Kaskus

Regional

ormarrAvatar border
TS
ormarr
Bagaimana Menghasilkan Karya Tulis yang Berkualitas ?
Menulis dan membaca merupakan dua aktivitas yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Jika diimajinasikan bagaikan dua sisi koin yang bersebelahan antara sisi depan dengan sisi belakang. Karya tulis yang bermutu dihasilkan dari bahan bacaan atau refrensi yang berkualitas dan sebaliknya. Semakin banyak kosa kata yang kita ingat dari berbagai refrensi atau sumber data mempengaruhi keindahan kosa kata maupun kalimat yang digunakan penulis sehingga tidak membuat bosan dan jenuh pembaca. Seberapa sering rasa jenuh yang di alami pembaca mempengaruhi daya tarik mereka dengan bahan bacaannya. Beberapa cara untuk menghilangkan rasa jenuh saat membaca dengan menargetkan bahan bacaan minimal sekali sehari dengan beberapa halaman, memilih tempat dan waktu yang tepat agar lebih fokus membaca, memberikan waktu jeda saat membaca dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain dan diskusi dengan teman dalam circel pergaulan yang sama atau tidak jauh berbeda.

Setiap pribadi memiliki kendala yang beragam ketika ingin mulai menulis dan merubah aktivitas menulis menjadi rutintias. Mulai dari kebiasaan yang terus diulang untuk memprioritaskan aktivitas maupun rutintias yang tidak bermanfaat, minder untuk memulai hal yang baru karena usia yang sudah tua, minder karena takut jadi olokan di circel atau lingkungan pergaulannya jika mulai membiasakan menulis sampai tidak dapat menahan rasa ngantuk ketika mulai membaca. Dalam setiap proses untuk merubah aktivitas menulis menjadi rutinitas yang dilakukan dengan konsisten atau istiqamah akan ada fase atau moment dimana manusia merasa jenuh. Jenuh dengan proses yang dijalani dan jenuh dengan satu cara yang dilakukan secara monoton. Agar tidak merasa jenuh dalam menulis kita dapat sambil mendengarkan musik dengan genre yang beragam di tempat-tempat ramai atau tempat yang menurut kita dapat mendukung kefokusan kita saat menulis.

Dalam setiap proses yang dijalani penulis untuk menghasilkan karya tulis yang berkualitas terdapat filosofi hidup yang sangat berkaitan erat dengan kesabaran. Kesabaran dalam kebaikan akan selalu membuahkan hasil yang positif karena kesabaran salah satu jalan menuju keberhasilan di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian besar 'Ulama besar yang terkemuka dan sangat berpengaruh karyanya sampai sekarang. Ibnu al-Khatib menghabiskan waktu lebih dari 22 tahun untuk menuntut ilmu. Selama itu, ia telah menjumpai lebih dari 1000 guru. Ia pergi melawat dari negerinya Tibriz ke Ma'arrah yang jauhnya kurang lebih 700 mil dengan berjalan kaki untuk belajar kepada Abu al-Qasim Sulaiman al-Falashtini. Di dalam raga atau tubuh manusia terdapat nafsu yang dapat mendorong manusia untuk menunda atau memperlambat aktivitas menulis. Dalam kajian studi Islam jenis nafsu tersebut adalah nafs ammarah bissu'.

Dalam kajian psikologi Barat disebut dengan emosi negatif. Emosi negatif yang tidak dikendalikan degan rasio atau akal sehat dapat menjebak akal sehat manusia untuk melakukan hal-hal yang terlihat baik menurut pandangan kita tetapi buruk dalam pandangan masyarakat dan Allah. Salah satu peristiwa sejarah di dalam Al-Qur'an yang disebabkan perbuatan nafs ammarah bissu' sehingga merugikan diri sendiri dan orang lain seperti yang dilakukan saudara-saudara nabi Yusuf a.s. kepada Yusuf a.s. dengan mencelakai dan mendorongnya ke dalam sumur yang gelap dan dalam. Contoh peristiwa lainnya ketika Zulaikha merayu Yusuf a.s. agar bersetubuh dengannya seperti apa yang ia rencanakan. Perkembangan teknologi yang begitu cepat di zaman millennial dapat merubah pola hidup sebagian orang menjadi berkualitas dan sebaliknya. Beberapa bagian dari pola hidup yang tidak berkualitas apabila pacaran menjadi prioritas utama dibandingkan merubah kualitas diri menjadi lebih baik melalui menulis dan membaca.

Rasa suka yang timbul terhadap lawan jenis merupakan kondisi alami yang dapat dirasakan setiap individu dimanapun dan kapanpun. Terlebih lagi melalui bantuan smartphone dengan berbagai efek kameranya dalam aplikasi yang beragam. Pikiran yang tidak terkendali dapat menimbulkan imajinasi yang tidak baik dengan lawan jenis. Dua jenis pacaran yang dilakukan manusia pada umumnya yaitu pacaran sebelum dan sesudah menikah. Pacaran dalam hubungan yang halal setelah menikah jauh memberikan manfaat yang lebih banyak daripada pacaran yang tidak diakhiri dengan pernikahan. Circel pergaulan yang tidak baik, pengetahuan yang salah, orientasi hidup yang salah, jarak antara manusia dengan Allah sangat jauh dan raga yang dikendalikan oleh nafsu beberapa dari penyebab manusia untuk memulai dan membiasakan pacaran. Selektif dalam berteman dapat menghindari manusia dari lingkungan pergaulan yang tidak baik.

Selektif bukan berarti menutup diri terhadap keadaan sekitar dan lingkungan sosial, tetapi lebih cermat dalam memilih teman yang baik dan berkualitas daripada memilih teman yang tidak baik. Perubahan gaya hidup yang begitu cepat di era globalisasi dapat mempengaruhi circel pergaualn yang baik menjadi tidak baik dan sebaliknya. Flasafah dan komitmen yang kuat dan ditanam sejak dini untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dapat menghindari manusia dari circel pergaulan yang tidak baik seumpama pacaran sebelum waktunya. Sebaik baik pola hidup atau falsafah hifup yang bermutu dan berkualitas adalah apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an dan hadits nabi s.a.w. Tanpa keduanya manusia akan terjerumus ke dalam lubang kehancuran dan kegagalan di dunia dan akhirat. Banyak cara yang dapat dilakukan manusia agar dapat membentengi diri dari fenomena pacaran selain rutintas membaca dan menulis.

Beberapa di antaranya seperti memahami, menghafal dan mengulang hafalan Al-Qur'an yang terus ditambah dan diulang secara konsisten, membaca amaliyah atau dzikir rutin pagi dan sore untuk mendekatkan jarak antara kita dengan Allah, membangun circel pergaulan yang baik dan membuat komunitas yang berkualitas sesuai dengan bakat kita. Apabila kita terus merasa nyaman dalam zona nyaman yang menjauhkan kita dari rutinitas membaca dan menulis menandakan tidak ada perkembangan dalam hidup kita. Zona nyaman ditandai dengan tidak ada perubahan atau life style, pola pikir atau mindset, prinsip atau komitmen dalam hidup menjadi lebih baik dan berkualitas. Tolak ukur kebaikan dan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bermutu apabila setiap tindakan kita kepada Allah dan sesama mengandung unsur ibadah. Dalam kajian studi agama Islam ibadah tidak hanya hubungan manusia kepada Allah, tetapi juga kepada sesama, termasuk di dalamnya perubahan pola hidup menjadi lebih baik sesuai dengan ajaran dan aturan agama.

Diubah oleh ormarr 20-04-2025 20:46
0
31
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan