakai Drone
Quote:
Meski pasukan Rusia terus berhasil merebut wilayah di Ukraina timur, namun hal itu tidak menyurutkan niat Ukraina untuk memecahkan rekor serangan jarak jauh memakai drone. Pada Rabu pagi (06/11/2024), drone Ukraina menyerang target pelabuhan militer di Kaspiysk yang berada di Laut Kaspia. Target tersebut berada 1.000 km dari garis depan.
Berdasarkan rekaman yang beredar di media sosial, drone yang terbang rendah jatuh di dekat beberapa kapal yang sedang berlabuh. Memang terjadi ledakan, tapi tidak sampai menimbulkan bola api yang besar. Dalam video juga terdengar suara tembakan dari pasukan Rusia yang berupaya menjatuhkan drone tersebut. Karena video terlalu singkat dan tidak terlalu jelas, belum bisa dipastikan kapal jenis apa saja yang alami kerusakan akibat serangan drone itu.
Di sisi lain, baik Rusia dan Ukraina telah mengakui adanya serangan ke pelabuhan. Pihak Rusia mengatakan seluruh drone berhasil ditembak jatuh sebelum ada kapal yang terkena serangan, tapi serpihan drone melukai seorang remaja. Sementara sumber-sumber di Ukraina mengatakan setidaknya satu kapal Rusia rusak
Alexander Kovalenko, kepala Divisi Penanggulangan Disinformasi di bawah Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menyatakan di Telegram bahwa sebagai akibat dari serangan itu, kapal frigat Project 11661 (Gepard Class); yakni Tatarstan dan Dagestan alami kerusakan. Seorang pensiunan perwira Angkatan Laut Rusia yang menggunakan akun Twitter @Capt_Navy kepada The War Zonemengatakan, sulit untuk menilai dampak akibat serangan, tapi korvet Stupinets dari Kelas Tarantul yang dinonaktifkan tidak terkena serangan drone. Kapal yang dimaksud telah ditarik dari armada dan dinonaktifkan pada tahun 2023.
Apa pun hasilnya, serangan itu penting dalam beberapa hal. Pasalnya pelabuhan yang diserang telah digunakan Iran untuk mengirim rudal dan senjata lainnya ke Rusia dalam jumlah besar, karena rute lewat Laut Kaspia dianggap aman dari serangan Ukraina. Maka dari itu, masuk akal jika Ukraina menargetkan wilayah yang sangat jauh tersebut. Tujuannya adalah untuk merusakn fasilitas yang digunakan untuk menerima paket senjata dari Iran.
Mengutip artikel dari The War Zone, lokasi yang diserang drone Ukraina merupakan rumah bagi Armada Laut Kaspia milik Angkatan Laut Rusia dan pasukan pesisir, termasuk pasukan laut. Armada tersebut telah melancarkan serangan rudal ke Ukraina dan Resimen Marinir ke-177 telah berpartisipasi dalam operasi tempur di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.
Drone yang digunakan dalam serangan pada Rabu kemarin dikembangkan dari basis pesawat sipil, yakni Aeroprakt A-22. Ini adalah pesawat kategori ultralightyang diproduksi Ukraina sejak tahun 2000. Pesawat jenis ultralight merupakan pesawat yang memiliki bobot ringan dan digunakan untuk kegiatan olahraga atau rekreasi (wisata). Aeroprakt A-22 sendiri punya bentang sayap 10 meter dan panjang pesawat sekitar 6 meter.
Pesawat ini memiliki tiga opsi mesin yakni mesin Rotax 912UL 80 HP, Jabiru 2200 85 HP, atau Rotax 912ULS 100 HP. Berat lepas landas maksimumnya adalah 450 kg, dengan kecepatan jelajah 160 km/jam serta kecepatan maksimum 170 km/jam. Jangkauan terbang maksimum adalah 1.100 km. Pada April 2024, pesawat yang dimodifikasi menjadi drone kamikaze digunakan menyerang Republik Tatarstan yang diduga dijadikan tempat produksi drone Shahed-136.
Kemungkinan Ukraina telah menambah kapasitas bahan bakar atau meningkatkan efisiensi mesin pada pesawat ini untuk bisa menjangkau target dengan jarak lebih dari 1.000 km. Belum dikethaui secara pasti berapa unit pesawat A-22 yang telah dikonversi menjadi drone oleh Ukraina, namun modifikasi pada pesawat ini telah menimbulkan ancaman serius bagi fasilitas militer Rusia.
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Berdasarkan rekaman yang beredar di media sosial, drone yang terbang rendah jatuh di dekat beberapa kapal yang sedang berlabuh. Memang terjadi ledakan, tapi tidak sampai menimbulkan bola api yang besar. Dalam video juga terdengar suara tembakan dari pasukan Rusia yang berupaya menjatuhkan drone tersebut. Karena video terlalu singkat dan tidak terlalu jelas, belum bisa dipastikan kapal jenis apa saja yang alami kerusakan akibat serangan drone itu.
Di sisi lain, baik Rusia dan Ukraina telah mengakui adanya serangan ke pelabuhan. Pihak Rusia mengatakan seluruh drone berhasil ditembak jatuh sebelum ada kapal yang terkena serangan, tapi serpihan drone melukai seorang remaja. Sementara sumber-sumber di Ukraina mengatakan setidaknya satu kapal Rusia rusak
Alexander Kovalenko, kepala Divisi Penanggulangan Disinformasi di bawah Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menyatakan di Telegram bahwa sebagai akibat dari serangan itu, kapal frigat Project 11661 (Gepard Class); yakni Tatarstan dan Dagestan alami kerusakan. Seorang pensiunan perwira Angkatan Laut Rusia yang menggunakan akun Twitter @Capt_Navy kepada The War Zonemengatakan, sulit untuk menilai dampak akibat serangan, tapi korvet Stupinets dari Kelas Tarantul yang dinonaktifkan tidak terkena serangan drone. Kapal yang dimaksud telah ditarik dari armada dan dinonaktifkan pada tahun 2023.
Quote:
Apa pun hasilnya, serangan itu penting dalam beberapa hal. Pasalnya pelabuhan yang diserang telah digunakan Iran untuk mengirim rudal dan senjata lainnya ke Rusia dalam jumlah besar, karena rute lewat Laut Kaspia dianggap aman dari serangan Ukraina. Maka dari itu, masuk akal jika Ukraina menargetkan wilayah yang sangat jauh tersebut. Tujuannya adalah untuk merusakn fasilitas yang digunakan untuk menerima paket senjata dari Iran.
Mengutip artikel dari The War Zone, lokasi yang diserang drone Ukraina merupakan rumah bagi Armada Laut Kaspia milik Angkatan Laut Rusia dan pasukan pesisir, termasuk pasukan laut. Armada tersebut telah melancarkan serangan rudal ke Ukraina dan Resimen Marinir ke-177 telah berpartisipasi dalam operasi tempur di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.
Quote:
Drone yang digunakan dalam serangan pada Rabu kemarin dikembangkan dari basis pesawat sipil, yakni Aeroprakt A-22. Ini adalah pesawat kategori ultralightyang diproduksi Ukraina sejak tahun 2000. Pesawat jenis ultralight merupakan pesawat yang memiliki bobot ringan dan digunakan untuk kegiatan olahraga atau rekreasi (wisata). Aeroprakt A-22 sendiri punya bentang sayap 10 meter dan panjang pesawat sekitar 6 meter.
Pesawat ini memiliki tiga opsi mesin yakni mesin Rotax 912UL 80 HP, Jabiru 2200 85 HP, atau Rotax 912ULS 100 HP. Berat lepas landas maksimumnya adalah 450 kg, dengan kecepatan jelajah 160 km/jam serta kecepatan maksimum 170 km/jam. Jangkauan terbang maksimum adalah 1.100 km. Pada April 2024, pesawat yang dimodifikasi menjadi drone kamikaze digunakan menyerang Republik Tatarstan yang diduga dijadikan tempat produksi drone Shahed-136.
Kemungkinan Ukraina telah menambah kapasitas bahan bakar atau meningkatkan efisiensi mesin pada pesawat ini untuk bisa menjangkau target dengan jarak lebih dari 1.000 km. Belum dikethaui secara pasti berapa unit pesawat A-22 yang telah dikonversi menjadi drone oleh Ukraina, namun modifikasi pada pesawat ini telah menimbulkan ancaman serius bagi fasilitas militer Rusia.
---------------
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 07-11-2024 21:59





User telah dihapus dan 7 lainnya memberi reputasi
8
940
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan