- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Kasih Paham ke Houthi dan Iran, Amerika Kirim B-2 Spirit untuk Gempur Yaman


TS
si.matamalaikat
Kasih Paham ke Houthi dan Iran, Amerika Kirim B-2 Spirit untuk Gempur Yaman
Quote:
Pada Kamis dini hari (17/10/2024), Amerika mengirim pesawat bomber siluman B-2 Spirit untuk menggempur milisi Houthi di Yaman. Ini adalah misi serangan pertama bomber itu dalam beberapa tahun sekaligus serangan pertama kali B-2 ke Yaman. Dalam keterangan resmi yang dipublikasikan, B-2 dan pesawat lainnya menyerang 5 lokasi di Yaman. Pentagon tidak menyebut di mana saja lokasinya, tapi dalam serangan kali ini kelima lokasi berhasil dihancurkan. Lokasi yang diserang merupakan bunker yang berada dibawah tanah dan digunakan untuk menyimpan senjata milik Houthi.
Serangan kali ini tentu mengejutkan, pasalnya Yaman sendiri tidak dilengkapi dengan sistem pertahanan udara canggih, tapi kenapa Amerika harus memanggil B-2 untuk misi menggempur Houthi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami apa yang disampaikan Pentagon dalam pernyataan resmi. Salah satu pernyataan itu adalah sebagai berikut:
Deskripsi target dari pernyataan Pentagon di atas sangat penting. Karena hal ini secara langsung menyoroti kemampuan khusus B-2 untuk melakukan serangan penghancur bunker melalui kemampuannya membawa bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator atau MOP. Meskipun tidak jelas apakah senjata ini digunakan dalam serangan ke Yaman, hal itu tentu saja mungkin terjadi karena sejumlah alasan.
Sebagai informasi bagi Agan, MOP beratnya sekitar 13 ton hanya dapat dibawa oleh B-2. Dua bom dapat diangkut oleh masing-masing pembom siluman pada satu waktu. Ini adalah senjata khusus dan berharga serta tersedia dalam jumlah yang relatif kecil. MOP mampu menembus lebih dalam daripada bom konvensional lainnya dan secara khusus dirancang dan telah berulang kali ditingkatkan untuk menghancurkan target yang terkubur dalam dan bernilai tinggi, terutama yang berada di Iran.
Target tersebut mencakup berbagai situs bawah tanah yang meliputi pusat komando dan kendali, fasilitas penyimpanan, peluncuran rudal, serta area penyimpanan pesawat yang digali di pegunungan. Namun, target utama MOP adalah situs-situs yang sangat diperkeras terkait dengan program nuklir Iran.
Houthi yang dibekingi Iran juga memiliki situs-situs bernilai tinggi yang digali di pegunungan. Situs tersebut tidak secanggih situs-situs yang ditemukan di Iran. Menyerang titik-titik lemah, area pendukung, dan pintu masuk dapat menurunkan kegunaannya, menghancurkan situs-situs itu secara nyata mungkin memerlukan kemampuan penetrasi khusus dari MOP.
Serangan ke Yaman terjadi tepat ketika ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat. Mengirimkan peringatan langsung bahwa AS memiliki kemampuan untuk menghancurkan situs yang sangat kuat dengan senjata konvensional dan bersedia menggunakannya, tampaknya tepat waktu dalam hal pencegahan jika MOP memang digunakan untuk pertama kalinya. Sejauh ini belum diketahui senjata apa yang sebenarnya dipakai menggempur Houthi ?
Selain MOP, B-2 juga memiliki kemampuan untuk meluncurkan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) dengan hulu ledak di kelas 1 ton (BLU-109). B-2 di masa lalu juga membawa bom bunker buster kelas 2.200 kg, yang terakhir ini merupakan senjata yang jauh lebih langka, status pastinya dalam inventaris senjata B-2 tidak jelas.
B-2 mampu membawa 16 bom kelas 1 ton yang memungkinkannya untuk menggalitarget yang diperkeras tanpa memerlukan MOP, caranya dengan membuat satu senjata mengikuti lubang yang dibuat oleh senjata yang baru saja menyerang sebelumnya dan seterusnya. Ini adalah taktik yang memungkinkan senjata penghancur bunker kecil untuk mencapai target yang lebih dalam. Bahkan MOP dapat menggunakan taktik ini untuk menyerang target yang terkubur sangat dalam, seperti beberapa target di Iran.
Seandainya benar senjata penghancur bunker seberat 1 ton biasa digunakan menyerang Yaman, mengapa harus menggunakan B-2 pada target yang berada di wilayah udara yang hampir tidak dijaga ? Penggunaan B-2 juga berisiko, karena jumlahnya hanya ada 19 unit.
Namun, kemampuan B-2 untuk bisa menembus jauh ke dalam wilayah udara yang diperebutkan sambil mengirimkan senjata khusus yang mengancam aset militer dan nuklir Iran yang paling dijaga mungkin adalah sebuah pesan yang jelas dari kemunculan bomber siluman tersebut di Yaman.
Referensi Tulisan: The War Zone& US Department of Defense
Sumber Foto: sudah tertera
Serangan kali ini tentu mengejutkan, pasalnya Yaman sendiri tidak dilengkapi dengan sistem pertahanan udara canggih, tapi kenapa Amerika harus memanggil B-2 untuk misi menggempur Houthi ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami apa yang disampaikan Pentagon dalam pernyataan resmi. Salah satu pernyataan itu adalah sebagai berikut:
Serangan kali ini adalah demonstrasi unik dari kemampuan serangan Amerika Serikat, tidak peduli seberapa dalam terkubur di bawah tanah, diperkeras, atau dibentengi. Penggunaan pesawat pengebom siluman jarak jauh B-2 Spirit milik Angkatan Udara AS menunjukkan kemampuan serangan global Amerika untuk mengambil tindakan terhadap target-target ini bila perlu, kapan saja, di mana saja.
Quote:
Deskripsi target dari pernyataan Pentagon di atas sangat penting. Karena hal ini secara langsung menyoroti kemampuan khusus B-2 untuk melakukan serangan penghancur bunker melalui kemampuannya membawa bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator atau MOP. Meskipun tidak jelas apakah senjata ini digunakan dalam serangan ke Yaman, hal itu tentu saja mungkin terjadi karena sejumlah alasan.
Sebagai informasi bagi Agan, MOP beratnya sekitar 13 ton hanya dapat dibawa oleh B-2. Dua bom dapat diangkut oleh masing-masing pembom siluman pada satu waktu. Ini adalah senjata khusus dan berharga serta tersedia dalam jumlah yang relatif kecil. MOP mampu menembus lebih dalam daripada bom konvensional lainnya dan secara khusus dirancang dan telah berulang kali ditingkatkan untuk menghancurkan target yang terkubur dalam dan bernilai tinggi, terutama yang berada di Iran.
Target tersebut mencakup berbagai situs bawah tanah yang meliputi pusat komando dan kendali, fasilitas penyimpanan, peluncuran rudal, serta area penyimpanan pesawat yang digali di pegunungan. Namun, target utama MOP adalah situs-situs yang sangat diperkeras terkait dengan program nuklir Iran.
Houthi yang dibekingi Iran juga memiliki situs-situs bernilai tinggi yang digali di pegunungan. Situs tersebut tidak secanggih situs-situs yang ditemukan di Iran. Menyerang titik-titik lemah, area pendukung, dan pintu masuk dapat menurunkan kegunaannya, menghancurkan situs-situs itu secara nyata mungkin memerlukan kemampuan penetrasi khusus dari MOP.
Serangan ke Yaman terjadi tepat ketika ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat. Mengirimkan peringatan langsung bahwa AS memiliki kemampuan untuk menghancurkan situs yang sangat kuat dengan senjata konvensional dan bersedia menggunakannya, tampaknya tepat waktu dalam hal pencegahan jika MOP memang digunakan untuk pertama kalinya. Sejauh ini belum diketahui senjata apa yang sebenarnya dipakai menggempur Houthi ?
Quote:
Selain MOP, B-2 juga memiliki kemampuan untuk meluncurkan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) dengan hulu ledak di kelas 1 ton (BLU-109). B-2 di masa lalu juga membawa bom bunker buster kelas 2.200 kg, yang terakhir ini merupakan senjata yang jauh lebih langka, status pastinya dalam inventaris senjata B-2 tidak jelas.
B-2 mampu membawa 16 bom kelas 1 ton yang memungkinkannya untuk menggalitarget yang diperkeras tanpa memerlukan MOP, caranya dengan membuat satu senjata mengikuti lubang yang dibuat oleh senjata yang baru saja menyerang sebelumnya dan seterusnya. Ini adalah taktik yang memungkinkan senjata penghancur bunker kecil untuk mencapai target yang lebih dalam. Bahkan MOP dapat menggunakan taktik ini untuk menyerang target yang terkubur sangat dalam, seperti beberapa target di Iran.
Quote:
Seandainya benar senjata penghancur bunker seberat 1 ton biasa digunakan menyerang Yaman, mengapa harus menggunakan B-2 pada target yang berada di wilayah udara yang hampir tidak dijaga ? Penggunaan B-2 juga berisiko, karena jumlahnya hanya ada 19 unit.
Namun, kemampuan B-2 untuk bisa menembus jauh ke dalam wilayah udara yang diperebutkan sambil mengirimkan senjata khusus yang mengancam aset militer dan nuklir Iran yang paling dijaga mungkin adalah sebuah pesan yang jelas dari kemunculan bomber siluman tersebut di Yaman.
-----------------
Referensi Tulisan: The War Zone& US Department of Defense
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 17-10-2024 22:17






popoboy dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.6K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan