- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Kesaktian Pancasila : Jokowi - Puan Makin Akrab Jelang Pertemuan Megawati – Prabowo


TS
iqbalballe
Kesaktian Pancasila : Jokowi - Puan Makin Akrab Jelang Pertemuan Megawati – Prabowo

Rekonsiliasi Merah adalah istilah yang TS (Thread Starter/Penulis) gunakan untuk momen pertemuan Megawati - Prabowo, dan perdamaian Megawati – Jokowi.
Sementara istilah Payung Merah Biru, TS gunakan untuk momen perdamaian Megawati dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam thread/tulisan sebelumnya, yakni Perombakan Kadin - Rekonsiliasi Merah Bagian Prinsip Duduk Satu Meja Bangun Bangsa dan Konsolidasi Nasional Para Pemimpin Muda Jelang Pelantikan Prabowo – Gibran, telah dipaparkan berbagai sinyal akan terjadinya Rekonsiliasi Merah maupun Payung Merah Biru.
Sumber :
Kini kelangsungan Rekonsiliasi Merah, dan tentunya Payung Merah Biru makin kuat ketika kita melihat peristiwa yang terjadi di Monumen Pancasila dalam rangka upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila 01 Oktober 2024.
Momentum Jokowi memimpin Upacara Kesaktan Pancasila tahun ini, khususnya usai Pilpres 2024 yang sempat memanaskan ketegangan antara Teuku Umar (Megawati, PDIP) dengan Solo (Jokowi, Gibran, Kaesang, Bobby), meski tidak ada permasalahan dalam hubungan Teuku Umar dan Hambalang (Prabowo), sedang menunjukkan sinyal positif menuju Rekonsiliasi Merah maupun Payung Merah Biru.
Momentum keakraban Jokowi dan Puan Maharani, didampingi Prabowo Subianto sebagai pihak yang berada di tengah, bahkan momentum keakraban ini turut digelorakan oleh Jokowi dan Puan secara bersama-sama pagi ini, menunjukkan langkah progresif semua pihak untuk mengedepankan komitmen siap duduk satu meja membangun bangsa yang menjadi visi misi Prabowo di pemerintahan 2024 s/d 2029.
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-7566...tian-pancasila
https://kumparan.com/kumparannews/mo...ti-23d6hovVmME
Usai Upacara Kesaktian Pancasila, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjelaskan perkembangan rencana pertemuan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia menyebut pertemuan itu secepatnya digelar.
Puan tak menjelaskan detail tanggal pertemuan. Dia kembali menyebut pertemuan itu secepatnya digelar.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7566...-ingin-bertemu
Langkah Puan tersebut menegaskan kembali pernyataan yang sudah ia katakan beberapa hari lalu, dimana Puan mengatakan bahwa baik Megawati maupun Prabowo, keduanya sangat ingin bertemu, sembari menekankan bahwa rencana pertemuan sudah memasuki tahap finalisasi, lantaran lokasi pertemuan sudah ditetapkan dan sedang finalisasi tanggal pertemuan.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/43...pat-yang-asyik
Namun ketika kita merujuk adanya perubahan tanggal finalisasi susunan kabinet Prabowo-Gibran, yang beberapa pekan lalu diumumkan akan rampung H-7 Pelantikan (13 Oktober 2024), namun pekan lalu berubah menjadi H-5 Pelantikan (15 Oktober 2024), maka besar kemungkinan perubahan itu dikarenakan adanya usulan dalam pembahasan rencana pertemuan Megawati - Prabowo agar digelar antara 12 s/d 14 Oktober 2024.
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-7537...prabowo-gibran
https://nasional.kompas.com/read/202...ada-15-oktober
Oleh karenanya, Pertemuan Megawati - Prabowo hanya tinggal menghitung hari. Bagaimana hasil pertemuan nantinya, tentu saja semua pihak hanya bisa menunggu.
Hal yang jelas, sinyal positif dari momentum Kesaktian Pancasila pagi ini dan kepastian terjadinya pertemuan Megawati - Prabowo sebelum pelantikan Prabowo - Gibran, jelas menunjukkan ada kesamaan sikap yang menjadi tempat berpijak, yakni semua pihak mulai legowo mengalahkan sebagian ego diri dan kepentingannya masing-masing, untuk menunjukkan itikad siap mewujudkan semangat "Duduk Satu Meja Membangun Bangsa".
Sebagaimana diurai TS pada thread-thread sebelumnya, duduk satu meja membangun bangsa, bukan berarti semua pihak yang duduk bersama harus identik isi kepalanya masing-masing.
Duduk satu meja membangun bangsa juga bukan berarti tidak ada dialektika tsis vs antitesis (kritik).
Duduk satu meja membangun bangsa memiliki arti bahwa perbedaan pandangan antar pihak di dalam satu meja adalah hal yang alamiah, dimana kunci penyelesaiannya adalah semua pihak sepakat bermusyawarah bersama-sama untuk mencari solusi yang win-win solution.
Sebab, tidak ada permasalahan maupun persengketaan yang tidak bisa dicari solusi dan titik temunya, selama semua pihak yang bertentangan atau bersengketa, memiliki semangat yang sama untuk menghasilkan solusi yang adil bagi semua pihak.
Model ini tidak menjadikan dikotomi antara status quo vs oposisi yang tetap dan definitif, karena dinamika antara pro vs kontra di dalam meja akan bersifat cair dan fleksibel.
Setiap ada dinamika perbedaan pandangan, selalu dicari titik temu yang menyenangkan atau paling dapat diterima bersama secara musyawarah. Dengan demikian, tidak ada status quo yang selalu status quo, maupun tidak ada oposisi yang selalu oposisi selama pemerintahan berlangsung.
Inilah pembacaan yang TS maknai soal gagasan Prabowo tentang duduk satu meja membangun bangsa.
Sebuah gagasan lawas yang sebetulnya menjadi landasan berdirinya Republik Indonesia, namun mulai dilupakan termakan zaman.
Akan sangat menarik dan luar biasa, jika Prabowo berhasil mewujudkan kembali model musyawarah ini sebagai pondasi politik.
TS sendiri mendukung penuh visi misi duduk satu meja membangun bangsa.
Oleh karenanya TS meyakini, hanya persoalan waktu hingga akhirnya bisa terwujud Rekonsiliasi Merah (Pertemuan Megawati - Prabowo dan Perdamaian Megawati - Jokowi) dan Payung Merah Biru (Perdamaian Megawati - SBY).






ladiesman097 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
26.1K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan