- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dosen ITB yang Viral Ubah Tanah Jadi Logam Hanya dalam 2 Menit


TS
mnotorious19150
Dosen ITB yang Viral Ubah Tanah Jadi Logam Hanya dalam 2 Menit

Sosok Prof Zulfiadi dosen viral ubah tanah jadi logam.
Selain jadi pengajar, dia juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pirometalurgi dan Ketua Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi.
Dirinya juga dipercaya sebagai Anggota Senat Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) dan Anggota Senat Akademik ITB
Informasi tambahan, sejak 1 Agustus 2023 Zulfiadi Zulhan sudah menjadi Guru Besar dengan golongan kepangkatan Pembina (IV/a).
Kegiatan Penelitian:
- Desulfurisasi lelehan baja dengan injeksi bubuk dalam Ruhrstahl Heraeus (RH Degasser), Technometal GmbH, Jerman, 2012
- Pemisahan arsen dan antimon dalam konsentrat timah melalui proses pemanggangan oksidasi-reduksi dan klorinasi, PT Timah, 2014
- Pengembangan teknologi pengolahan dan peleburan pasir besi serta bijih besi laterit menjadi produk besi spon atau pig iron/hot metal sebagai bahan baku pembuatan baja di Indonesia, Insentif Riset Nasional, 2014 Pemisahan besi logam dan oksida dari pelet/briket pasir besi menggunakan reduktor bed batubara pada temperatur 1400 C: pengujian laboratorium dan aplikasi di industri.
Penelitian kompetitif nasional, Skema Ipteks, 2015-2016
- Studi simulasi pengembusan oksigen di ladle, PT Antam, 2017
- Studi reduksi bijih nikel laterit dengan reduktor batubara dan penambahan katalis, PT Antam, 2017
- Studi defosforisasi HC-feronikel pada kondisi reduktif menggunakan tanur induksi, PT Antam, 2018
- Pemanfaatan terak tembaga sebagai bahan baku pembuatan paduan ferro- manganese-silicon. P3MI - ITB, 2019
- Studi ekstraksi logam magnesium dan ferroalloy dari slag feronikel, MINDID, 2019
- Penggunaan konsentrat pasir besi dalam pengembangan produksi besi dan baja: karakterisasi dan percobaan skala laboratorium, PT Krakatau Steel, 2021
Orasi tersebut bertajuk “Reaktor Plasma Hidrogen untuk Produksi Logam yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan”.
Zulfiadi Zulhan menjelaskan logam yang ada di muka bumi berasal dari meteor.
Logam tersebut kemudian bereaksi dengan air dan oksigen sehingga berkarat dan menjadi bijih.
Keberadaan bijih akan dipetakan oleh kegiatan eksplorasi teknik geologi dan teknik geofisika.
Selanjutnya, proses penambangan bijih dilakukan oleh teknik pertambangan.
Hingga akhirnya sampai di pabrik pengolahan yang menjadi tanggung jawab teknik metalurgi.
Bijih yang sudah masuk ke pabrik pengolahan akan melalui berbagai proses hingga akhirnya menjadi logam.

Proses tersebut yaitu kominusi, konsentrasi, ekstraksi, dan pemurnian.
Tidak hanya mengolah logam, teknik metalurgi juga berperan dalam mendaur ulang logam yang sudah tidak terpakai menjadi logam baru lagi.
Zulfiadi menyoroti kenaikan temperatur muka bumi yang sudah mencapai angka 1,58 derajat..
Salah satu kontributornya adalah industri pengolahan logam menggunakan blast furnace yang menghasilkan emisi CO cukup banyak.
Masalah ini harus segera diatasi sebelum menyebabkan risiko kekeringan, gelombang panas, juga curah hujan yang tidak teratur.
Dalam upaya memproduksi logam yang tidak meninggalkan jejak karbon, Prof Zulfiadi mengenalkan reaktor plasma hidrogen yang memanfaatkan hidrogen sebagai reduktornya.
Sampai saat ini, telah dilakukan berbagai percobaan dalam skala laboratorium untuk memproduksi logam menggunakan reaktor plasma hidrogen.
“Reaktor plasma hidrogen menggunakan green hidrogen dan sumber listrik EBT merupakan alternatif produksi logam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mari kita realisasikan pengolahan logam yang greener, cleaner, faster, smarter bersama,” tuturnya, dikutip dari itb.ac.id.
tribunnews.com
Diubah oleh mnotorious19150 07-11-2024 12:42






beeSide dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1K
61


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan