Akhirnya, mendapatkan informasi dari prima fauzi sapaan akrab saya yang sesama penulis. Kabar itu berkaitan dengan politik jawa timur, jelas pemberian penghargaan jbmb abstraksi dari etika petinggi Airlangga dan Muhadjir. Saya memerhatikan skema tersebut, sampai kecewa. Jelas itu sebuah citra aneh, bahkan mungkin jika diperbolehkan protes, lebih baik fokus kepada agenda hari ulang tahun yang saat itu bertepatan. Saya sangat bersedih hati dengan kondisi yang ada dan kabar itu.

Kementerian sosial masih dalam berbagai tahap pelaksana tugas dan belum pada penerapan yang maksimal, metode saja. Belum terdeteksi dan penerapannya kepada kemasyarakatan yang justru masih terombang-ambing dan diombang-ambing.

Bahkan penulis sebetulnya merasa ketidakwajaran tetapi disembunyikanlah. Pasti juga akan memancing diskusi yang panjang dari berbagai kampus.

Jawa Timur sejak 2014 adalah wilayah potensial isu politik diantara jawa tengah, jawa barat, dan daerah keistimewaan jakarta.

Pengalihan isu kesejahteraan di Jawa Timur dipercepat dengan jbmb. Pikiran adhy karyono terlalu bebas, tidak ada ancang-ancang terkait jbmb dan hut itu.

Saya juga lupa dengan harinya atau ada hari ulang tahun pesta perayaan ditambah jbmb jadi tidak berpartisipasi dan berapresiasi.

Saya mungkin terlalu sibuk dan tidak tahu tentang suatu hal dan saya bukan orang pandai. Bukan pejabat juga. Berbagai informasi yang saya dapat juga kadarnya dan bukan aktif mendata.

Iseng dan ngalor-ngidul menuntun saya untuk bersuara isu juga, karena dengan begitu ada pertemanan dan saya terasa seperti menghidupi.

Terhubung isu juga Airlangga dan Muhadjir sebagai pelaksana tugas atas gandanya jabatan terlalu berlangsung lama. Saya menunggu dampak itu untuk memastikan sikap nasional. Meskipun penyakit berdatangan, karena tidak kebal jadi menerimanya adalah hal yang wajar.

Jawa Timur mungkin ada hal yang mengejutkan selanjutnya yang akan terjadi dan menjadi sesuatu yang kepastian yang membingungkan. Menangis seharusnya bisa dilakukan tetapi terlebih menjadi hal yang merusak batin.
sumber