- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Bukan Hanya Omon-Omon, Kim Jong Un Kirim 12 Ribu Pasukan untuk Bertempur di Ukraina


TS
si.matamalaikat
Bukan Hanya Omon-Omon, Kim Jong Un Kirim 12 Ribu Pasukan untuk Bertempur di Ukraina
Quote:
Laporan kemunculan pasukan Korea Utara terus bermunculan dan kini jadi topik hangat yang ramai dibicarakan. Laporan terbaru dari Badan Intelijen Korea Selatan menyebutkan, total 12 ribu pasukan Kim Jong Un akan ikut serta dalam perang habis-habisan melawan Ukraina. Laporan tersebut muncul ketika kedua negara tersebut terus mempererat hubungan kerja sama, terutama di bidang militer. Di mana Kim telah mengirim ribuan persenjataan ke Rusia.
Menurut informasi dari pihak Korea Selatan, tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia saat ini ditempatkan di pangkalan militer Rusia di Timur Jauh, termasuk Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk, dalam penilaian baru yang dirilis hari Jumat (18/10/2-24). Pasukan tersebut diharapkan akan dikerahkan ke garis depan segera setelah mereka menyelesaikan pelatihan adaptasi mereka.
Keempat pangkalan tersebut berjarak setidaknya 6.000 km di timur Ukraina. Badan intelijen itu juga merilis gambar yang menunjukkan sedikitnya 400 tentara Korea Utara berlatih di Ussuriysk dan sedikitnya 240 di Khabarovsk. Akan tetapi, jumlah tentara dan apakah mereka benar-benar warga Korea Utara tidak dapat dikonfirmasi oleh citra satelit yang disediakan.
Pihak intelijen Korea Selatan mengatakan telah mengamati pasukan Korea Utara di Rusia sejak awal Agustus 2024. Menurut badan intelijen tersebut, Wakil Direktur Pertama Departemen Industri Amunisi Kim Jong-sik, tokoh kunci dalam pengembangan rudal Korea Utara telah mengunjungi lokasi peluncuran rudal KN-23 Korea Utara di dekat garis depan Rusia-Ukraina beberapa kali bersama puluhan perwira militer Korea Utara dan memberikan arahan di lokasi.
Setelah itu pihak intelijen Korsel memantau secara ketat pergerakan militer Korea Utara. Mereka lalu mendeteksi Korea Utara telah mengangkut pasukan khususnya ke Rusia melalui kapal pengangkut angkatan laut Rusia dari tanggal 8 hingga tanggal 13 Agustus 2024. Untuk memindahkan pasukan ini, Angkatan Laut Rusia memasuki perairan Korea Utara untuk pertama kalinya sejak 1900.
Empat kapal pendarat dan tiga kapal pengawal milik Armada Pasifik Rusia menyelesaikan pemindahan pertama sekitar 1.500 pasukan khusus Korea Utara dari wilayah dekat Chongjin, Hamhung, dan Musudan ke Vladivostok, selama periode yang sama. Sementara operasi pengangkutan kedua diperkirakan akan segera berlangsung. Sebelum berangkat ke Rusia, diktator Korea Utara Kim Jong Un memeriksa unit pasukan khusus dua kali sebelum penempatan, yakni pada 11 September dan 2 Oktober.
Sebagai tambahan informasi bagi Agan, kekuatan pasukan khusus Korea Utara lebih dari 120.000 personel, menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang memiliki pasukan operasi khusus terbesar di dunia. Mereka ditugaskan dengan lima misi dasar: melakukan pengintaian, melakukan operasi tempur bersamaan dengan operasi konvensional, membangun garis depan kedua di wilayah belakang Korea Selatan, melawan pasukan khusus Korea Selatan/AS di wilayah belakang Korea Utara, dan menjaga keamanan dalam negeri.
Menyebabkan kekacauan jauh di belakang garis depan selama perang dengan Korea Selatan akan menjadi prioritas utama mereka. Diketahui bahwa pasukan ini adalah yang paling tangguh di Korea Utara dan telah menjalani pelatihan yang sangat keras. Video demonstrasi brutal mereka telah beredar selama bertahun-tahun.
Menurut informasi dari pihak Korea Selatan, tentara Korea Utara yang tiba di Rusia telah diberi seragam militer dan senjata buatan Rusia. Mereka juga diberi kartu identitas palsu untuk penduduk wilayah Yakutia dan Buryat di Siberia yang tampak mirip dengan warga Korea Utara. Tampaknya mereka menyamar sebagai tentara Rusia untuk menyembunyikan fakta bahwa mereka dikerahkan ke medan perang.
Letnan Jenderal Kyrylo Budanov dari Dinas Intelijen Militer Ukraina (GUR) juga mengkonfirmasi hal yang sama kepada The War Zone pada hari Jumat (18/10/2024); yang mengatakan bahwa batalyon pertama yang terdiri dari 2.600 tentara akan dimasukkan dalam Brigade Lintas Udara ke-11 dan sedang bersiap untuk ditempatkan di wilayah Kursk dengan dokumen penyamaran sebagai warga negara Rusia dari wilayah Buryat dan Yakutia.
Badan Intelijen Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah mengirim 13.000 kontainer peluru, rudal, dan roket anti-tank, serta senjata lainnya. Mereka juga merilis citra satelit yang menggambarkan beberapa kapal di pelabuhan Nanjin Korea Utara yang mengangkut senjata ke Rusia. Pengiriman dilakukan sebanyak 70 kali selama bulan Agustus 2024.
Senjata yang diberikan Korea Utara kepada Rusia termasuk peluru kaliber 122 mm dan 152 mm, rudal anti-tank Bulsae-4, rudal balistik jarak pendek KN-23 serta RPG. Total lebih dari 8 juta peluru kaliber 122 mm dan 152 mm telah diberikan kepada Rusia sejauh ini.
Namun, otoritas intelijen Ukraina dan Korea Selatan menganalisis bahwa banyak senjata Korea Utara memiliki tingkat cacat yang tinggi dan akurasi yang rendah. Sehingga senjata tersebut digunakan untuk serangan massal guna mempertahankan garis depan, bukan serangan presisi.
Doktrin Rusia di Ukraina adalah mengerahkan sejumlah besar pasukan dalam apa yang disebut analis Barat sebagai "meat assaults"; untuk bisa merebut posisi lawan. Meski bisa merebut wilayah lawan, tapi jumlah nyawa pasukan yang ditumbalkan juga besar.
Pasukan Korea Utara yang belum dilatih dengan baik serta tidak cukup pengalaman akan membantu Rusia untuk terus melakukan serangan tersebut. Di sisi lain, Korea Utara juga akan memperoleh pengalaman tempur yang sangat berharga di medan perang modern, sesuatu yang saat ini tidak dimilikinya.
Masih harus dilihat seberapa baik pasukan Korea Utara akan bertindak. Tetapi pengamat militer Korea Selatan bernama In-Bum Chun, pensiunan letnan jenderal Korea Selatan yang memimpin pasukan operasi khusus negara itu dan sekarang menjadi analis militer, mengatakan pasukan yang dikirim ke Ukraina adalah yang terbaik. Kehadiran mereka akan jadi tantangan baru bagi Ukraina.
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Menurut informasi dari pihak Korea Selatan, tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia saat ini ditempatkan di pangkalan militer Rusia di Timur Jauh, termasuk Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk, dalam penilaian baru yang dirilis hari Jumat (18/10/2-24). Pasukan tersebut diharapkan akan dikerahkan ke garis depan segera setelah mereka menyelesaikan pelatihan adaptasi mereka.
Keempat pangkalan tersebut berjarak setidaknya 6.000 km di timur Ukraina. Badan intelijen itu juga merilis gambar yang menunjukkan sedikitnya 400 tentara Korea Utara berlatih di Ussuriysk dan sedikitnya 240 di Khabarovsk. Akan tetapi, jumlah tentara dan apakah mereka benar-benar warga Korea Utara tidak dapat dikonfirmasi oleh citra satelit yang disediakan.
Quote:
Pihak intelijen Korea Selatan mengatakan telah mengamati pasukan Korea Utara di Rusia sejak awal Agustus 2024. Menurut badan intelijen tersebut, Wakil Direktur Pertama Departemen Industri Amunisi Kim Jong-sik, tokoh kunci dalam pengembangan rudal Korea Utara telah mengunjungi lokasi peluncuran rudal KN-23 Korea Utara di dekat garis depan Rusia-Ukraina beberapa kali bersama puluhan perwira militer Korea Utara dan memberikan arahan di lokasi.
Setelah itu pihak intelijen Korsel memantau secara ketat pergerakan militer Korea Utara. Mereka lalu mendeteksi Korea Utara telah mengangkut pasukan khususnya ke Rusia melalui kapal pengangkut angkatan laut Rusia dari tanggal 8 hingga tanggal 13 Agustus 2024. Untuk memindahkan pasukan ini, Angkatan Laut Rusia memasuki perairan Korea Utara untuk pertama kalinya sejak 1900.
Empat kapal pendarat dan tiga kapal pengawal milik Armada Pasifik Rusia menyelesaikan pemindahan pertama sekitar 1.500 pasukan khusus Korea Utara dari wilayah dekat Chongjin, Hamhung, dan Musudan ke Vladivostok, selama periode yang sama. Sementara operasi pengangkutan kedua diperkirakan akan segera berlangsung. Sebelum berangkat ke Rusia, diktator Korea Utara Kim Jong Un memeriksa unit pasukan khusus dua kali sebelum penempatan, yakni pada 11 September dan 2 Oktober.
Quote:
Sebagai tambahan informasi bagi Agan, kekuatan pasukan khusus Korea Utara lebih dari 120.000 personel, menjadikan negara ini sebagai salah satu negara yang memiliki pasukan operasi khusus terbesar di dunia. Mereka ditugaskan dengan lima misi dasar: melakukan pengintaian, melakukan operasi tempur bersamaan dengan operasi konvensional, membangun garis depan kedua di wilayah belakang Korea Selatan, melawan pasukan khusus Korea Selatan/AS di wilayah belakang Korea Utara, dan menjaga keamanan dalam negeri.
Menyebabkan kekacauan jauh di belakang garis depan selama perang dengan Korea Selatan akan menjadi prioritas utama mereka. Diketahui bahwa pasukan ini adalah yang paling tangguh di Korea Utara dan telah menjalani pelatihan yang sangat keras. Video demonstrasi brutal mereka telah beredar selama bertahun-tahun.
Quote:
Menurut informasi dari pihak Korea Selatan, tentara Korea Utara yang tiba di Rusia telah diberi seragam militer dan senjata buatan Rusia. Mereka juga diberi kartu identitas palsu untuk penduduk wilayah Yakutia dan Buryat di Siberia yang tampak mirip dengan warga Korea Utara. Tampaknya mereka menyamar sebagai tentara Rusia untuk menyembunyikan fakta bahwa mereka dikerahkan ke medan perang.
Letnan Jenderal Kyrylo Budanov dari Dinas Intelijen Militer Ukraina (GUR) juga mengkonfirmasi hal yang sama kepada The War Zone pada hari Jumat (18/10/2024); yang mengatakan bahwa batalyon pertama yang terdiri dari 2.600 tentara akan dimasukkan dalam Brigade Lintas Udara ke-11 dan sedang bersiap untuk ditempatkan di wilayah Kursk dengan dokumen penyamaran sebagai warga negara Rusia dari wilayah Buryat dan Yakutia.
Quote:
Badan Intelijen Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah mengirim 13.000 kontainer peluru, rudal, dan roket anti-tank, serta senjata lainnya. Mereka juga merilis citra satelit yang menggambarkan beberapa kapal di pelabuhan Nanjin Korea Utara yang mengangkut senjata ke Rusia. Pengiriman dilakukan sebanyak 70 kali selama bulan Agustus 2024.
Senjata yang diberikan Korea Utara kepada Rusia termasuk peluru kaliber 122 mm dan 152 mm, rudal anti-tank Bulsae-4, rudal balistik jarak pendek KN-23 serta RPG. Total lebih dari 8 juta peluru kaliber 122 mm dan 152 mm telah diberikan kepada Rusia sejauh ini.
Namun, otoritas intelijen Ukraina dan Korea Selatan menganalisis bahwa banyak senjata Korea Utara memiliki tingkat cacat yang tinggi dan akurasi yang rendah. Sehingga senjata tersebut digunakan untuk serangan massal guna mempertahankan garis depan, bukan serangan presisi.
Quote:
Doktrin Rusia di Ukraina adalah mengerahkan sejumlah besar pasukan dalam apa yang disebut analis Barat sebagai "meat assaults"; untuk bisa merebut posisi lawan. Meski bisa merebut wilayah lawan, tapi jumlah nyawa pasukan yang ditumbalkan juga besar.
Pasukan Korea Utara yang belum dilatih dengan baik serta tidak cukup pengalaman akan membantu Rusia untuk terus melakukan serangan tersebut. Di sisi lain, Korea Utara juga akan memperoleh pengalaman tempur yang sangat berharga di medan perang modern, sesuatu yang saat ini tidak dimilikinya.
Masih harus dilihat seberapa baik pasukan Korea Utara akan bertindak. Tetapi pengamat militer Korea Selatan bernama In-Bum Chun, pensiunan letnan jenderal Korea Selatan yang memimpin pasukan operasi khusus negara itu dan sekarang menjadi analis militer, mengatakan pasukan yang dikirim ke Ukraina adalah yang terbaik. Kehadiran mereka akan jadi tantangan baru bagi Ukraina.
----------------
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 20-10-2024 19:12






dodolaje dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.1K
48


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan