- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Pemanfaatan Castanopsis argentea sebagai sumber pangan


TS
filzahbazlia
Pemanfaatan Castanopsis argentea sebagai sumber pangan
Castanopsis argentea atau yang lebih dikenal sebagai pohon berangan dalam konteks lokal Indonesia, merupakan spesies dari Famili Fagaceae. Pohon ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Sumatera, Kalimantan, dan beberapa hutan tropis lainnya di Asia. Pohon ini memiliki peran penting, baik secara ekologis maupun ekonomis. Karena kemampuan adaptasinya di berbagai habitat, Castanopsis argentea bermanfaat sebagai sumber pangan dan bahan kayu, sehingga pelestarian dan pemanfaatannya secara berkelanjutan sangat diperlukan.
Sumber Pangan dari Castanopsis argentea
Pohon ini menghasilkan biji yang disebut berangan, yang merupakan sumber pangan utama bagi beberapa komunitas lokal di Indonesia, khususnya di Sumatera dan Kalimantan. Buah berangan ini mirip dengan kacang chestnut (kastanye) dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Biji berangan digunakan baik untuk dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi bahan makanan.
Kandungan Gizi Biji Berangan
a. Karbohidrat Kompleks:Biji berangan kaya akan karbohidrat kompleks yang menyediakan energi secara berkelanjutan, penting untuk menjaga stamina.
b.Protein dan Serat:Selain karbohidrat, biji ini mengandung protein dan serat yang mendukung regenerasi sel dan fungsi tubuh lainnya.
c. Mineral Penting: Biji berangan juga kaya akan mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalium yang baik untuk kesehatan tulang dan otot serta menjaga keseimbangan elektrolit.
Pengolahan Biji Berangan
Biji berangan dapat dikonsumsi langsung setelah diproses sederhana, seperti dipanggang atau direbus. Proses pemanggangan menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis, membuat biji ini lebih mudah dicerna. Selain itu, biji berangan dapat diolah menjadi tepung, yang sering digunakan untuk membuat roti, kue, atau bubur. Tepung ini merupakan sumber karbohidrat yang baik dan bisa menjadi alternatif bagi tepung terigu, terutama di daerah terpencil.
Nilai Gizi dan Pemanfaatan Biji Berangan
Biji berangan merupakan sumber energi utama bagi masyarakat sekitar hutan. Selain itu, biji ini juga kaya akan protein dan mineral, sehingga menjadi sumber pangan alternatif yang bernilai tinggi, terutama pada masa-masa sulit seperti kekeringan. Di beberapa daerah, biji berangan menjadi bagian penting dari makanan adat, digunakan dalam upacara tradisional, meski tidak sepopuler di negara lain. Misalnya, di Sumatera Barat, biji berangan disajikan dalam acara adat, sementara di Kalimantan, suku Dayak memanfaatkan biji ini sebagai bagian dari diet mereka. Di Jawa Barat, masyarakat Sunda juga mengenal buah ini sebagai camilan lokal.
Referensi:
- Sukardi, M. (2021). "Mengenal Saninten si Buah Langka, Punya Suami dan
Dijuluki Rambutan Hutan". today.line.me. iNews.id.
-Sutirya, Y. (2018). "Saninten Riwayatmu Kini". menlhk.go.id. Balai Taman
Nasional Gunung Ceremai (BTNGC).
Sumber Pangan dari Castanopsis argentea
Pohon ini menghasilkan biji yang disebut berangan, yang merupakan sumber pangan utama bagi beberapa komunitas lokal di Indonesia, khususnya di Sumatera dan Kalimantan. Buah berangan ini mirip dengan kacang chestnut (kastanye) dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Biji berangan digunakan baik untuk dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi bahan makanan.
Kandungan Gizi Biji Berangan
a. Karbohidrat Kompleks:Biji berangan kaya akan karbohidrat kompleks yang menyediakan energi secara berkelanjutan, penting untuk menjaga stamina.
b.Protein dan Serat:Selain karbohidrat, biji ini mengandung protein dan serat yang mendukung regenerasi sel dan fungsi tubuh lainnya.
c. Mineral Penting: Biji berangan juga kaya akan mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalium yang baik untuk kesehatan tulang dan otot serta menjaga keseimbangan elektrolit.
Pengolahan Biji Berangan
Biji berangan dapat dikonsumsi langsung setelah diproses sederhana, seperti dipanggang atau direbus. Proses pemanggangan menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis, membuat biji ini lebih mudah dicerna. Selain itu, biji berangan dapat diolah menjadi tepung, yang sering digunakan untuk membuat roti, kue, atau bubur. Tepung ini merupakan sumber karbohidrat yang baik dan bisa menjadi alternatif bagi tepung terigu, terutama di daerah terpencil.
Nilai Gizi dan Pemanfaatan Biji Berangan
Biji berangan merupakan sumber energi utama bagi masyarakat sekitar hutan. Selain itu, biji ini juga kaya akan protein dan mineral, sehingga menjadi sumber pangan alternatif yang bernilai tinggi, terutama pada masa-masa sulit seperti kekeringan. Di beberapa daerah, biji berangan menjadi bagian penting dari makanan adat, digunakan dalam upacara tradisional, meski tidak sepopuler di negara lain. Misalnya, di Sumatera Barat, biji berangan disajikan dalam acara adat, sementara di Kalimantan, suku Dayak memanfaatkan biji ini sebagai bagian dari diet mereka. Di Jawa Barat, masyarakat Sunda juga mengenal buah ini sebagai camilan lokal.
Referensi:
- Sukardi, M. (2021). "Mengenal Saninten si Buah Langka, Punya Suami dan
Dijuluki Rambutan Hutan". today.line.me. iNews.id.
-Sutirya, Y. (2018). "Saninten Riwayatmu Kini". menlhk.go.id. Balai Taman
Nasional Gunung Ceremai (BTNGC).
0
11
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan