Sebanyak 82 warga di Kabupaten Gresik menjadi korban penipuan arisan bodong dengan kerugian total mencapai Rp1,7 miliar. Arisan tersebut dikelola oleh seorang perempuan berinisial RW (35) asal Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Gresik. Dalam modusnya, RW menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa perlu usaha keras, yang menarik minat warga untuk berpartisipasi.

Merasa dirugikan, puluhan warga yang tertipu akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Gresik. Pada Senin (4/11/2024), sebanyak 13 korban dari Desa Wadeng mendatangi Mapolres Gresik untuk mengajukan laporan resmi terhadap RW, yang ternyata adalah tetangga mereka sendiri.

Menurut keterangan Muhammad Cholid, salah satu korban, setiap peserta arisan diharuskan membayar Rp150.000 per minggu untuk satu slot. Cholid sendiri mengikuti arisan dengan 1,5 slot, sehingga ia membayar Rp225.000 per minggu. 

“Pembayarannya sebesar Rp150.000 dilakukan tunai, sedangkan Rp75.000 ditransfer ke rekening RW,” ujar Cholid.

Namun, hingga saat ini, para peserta arisan belum menerima keuntungan yang dijanjikan. “Sebanyak 82 peserta belum mendapat giliran, bahkan ada yang sudah menyetorkan hingga Rp40 juta,” tambah Cholid.

Nikmaroh, korban lainnya, mengungkapkan bahwa arisan tersebut sudah berjalan sejak 2021 dan diikuti oleh 141 peserta. Setiap minggunya, peserta harus menyetor Rp150.000, dengan iming-iming bahwa satu orang peserta akan mendapatkan undian senilai Rp21.150.000. Namun, arisan yang dijadwalkan berakhir pada Juli 2024 tidak berjalan sesuai rencana, dan hingga kini sebanyak 82 orang belum menerima bagian mereka.

Kasus arisan bodong ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, sementara para korban berharap agar uang mereka bisa segera dikembalikan.




Info lengkapnya DI SINI