Perdamaian antara Guru Honorer Supriyani dan Keluarga Anak Polisi di Konsel, Ada Apa?

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Perdamaian antara Guru Honorer Supriyani dan Keluarga Anak Polisi di Konsel, Ada Apa?

amekachi

06-11-2024 13:51

Perdamaian antara Guru Honorer Supriyani dan Keluarga Anak Polisi di Konsel, Ada Apa?

Terjadi Proses Perdamaian antara Guru Honorer Supriyani dengan Keluarga Anak Polisi di Konawe Selatan, Ada Apa?

Kasus yang melibatkan guru honorer Supriyani yang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, akhirnya mencapai kesepakatan damai pada Selasa, 5 November 2024. Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, mengambil inisiatif untuk mempertemukan orang tua siswa yang menjadi korban dengan Supriyani di rumah dinasnya.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang tenang dan harmonis, tanpa adanya ketegangan dari kedua pihak yang terlibat. Surunuddin Dangga menyatakan harapannya agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik. Ia menekankan pentingnya saling memaafkan dan menjaga kerukunan, terutama karena mereka berasal dari kampung yang sama.

“Sebagai orang tua, kita harus menyelesaikan ini dengan cara yang baik. Mari kita hidup rukun,” kata Surunuddin di hadapan mereka.

Quote:

Namun terdapat kesimpang-siuran mengenai kasus guru honorer di Konawe Selatan ini. Terlihat dari peristiwa saat Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Cabang Konawe Selatan, Samsuddin, dikabarkan kini telah dipecat dari jabatannya setelah terjadinya perdamaian antara guru honorer SDN 4 Baito, Supriyani, dan keluarga dari terduga korban yang berinisial D (8) tersebut. Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat.

Pemecatan Samsuddin dianggap sebagai tindakan tegas terhadap anggotanya yang tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan LBH HAMI Sultra. Hal ini berkaitan dengan penanganan kasus Supriyani yang seharusnya dilakukan dengan koordinasi yang baik. Tindakan ini menunjukkan bahwa organisasi tersebut berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menangani kasus hukum.

Ketua LBH HAMI Sulawesi Tenggara, Andri Darmawan, menyatakan bahwa meskipun ada perdamaian yang dilakukan oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, kasus Supriyani yang saat ini masih berjalan di pengadilan akan tetap berlanjut. Ini menunjukkan bahwa proses hukum akan tetap berjalan meskipun ada upaya untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Semoga kasus yang diduga penganiayaan terhadap seorang murid SD ini dapat diungkap dengan sebenar-benarnya untuk menemukan kebenaran yang mutlak di kasus ini, sehingga bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita di masa depan. Penting untuk mendapatkan kejelasan agar tidak ada kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Meskipun perdamaian antara pihak-pihak yang berselisih itu baik, seringkali hal tersebut membuat perkaranya selesai tanpa ada penyelesaian yang tuntas. Hal ini bisa berpotensi menimbulkan masalah yang sama di kemudian hari jika tidak ada tindakan yang jelas.

Kasus yang terjadi di Konawe Selatan ini cukup menarik karena melibatkan kinerja guru dan perlindungannya dalam proses belajar mengajar, serta kekerasan terhadap anak-anak di bawah umur. Penanganan kasus ini harus lebih serius, karena kekerasan terhadap anak tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Selain itu, perlindungan terhadap tenaga pendidik di Indonesia sangat penting, karena kriminalisasi terhadap guru tentu saja dapat menghambat kemajuan pendidikan dan negara.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Metrotvnews

Antara