sumber
Ketika kita melihat cover atau trailer game, kadang kita hanya melihat karakter orang kulit berwarna. Memang, dunia ini beragam, tapi saat semua karakter utama terlihat sama dan terfokus pada satu ras, kita jadi was-was. Apakah game ini lebih mementingkan agenda daripada kualitas cerita? Kira-kira, seberapa banyak variasi yang diperlukan tanpa merusak esensi permainan?

sumber
Dulu, karakter utama dalam game cenderung memiliki penampilan yang menarik. Tapi sekarang, karakter-karakter ini bisa jadi terlihat "biasa saja" atau bahkan tidak menarik. Apa ini langkah untuk menunjukkan bahwa semua orang berhak jadi pahlawan? Atau malah bikin kita berpikir bahwa game ini Woke? Sementara, kita pengen karakter yang bisa kita impikan jadi sosok yang ideal.

sumber
Gaya rambut unik seperti "date rock" sering diasosiasikan dengan karakter Woke. Meskipun gaya ini sudah ada sejak lama, sekarang jadi terlihat berlebihan saat dimunculkan dalam konteks keberagaman. Gimana rasanya lihat karakter dalam game realistis dengan rambut ungu atau merah? Tentu, kita bisa skeptis. Apa ini bentuk keberagaman atau hanya gimmick?

sumber
Kita tahu bahwa karakter dalam game biasanya memiliki pakaian yang sesuai dengan tema dan kepribadian. Namun, akhir-akhir ini banyak karakter yang mengenakan pakaian super mencolok dan berwarna-warni. Ini kadang bikin kita mikir, apakah ini bentuk ekspresi atau sekadar gimmick Woke? Seharusnya, keseimbangan antara desain dan tema tetap diutamakan.

sumber
Beberapa game berani mengangkat tema sejarah dengan cara yang unik, tapi kadang hal ini membuat sejarah yang kita kenal terdistorsi. Misalnya, jika kita melihat samurai wanita di Jepang kuno, itu bisa jadi menarik, tapi seberapa akurat kah representasinya? Kita harus bisa membedakan antara inovasi dan penyimpangan dari fakta.

sumber
Keberagaman memang penting, tapi kadang kita merasa terlalu banyak karakter berbeda dalam satu kelompok bisa jadi berlebihan. Misalnya, jika party di game terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang sangat berbeda, apa ini mencerminkan realitas atau justru mengganggu alur cerita? Ini yang bikin kita skeptis apakah game ini Woke atau tidak.