RADARMAGELANG.ID, Magelang—Rapat dan pembekalan anggota kabinet Presiden Prabowo Subianto akan berlangsung di lapangan golf yang terletak di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Para menteri dan wakil Menteri akan mengikuti kegiatan ini selama 5 hari, 23-27 Oktober 2024.

Selama kegiatan di Borobudur International Golf & Country Club, para pejabat negara ini akan tinggal di tenda glumping.

Berdasarkan video yang diterima Jawa Pos Radar Magelang, sebanyak 120 tenda glumping warna hijau layaknya seragam TNI itu sudah berdiri.

Tenda berukuran persegi panjang dengan alas kayu, triplek dan busa/matras.

Tenda dibagi dalam beberapa kelompok.

Ada yang dipisahkan kolam dan saluran air yang terhubung oleh jembatan kecil.

Selain itu, di setiap tenda dilengkapi kamar mandi dan AC.

Untuk menghindari air masuk ke tenda, setiap tenda glumping dibangun lebih tinggi dari tanah yang ditumbuhi rumput hijau.


Tenda glumping di lapangan golf Borobudur Akmil Magelang tempat menginap para menteri dan wakil menteri kabinet Prabowo-Gibran.

Termasuk yang lahannya tidak rata, di bagian bawah ditopang kayu dan papan sehingga ketinggian alas menjadi rata.

“Kegiatan tersentral di lapangan golf Borobudur,” ujar Kepala Seksi Penerangan Umum Akmil Kapten (Cke) Nurul Muntaha kepada Jawa Pos Radar Magelang, Senin (21/10/2024).

Nurul menyampaikan, pihaknya menyiapkan pangkalan Akmil dari utara sampai selatan di Kesatrian, baik barak ataupun kantor-kantor.

“Kita bersihkan, kita clean tiap hari kita kurve dibagi sektornya masing-masing itu"

Ia juga mengatakan, nantinya tenda-tenda yang digunakan untuk istirahat para menteri dan wakil menteri tersebut berukuran besar.

Dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti pendingin ruangan, kamar mandi, dan lainnya.

Sebanyak 109 anggota Kabinet Merah Putih akan bermalam di tenda tersebut.

Menurutnya, persiapan tenda untuk istirahat para menteri dan wakil menteri tersebut telah dilakukan sejak satu bulan lalu.

“Untuk agenda lainnya, kami masih menunggu informasi lebih lanjut. Sementara ini direncanakan di sana semua (area Lapangan Golf) dan ini akan masih berkembang dinamika kegiatannya,” jelasnya.

Selain persiapan di lapangan golf Borobudur, persiapan lainnya dilakukan di salah satu objek wisata di Kota Magelang, yakni Kebun Raya Gunung Tidar.

Sejak Selasa (22/10/2024) Kebun Raya Gunung Tidar ditutup sementara.

Lokasi ini menjadi area pengamanan selama rapat kabinet.

Sebagai informasi, kawasan Gunung Tidar terhubung langsung dengan kompleks Akmil yang berada di bawahnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Makhmud Yunus, aparat TNI dan Polri bakal berjaga di perbukitan tersebut.

Penutupan berlangsung mulai Selasa hingga Minggu (22-27/10/2024).

"Kami diminta meliburkan (operasional Gunung Tidar)," ucap Yunus, Senin (21/10/2024).

Yunus juga menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada rencana dari Kabinet Merah Putih untuk mengunjungi Gunung Tidar.

“Yang kami ketahui, kegiatan hanya di Akmil dan lapangan golf,” ujar dia.

Akibat penutupan selama enam hari ke depan, sembilan sekolah yang telah merencanakan kunjungan ke lokasi tersebut terpaksa menunda rencana mereka.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang pun akan melakukan penjadwalan ulang bagi rombongan calon pengunjung tersebut. (aro)

https://radarmagelang.jawapos.com/be...kmil-magelang?


Para menteri pun mengenakan pakaian loreng dan koperlap yg sudah dibagikan sebelumnya.

Rambut brisk perlente atau setengah botak para menteri/wakil menteri yang keren dan macho dicukur plontos juga akhirnya. Begitu saling pandang dengan rekannya, kini mereka sadar kalau mereka sekarang tidak ada beda satu dengan yang lain. Tidak ada lagi si ini yg dari.partai ono dan si ono yg dari partai ono ono, atau si Papua dan si Aceh. Mereka semua sama, para Menteri/Wakil Menteri Kabinet Merah Putih.

Pembukaan Pembekalan Menteri/Wakil Menteri pada hari ini Rabu 23 Oktober 2024 dibukan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kawah Chandradimuka Akademi Militer Magelang telah disiapkan untuk menggodok mereka menjadi menjadi Menteri/Wakil Manteri yang handal. Namun bukanlah gampang. Hari ini mereka mengikuti pekan orientasi Pembekalan & Penggemblengan Menteri /Wakil Menteri di Akademi Miltter.

Dunia Taruna khususnya orientasi memasuki bumi Lembah Tidar pun diperkenalkan oleh para “Panglima, Hulubalang dan Algojo” yg terkenal dengan tongkat saktinya.

Diawali dengan “pertandingan sepakbola”
di lapangan Sapta Marga. Blarrrrr..!!!! Suara ledakan TNT yg cumiakkan telinga dan tembakan 7.62 yg bertalu talu di Bukit Tidar membuka “pertandingan” tersebut.

Dasar para Menteri/Wakil Menteri yang lugu, ternyata bukan mereka yang main bola, tapi mereka yang jadi bolanya!

Para Panglima diiringi Hulubalang dan Algojonya pun “menyerbu” dari segala penjuru. Rasa takut, khawatir,

bingung dan helm baja “kura-kura” membuat para Menteri/Wakil Menteri menjadt “ngowoh” di antara mereka.

Karena ngowoh sebutan Monyet” yang dilengkapi dengan nama suci yang aneh-aneh menjadi panggilan sehari-hari.

Merayap, jungkir, guling, jalan jongkok diperkenalkan kepada mereka. Bahkan ada yang diperintahkan untuk mengumpulkan Algojo lewat pengeras suara. Dasar monyet, sudah ngowoh, bego lagi.

Perintah pun diiaksanakan. Hasilnya malah dia yang “dikumpulin” oleh para Algojo.

Berlanjut kemudian pengenalan ruang makan “Husein”. Macam-macam menu taruna dikenalkan. Mulai dart “Bubur Manado” sampai Susu Kuda Liar”. Sikap-sikap dan perlakuan di ruang makan tak lupa “diajarkan”. Siapakah saya merupakan pertanyaan yg sering diajukan panglima kepada para Menteri/Wakil Menteri, mereka harus kenal nama pangkat jabatan bahkan ukuran celana panglimanya, lupa adalah dosa besar!. Makanan yang ada di meja harus habis bahkan pisang pun dimakan sama kulit2nya, biar lebih kenyang.

Di kepala meja duduk Panglima, diujung hulubalang, kiri kanan para Menteri/Wakil Menteri, makan wajib tertib dan mengikuti aturan panglima/algojo
Mau tambah nasi? Ijin tambah nasi panglima, mau nasi goreng? Ijin nasi goreng panglima telornya dipisah...habis itu si menteri palanya dikemplang sama panglima.

Musik khas pengantar makan pun diperdengarkan tidak lupa serangan jedak jeduk torpedo dibawah meja, sehingga ada Menteri/Wakil Menteri merinding bulu romanya. Cukup sampai di situ? Belum gan …,

Badai berlalu topan datang menerpa. Orientasi tidak akan selesai sampai sikap mereka harus terbentuk dan pantas masuk Kabinet Merah Putih, begitu kata Presiden Prabowo.

Upacara Puncak Tidar, “jalan-jalan” Tidar-Pisangan, pendadakan, pengenalan medan dan kehidupan korps, Malam Hantu, ziarah, tidak lupa keluar masuk baben yg tidak terhitung lagi dan berbagai macam drill menjadi bagian kehidupan mereka nantinya selama berada disana.

Semua itu harus mereka hadapi dengan tabah dan (walaupun mungkin nanti ada yang sampai masuk KSA dirawat).

Pada saat pemilihan Kakak Asuh Menteri adalah saat yang membahagiakan. Setelah berhari-hari rasanya tidak ada lagi orang yang baik di dunia ini, Kakak asuh menteri datang menghampiri mereka.

 “Pembekalan” terakhir terima dengan penuh suka cita. Waktu 4 hari terasa berkesan bagi mereka. Di hari terakhir, para kakak asuh menteri melepas mereka menuju pintu gerbang Akmil dengan rasa percaya diri bahwa mereka telah siap untuk menerima tempaan di dunia nyata sebagai Menteri/Wakil Menteri Kabinet Merah Putih.

Predikat “Monyet” dilepas seiring terbakarnya nama suci bersama api unggun dan iringan lagu Indonesia Raya yang syahdu di Malam Penutupan.

Selesai karangan ane!.........just kidding again!