Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Boeing 757 Catfish: Pesawat yang Digunakan untuk Uji Coba Sistem Avionik F-22 Raptor
Quote:


Pada 21 Oktober 2024 lalu, seorang fotografer penerbangan yang memiliki akun X @Task_Force23 membagikan foto pesawat Boeing 757 Catfish. Pesawat itu difoto saat mendarat di Palmdale, California. Pesawat yang berbentuk unik ini dilaporkan terbang dari St. Louis, Missouri.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, Catfish merupakan prototype dari Boeing 757. Selama 25 tahun, pesawat ini digunakan sebagai pesawat uji untuk sistem avionik F-22 Raptor. Dijuluki Catfish alias lele, karena desain kepalanya yang unik. Di kepala pesawat tersebut telah dipasangi beberapa sensor dan radar untuk mendukung misi pengujian avionik F-22.

Catfish dioperasikan dalam skema warna putih biasa, dengan bagian bawah berwarna abu-abu pucat yang dipisahkan oleh garis miring biru sederhana. Namun, foto terbaru yang dibagikan menunjukkan jika Catfish memakai skema warna retro yang terdiri dari warna putih, merah dan biru. Skema warna ini dulu dipakai saat pesawat pertama kali terbang. Sekma warna tersebut dipakai N757A, pesawat 757 pertama Boeing yang melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 19 Februari 1982.

Penggunaan skema warna retro itu kemungkinan dilakukan untuk memperingati 25 tahun operasional Catfish sebagai pesawat uji bagi avionik F-22. Catifsh dengan skema warna baru muncul di sebuah hanggar di Amrillo, Texas, pada akhir Juli 2024.

Quote:


Merangkum artikel dari The War Zone, tugas Catfish saat ini adalah mendukung uji coba rangkaian sensor F-22, tercermin dalam hidung Raptor yang dicangkokkan ke badan pesawat bagian depan, yang berisi radar aktif (AESA) AN/APG-77. Di atas kokpit pesawat terpasang sayap kecil yang berisi sensor, memungkinkan Catfish untuk mengevaluasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengontrol dan menambahkan fungsionalitas ke sensor konformal yang tertanam dalam struktur sayap tersebut.

Catfish juga dipakai sebagai platform pengujian untuk perangkat peperangan elektronik F-22 yang mencakup datalink probabilitas intersepsi yang rendah, sistem peringatan pendekatan rudal AN/AAR-56 IR/UV, sistem komunikasi aman, dan berbagai subsistem taktis lainnya.

Catfish punya bentang sayap 7,92 m dengan konfigurasi sayap sapuan ke belakang (sweep back) yang mirip dengan F-22. Dikenal sebagai sayap sensor, sayap ini menampung sistem peperangan elektronik, komunikasi, navigasi, dan identifikasi (CNI: Communication Navigation and Identification)ALR-94 dan sistem lain yang ditujukan untuk pesawat tempur tersebut.

Informasi yang dihasilkan oleh sensor kemudian dimasukkan ke dalam prosesor terintegrasi umum (CIP: Common Integrated Processor) yang menyatukan data menjadi satu kesatuan yang koheren untuk ditampilkan di kokpit. Sayap sensor memungkinkan Catfish untuk sepenuhnya meniru kemampuan F-22, yang memungkinkan para teknisi penguji untuk memantau kinerjanya.

Di dalam kabin 757 terdapat stasiun kerja komputer, rak server, dan bahkan replika kokpit F-22, dengan layar utama dan sekunder yang memberikan tingkat realisme tertinggi untuk pengujian. Termasuk menciptakan kembali jenis skenario taktis dan lingkungan yang akan dihadapi pilot F-22 dalam pertempuran nyata. Secara keseluruhan, ruang di pesawat bisa muat untuk 30 teknisi perangkat lunak guna mengevaluasi avionik selama pengujian.

Quote:


Meskipun produksi F-22 telah selesai pada tahun 2011, pesawat ini masih menjadi pesawat tempur utama Angkatan Udara AS, dan rangkaian sensornya tetap sangat canggih. Uji coba berkelanjutan yang melibatkan Catfish memastikan bahwa Raptor tetap unggul. Hal ini terutama dilakukan melalui peningkatan bertahap pada perangkat keras dan perangkat lunak pesawat tempur, yang sebagian besar dibantu oleh Catfish, pesawat juga memainkan peran yang lebih kecil dalam pengembangan taktik baru.

Sedikit tambahan, Catfish melakukan uji terbang secara terbatas pada Juni 1997, pesawat waktu itu dipasangi radar AESA APG-77 milik F-22. Catfish baru resmi bertugas sebagai platform uji avionik Block 2 milik F-22 pada akhir tahun 1999 dengan mengumpulkan 360 jam terbang. Pada September 2000, pesawat dipasangi sistem avionik Block 3.0 yang punya kemampuan untuk bertempur.

Yang menarik nih Gan, pesawat uji ini juga punya kembaran di China. Negara tersebut dilaporkan telah memakai Tupolev Tu-204C (tiruan dari Boeing 757) buatan Rusia yang diadaptasi secara khusus juga digunakan untuk pengujian avionik. Pesawat ini digunakan sebagai tempat uji coba avionik terpadu untuk pesawat tempur siluman J-20.

Quote:


Catfish punya pangkalan di Boeing Field, Seattle. Namun, Catfish juga secara berkala ditugaskan ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards, California, atau Pangkalan Angkatan Udara Nellis, Nevada, untuk pekerjaan pengembangan, serta mengambil bagian dalam acara uji coba dan latihan besar.

Untuk uji coba lintas platform, pesawat ini juga telah diterbangkan bersama; termasuk Cooperative Avionics Testbed untuk uji coba F-35 (yang dijuluki CATbird) serta platform tambahan yang digunakan oleh Northrop Grumman, Raytheon, dan lainnya.

Catfish juga ikut serta dalam program pesawat tempur generasi ke-6 yang dikenal sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD), pesawat ini pasti memainkan peran aktif dalam pengembangan penerus F-22 tersebut. Dengan F-22 yang sekarang digunakan sebagai semacam pengganti uji coba untuk teknologi yang sedang dikembangkan di bawah NGAD, serta mengadopsi teknologi yang telah dirancang untuk NGAD, Boeing 757 Flying Test Bed akan menjadi bagian dari penting dari kedua program tersebut.

Quote:


Sebagai tambahan informasi bagi Agan, pengembangan perangkat lunak F-22 merupakan proses yang rumit, melibatkan lebih dari 1,7 juta baris kode, dan mengalami beberapa kemunduran dan penundaan. Tahun 2002 dan 2003, F-22 diganggu oleh masalah ketidakstabilan perangkat lunak.

Dengan terbang selama empat hingga enam jam, Catfish memungkinkan perangkat lunak penting penerbangan diuji dengan aman, serta membebaskan armada uji coba F-22 yang terbatas untuk tugas-tugas lain.

Hadirnya Catfish telah memangkas jam uji terbang F-22 hingga 50% dengan menggunakan platform pengganti untuk menguji sensor dan perangkat lunak. Dengan produksi F-22 yang kecil, akan masuk akal memakai pesawat lain untuk platform uji dan mengalihkan F-22 untuk tugas lain.



----------------




Referensi Tulisan: Key.Aero& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 27-10-2024 10:56
popoboyAvatar border
4l3x4ndr4Avatar border
dodolajeAvatar border
dodolaje dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.2K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan