- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jeritan Siswi SD di Surabaya Divonis HIV Stadium Akhir Tertular dari Sang Ibu


TS
salabint
Jeritan Siswi SD di Surabaya Divonis HIV Stadium Akhir Tertular dari Sang Ibu

Kanipa (57) saat menceritakan kondisi cucunya yang divonis HIV stadium akhir, Selasa (22/10). Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Siswi SD berinisial F di Kelurahan Mojo divonis HIV stadium akhir pada saat usia tujuh tahun atau sekitar tahun 2021.
Nahasnya, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh korban ternyata ditularkan dari sang ibu.
Virus tersebut terus menggerogoti tubuh F hingga tahun 2024 dan dinyatakan stadium akhir.
Berat badannya yang dulu mencapai 21 kilogram turun drastis menjadi 12,4 kilogram.
F merupakan anak kedua dari Dani Ari Prabowo (35) dan mantan istrinya yang sudah meninggal dunia.
Gadis itu mengidap HIV karena tertular dari sang ibu ketika merawat sakit.
Kanipah (57) nenek dari F tersebut menceritakan cucunya didiagnosis HIV karena tertular dari sang ibu.
Orang tua F telah bercerai dan F ikut tinggal dengan ibunya di Surabaya.
Ibunya sakit dan F yang merawat.
Ibunya sempat memiliki luka yang mengeluarkan darah beserta nanah,
F pun membersihkan luka tersebut hingga akhirnya orang tuanya meninggal pada 2021.
"Ternyata mamanya meninggal karena HIV juga.
Saya baru tahu mamanya meninggal karena HIV saat keluarga mamanya memberitahu waktu F opname.
Jadi, bukan karena penyakit kulit.
Kenapa baru dikasih tahu," cerita Kanipah, Selasa (22/10).
Tak hanya F yang tertular dari sang ibu, adik tirinya yang masih berusia 20 hari juga terkena HIV, bahkan sampai meninggal dunia akibat virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu.
F adalah anak kedua, kakak kandungnya D (14).
Saat sudah berpisah dengan ayah kandungnya, ibunya menikah lagi dan memiliki dua anak, anak pertama usia 20 hari meninggal dunia dan usia empat tahun.
Kanipah menceritakan selama F sakit tidak pernah menanyakan penyakitnya apa.
Namun, pada saat berdoa malam hari, F pernah menyesalkan penyakit yang ditularkan mendiang ibunya kepada dia.
"F enggak pernah tanya sakit apa, dia ngomong sendiri, kenapa sih, Ma, kenapa mama tega, penyakit mama dikasihkan saya,” ucap Kanipah menirukan perkataan F.
Meski sedang sakit parah, F memiliki semangat hidup tinggi.
Setiap malam saat tak bisa tidur, dia selalu salawatan dan berzikir meminta kesembuhan kepada Tuhan.
"Setiap malam wiridan, dia berdoa, baca al-Fatihah, surat-surat pendek, bawa tasbih.
Dia bilang, 'uti tolong bacakan aku yasin, sudah malam'.
Tidur sebentar lalu minta lagi dibacakan yasin," jelasnya.
Selama F sakit, dia mendapat bantuan dari puskesmas berupa susu hingga popok. Sebagai seorang nenek, Kanipah berharap cucunya pulih dan kembali beraktivitas seperti dulu.
Kanipah juga berdoa agar anaknya yang tak lain adalah ayah kandung F mendapat pekerjaan karena tiga tahun tidak bekerja.
"Pengin sembuh F-nya, terutama ayahnya cepat dapat kerja dan ekonomi kembali normal," pungkasnya. (mcr23/jpnn)
Sumber






atamlee dan 4 lainnya memberi reputasi
5
811
61


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan