Kaskus

News

salabintAvatar border
TS
salabint
Kisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali kimpoi Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar Negeri
Kisah Cahaya, Gadis Desa Pernah Jalani 15 Kali kimpoi Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar Negeri


Kisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali Kawin Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar Negeri
ilustrasi

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah seorang wanita bernama samaran Cahaya yang belakangan mengundang atensi publik.

Ia mengaku telah menjalani kimpoi kontrak sebanyak 15 kali.
Bahkan kabar tersebut diberitakan oleh media luar negeri.
Dikutip dari vnexpress, Rabu (9/10/2024), para wanita muda miskin di daerah pedesaan menjadi istri sementara bagi pengunjung pria asing.
Ia menerima maskimpoi sebagai imbalannya.

Kisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali Kawin Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar NegeriIlustrasi nikah siri (Net via TribunBogor)



Hal yang dilakukannya itu kemudian memicu kemarahan daring.

Menurut South China Morning Post, di Puncak, tujuan wisata di Indonesia bagian barat yang terkenal menarik wisatawan Timur Tengah, agen lokal mengatur pernikahan antara pengunjung pria dan wanita lokal.
Setelah upacara pernikahan singkat, para wanita diharapkan menangani tugas-tugas rumah tangga.
Selain itu mereka juga akan terlibat dalam hubungan seksual sebelum para pria pergi dan bercerai.
Seorang wanita yang menggunakan nama samaran Cahaya mengungkapkan kepada Los Angeles Times bahwa dia telah menikah sedikitnya 15 kali.
Kebanyakan ia menikah dengan turis Timur Tengah sejak dia berusia 17 tahun.

Dia biasanya memperoleh penghasilan antara $300 (Rp 4,7 juta) dan $500 (Rp 7,8 juta) per pernikahan, setelah agen mengambil potongannya, dan menggunakan uang itu untuk membayar sewa dan merawat kakek-neneknya yang sakit.
Sekarang berusia 28 tahun, dia merahasiakan keterlibatannya dalam pernikahan ini dengan memberi tahu teman-teman dan keluarganya bahwa dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. 
Dia bahkan berbohong kepada pacarnya, menghapus pesan-pesan yang memberatkan untuk menyembunyikan kebenaran. 


Kisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali Kawin Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar NegeriIlustrasi menikah (salon.com)

"Semua ini siksaan," akunya. 
"Yang ada dalam pikiranku, setiap saat, hanyalah ingin pulang."
Seorang perempuan lain, Nisa, ia telah menjalani lebih dari 20 kali pernikahan kontrak.
Kemudian ia meninggalkan praktik tersebut setelah menikah dengan seorang petugas imigrasi Indonesia. 
Ia kini memiliki dua orang putra dan bersumpah untuk tidak pernah kembali ke kehidupan sebelumnya.
Pernikahan sementara ini tidak diakui secara hukum di Indonesia.
Ini karena bertentangan dengan undang-undang perkimpoian negara, yang dimaksudkan untuk mendukung hubungan jangka panjang dan stabil. 

Pelanggaran terhadap undang-undang ini dapat mengakibatkan denda, hukuman penjara, dan dampak sosial atau agama.
Setelah media Tiongkok meliput praktik ini, hal tersebut memicu diskusi di Weibo, dengan salah satu komentator menyarankan bahwa untuk mengubah keadaan para wanita tersebut, "mereka perlu diberdayakan melalui pendidikan dan keterampilan agar dapat mandiri."

Prostitusi kimpoi Kontrak 'Jabal' di Puncak Jawa Barat, Jual 'Gadis Lugu' untuk Turis Timur Tengah
Lagi-lagi terkuak kasus prostitusi TPPO yang menggaet sosok turis dari luar negeri terkhusus dari Timur Tengah.
Hal ini dibeberkan oleh Satreskrim Polres Cianjur yang mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Operasi tersebut mengamankan dua orang pelaku yang diduga menjajakan sejumlah wanita kepada pria asal Timur Tengah di kawasan Puncak, Cianjur-Bogor.
Keduanya LR (54) dan RN (21) mereka mengaku telah hampir lima tahun memperdagangkan perempuan untuk mengeruk keuntungan dari para pria hidung belang Timur Tengah.


Kisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali Kawin Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar NegeriKisah Cahaya, Gadis Desa 15 Kali Kawin Kontrak, Sampai Masuk Berita Luar Negeri
Polisi mengamankan barang bukti dari mucikari kimpoi kontrak di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)


Kawasan wisata Puncak memang masih menjadi wilayah yang dikenal oleh turis-turis di jazirah Arab.
Selain pemandangan yang indah, kawasan ini sering digunakan oleh turis asing tersebut untuk kimpoi kontrak.
Warga Timur Tengah yang melakukan kimpoi kontrak sering menyebut kawasan Puncak Cianjur - Bogor sebagai 'Jabal'.
Dikutip dari Tribun Jabar, Jabal dalam bahasa Indonesia artinya pegunungan atau tempat tinggi.
Sebutan Jabal tersebut kerap dijadikan sebagai tempat untuk melakukan transaksi prostitusi berkedok kimpoi kontrak.
Seorang warga setempat yang juga berprofesi sebagai sopir travel wisatawan WNA Timur Tengah, Ibot (40) mengatakan, sepanjang tahun selalu saja ada turis 'Arab' yang datang ke Puncak.
Mereka datang untuk berlibur ke wilayah yang dikenal bertemperatur sejuk tersebut.
"Para wisatawan WNA asal Timur Tengah biasa menyebut kawasan Cipayung, Puncak , Bogor, sampai ke Cipanas, Puncak Cianjur itu Jabal," kata Ibot pada wartawan, Rabu (17/4/2024).
Saat masih di negaranya lanjut Ibot, WNA asal Timur Tengah tersebut akan menghubungi sopir travel saat akan berlibur ke Kawasan Puncak atau Jabal.
"Mereka biasanya selalu menanyakan fasilitas apa saja yang akan didapatkan selama berlibur, termasuk untuk kepuasan seksual."
"Untuk menghindari zinah mereka biasanya melakukan kimpoi kontrak," kata dia.
Ia mengatakan, adanya keinginan kimpoi kontrak dari para WNA asal Timur Tengah tersebut dimanfaatkan para mucikari untuk menyediakan fasilitas kimpoi kontrak.
"Fasilitas kimpoi kontrak tersebut merupakan setingan yang telah disiapkan para mucikari. Bahkan sebagian besar wanita yang disiapkan merupakan perempuan malam yang berasal dari lokalisasi."
"Bahkan untuk menyakinkan para WNA, perempuan itu didandani seolah-olah gadis lugu asal desa," tuturnya.

Ibot menyebutkan, para perempuan yang menjalankan kimpoi kontrak akan mendapatkan upah sebesar 50 persen dari nilai kontrak.
"Misalnya dari nilai kontraknya sebesar Rp 30 juta, itu si perempuan akan mendapatkan bagian Rp 15 juta."
"Tetapi, bagian itu tidak diberikan semuanya, si mucikari akan hanya memberikan Rp 5 juta dan sisanya diberikan saat kimpoi kontrak selesai."
"Alasannya, untuk mengantisipasi si perempuan kabur saat kimpoi kontrak masih terjadi," ujarnya.
Ibot yang telah menjalani sebagai sopir travel WNA asal Timur Tengah dari 2013 hingga 2023 itu menyebutkan, hingga kini Kawasan Puncak Cianjur - Bogor tersebut masih sering disebut sebagai Jabal.
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Cianjur mengamankan dua orang pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Sejumlah korban dijajakan kepada pria asal Timur Tengah.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pengungkapan kasus TPPO tersebut berawal adanya laporan dari seorang korban yang merasa tertipu dengan dua orang pelaku.
"Adanya dari laporan itu kami langsung melakukan pendalaman dan penyidikan, dan dua orang yaitu RN (21) dan LR (54) berhasil kita amankan," kata Tono pada wartawan.
Berdasarkan hasil keterangan lanjut dia, kedua pelaku melakukan TPPO dengan modus kimpoi kontrak tersebut sejak 2019.
"Dalam menjalankan aksinya LR berperan untuk mencari gadis yang akan dijajakan kepada pria hidung belang asal Timur Tengah. Sedangkan RN bertugas mencari perempuan," ucap Tono.




Sumber

Diubah oleh salabint 09-10-2024 16:01
pribumi.klimisAvatar border
pribumi.klimis memberi reputasi
1
778
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan