Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Juni lalu memperpanjang program pemberian bantuan pangan beras 10 kg kepada 22 juta penerima hingga akhir tahun 2024. Bantuan ini, diyakini Jokowi dapat mengerem kenaikan harga beras di tengah masyarakat.

Sedikit berbeda, bantuan sejak Juni kemarin bantuan pangan yang tadinya diberikan sebulan sekali diubah skemanya menjadi diberikan per 2 bulan sekali. Tepatnya, mulai bulan Agustus, Oktober, dan Desember.

"Kalau ini kan memang sudah sesuai dengan rencana Agustus kemudian Oktober kemudian Desember. Dan kita harapkan itu juga bisa mengerem harga beras agar tidak bisa naik karena kita intervensi lewat bantuan pangan berupa beras," ujar Jokowi usai melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Kampung Baru, Sumba Barat, Rabu (2/10/2024) kemarin.

Jokowi juga menjamin urusan pasokan beras sejauh ini masih aman jumlahnya hingga akhir tahun. Di Sumba Barat saja, sejauh ini ada sekitar 1.000 ton beras yang bisa menjadi cadangan bagi masyarakat.

"Nggak ada masalah soal pasokannya. Tadi stok di sini saja berapa? Kurang lebih hampir 1.000 ton. Gede banget," sebut Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah meminta Prabowo Subianto sebagai penerusnya sebagai presiden untuk melanjutkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat. Jokowi bilang dia akan membisiki Prabowo agar program ini jalan terus.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam dialog dengan masyakarat saat melakukan pembagian bantuan beras di Gudang Bulog, Sumba Barat. Dia meminta agar masyarakat juga meminta kepada pemerintahan Prabowo nantinya untuk melanjutkan program bantuan ini.

"Nanti saya sampaikan tadi Bapak-Ibu masyarakat dari Sumba Barat, mengusulkan kepada Pak Prabowo agar program ini bisa dilanjutkan," pungkas Jokowi.

detik.com