- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Mini Sword Bomb: Senjata Baru Israel yang Digunakan Menyerang Sebuah Mobil di Lebanon


TS
si.matamalaikat
Mini Sword Bomb: Senjata Baru Israel yang Digunakan Menyerang Sebuah Mobil di Lebanon
Quote:
Sebelum Israel melakukan serangan udara besar-besaran pada Jumat sore (27/09/2024) yang menewaskan pemimpin Hizbullah, beberapa hari sebelumnya mereka telah menargetkan beberapa anggota kelompok milisi tersebut. Dalam beberapa foto yang beredar di X, menunjukkan salah satu orang yang diduga sebagai anggota Hizbullah terkena serangan senjata Israel saat mengemudikan mobil di sekitar Beirut.
Menurut laporan saksi di lokasi serangan, senjata yang digunakan tidak menimbulkan ledakan. Senjata itu berhasil menjebol kaca depan mobil dan mengenai anggota Hizbullah. Target yang terkena serangan tersebut tidak sampai meninggal, tapi alami luka pada tubuhnya. Bercak darah tampak terlihat pada jok mobil. Sejauh ini belum diketahui kapan tepatnya serangan itu terjadi.
Analisis dari The War Zone, tanda benturan berbentuk salib yang tertinggal di kaca depan mobil mirip dengan efek serangan dari AGM-114R9X Hellfireyang sering dijuluki bom ninja atau Flying Ginsu. Sebagai pengingat untuk Agan, senjata ini tidak menimbulkan ledakan, saat mendekati target; senjata akan terbuka dan berubah menjadi 6 bilah pedang. Senjata digunakan Amerika untuk menghabisi beberapa jenderal Iran di masa lalu. Senjata tersebut pertama kali muncul tahun 2017.
Masih dari artikel yang sama, ada kemungkinan Israel telah mengembangkan amunisi udara mini dengan empat bilah pop-out yang memiliki kesamaan dengan AGM-114R9X. bilah tersebut disusun di sekitar titik pusat melingkar. Hal ini berbeda dari R9X Hellfire yang dilengkapi bilah panjang, secara eksplisit dirancang untuk merobek apa pun yang terkena. Dengan demikian, ada kemungkinan juga tanda 'bilah' yang terlihat di kaca depan mobil di Beirut bisa jadi merupakan sirip amunisi kecil yang menembus kaca depan.
Kemungkinan lain adalah amunisi yang menghantam mobil itu memiliki hulu ledak peledak, tetapi tidak meledak karena suatu alasan. Israel memang memiliki sejarah panjang penggunaan amunisi udara dengan muatan peledak yang dikurangi atau bahkan tanpa muatan sama sekali. Militer AS dan negara-negara lain juga menggunakan jenis amunisi dengan efek kerusakan rendah yang serupa, termasuk bom inert dengan bagian hulu ledak yang diisi dengan beton.
Ketepatan serangan terhadap mobil di Beirut juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana amunisi itu mungkin diarahkan ? Di masa lalu AGM-114R9X memerlukan sistem panduan operator-in-the-loopuntuk dapat mengenai target, seperti individu di dalam kendaraan yang bergerak. Untuk saat ini beberapa analis militer menyebut senjata baru Israel tersebut sebagai mini sword bomb, karena kemampuannya yang berubah menjadi 4 bilah pedang.
Saat ini perusahaan-perusahaan Israel telah dan terus menjadi pelopor dalam pengembangan kemampuan panduan operator-in-the-loop. Kemajuan dalam kemampuan penargetan yang digerakkan oleh kecerdasan buatan juga dapat membantu secara drastis dalam hal ini. Bahkan ada kemungkinan bahwa R9X mungkin memiliki beberapa tingkat panduan otonom yang dapat mengenali titik bidik yang dipilih dengan sendirinya.
Ada dugaan jika Israel mungkin telah menggunakan drone untuk menembakkan amunisi ninja milik mereka, namun hal ini baru sebatas dugaan dan belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Namun, akan sangat masuk akal untuk mengembangkan dan menggunakan amunisi mirip Flying Ginsu buatab Amerika dengan ukuran yang lebih kecil, terutama untuk diluncurkan dengan drone yang lebih kecil serta untuk melakukan serangan presisi tanpa menimbulkan kerusakan yang besar.
Saat ini, banyak hal tentang serangan terhadap mobil di Beirut masih belum diketahui, tetapi ada tanda-tanda yang jelas mengarah pada penggunaan amunisi baru yang kecil dan berdaya rusak sangat rendah.
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Menurut laporan saksi di lokasi serangan, senjata yang digunakan tidak menimbulkan ledakan. Senjata itu berhasil menjebol kaca depan mobil dan mengenai anggota Hizbullah. Target yang terkena serangan tersebut tidak sampai meninggal, tapi alami luka pada tubuhnya. Bercak darah tampak terlihat pada jok mobil. Sejauh ini belum diketahui kapan tepatnya serangan itu terjadi.
Analisis dari The War Zone, tanda benturan berbentuk salib yang tertinggal di kaca depan mobil mirip dengan efek serangan dari AGM-114R9X Hellfireyang sering dijuluki bom ninja atau Flying Ginsu. Sebagai pengingat untuk Agan, senjata ini tidak menimbulkan ledakan, saat mendekati target; senjata akan terbuka dan berubah menjadi 6 bilah pedang. Senjata digunakan Amerika untuk menghabisi beberapa jenderal Iran di masa lalu. Senjata tersebut pertama kali muncul tahun 2017.
Masih dari artikel yang sama, ada kemungkinan Israel telah mengembangkan amunisi udara mini dengan empat bilah pop-out yang memiliki kesamaan dengan AGM-114R9X. bilah tersebut disusun di sekitar titik pusat melingkar. Hal ini berbeda dari R9X Hellfire yang dilengkapi bilah panjang, secara eksplisit dirancang untuk merobek apa pun yang terkena. Dengan demikian, ada kemungkinan juga tanda 'bilah' yang terlihat di kaca depan mobil di Beirut bisa jadi merupakan sirip amunisi kecil yang menembus kaca depan.
Quote:
Kemungkinan lain adalah amunisi yang menghantam mobil itu memiliki hulu ledak peledak, tetapi tidak meledak karena suatu alasan. Israel memang memiliki sejarah panjang penggunaan amunisi udara dengan muatan peledak yang dikurangi atau bahkan tanpa muatan sama sekali. Militer AS dan negara-negara lain juga menggunakan jenis amunisi dengan efek kerusakan rendah yang serupa, termasuk bom inert dengan bagian hulu ledak yang diisi dengan beton.
Ketepatan serangan terhadap mobil di Beirut juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana amunisi itu mungkin diarahkan ? Di masa lalu AGM-114R9X memerlukan sistem panduan operator-in-the-loopuntuk dapat mengenai target, seperti individu di dalam kendaraan yang bergerak. Untuk saat ini beberapa analis militer menyebut senjata baru Israel tersebut sebagai mini sword bomb, karena kemampuannya yang berubah menjadi 4 bilah pedang.
Saat ini perusahaan-perusahaan Israel telah dan terus menjadi pelopor dalam pengembangan kemampuan panduan operator-in-the-loop. Kemajuan dalam kemampuan penargetan yang digerakkan oleh kecerdasan buatan juga dapat membantu secara drastis dalam hal ini. Bahkan ada kemungkinan bahwa R9X mungkin memiliki beberapa tingkat panduan otonom yang dapat mengenali titik bidik yang dipilih dengan sendirinya.
Quote:
Ada dugaan jika Israel mungkin telah menggunakan drone untuk menembakkan amunisi ninja milik mereka, namun hal ini baru sebatas dugaan dan belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Namun, akan sangat masuk akal untuk mengembangkan dan menggunakan amunisi mirip Flying Ginsu buatab Amerika dengan ukuran yang lebih kecil, terutama untuk diluncurkan dengan drone yang lebih kecil serta untuk melakukan serangan presisi tanpa menimbulkan kerusakan yang besar.
Saat ini, banyak hal tentang serangan terhadap mobil di Beirut masih belum diketahui, tetapi ada tanda-tanda yang jelas mengarah pada penggunaan amunisi baru yang kecil dan berdaya rusak sangat rendah.
---------------
Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera






krukov dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.2K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan