Perang dunia tahun 1944, sebelum ada kelompok rakyat yang dengan penghitungan dan tanpa media--karena kemiskinan---ada kesimpulan terhadap perilaku intimidasi para penguasa, memungkinkan mengarah kepada mereka yang saat ini berada di papan atas teknologi--yang penggunaannya tak terbantahkan lagi dan sangat krusial terhadap berbagai aspek pendukung sistem kehidupan bernegara dan keamanan dunia--dan mungkin penjelas status, tetapi jika dipikirkan lebih mendalam terkait sistem komputasi, itu hanya terjadi di era belakangan ini.

Teknologi tentang satu mesin pencetak surat--yang saya maksudkan mungkin--mulai dirombak dalam berbagai tahapan, tahapan awal sampai dengan tahapan akhir--yang saya ketahui adalah mesin qwerty dengan berbagai perbedaannya di kasus internasional--mesin tua untuk kerapihan.

Pencatatan begitu penting di era itu--penulisan dalam bentuk tangan menyusahkan--berbagai negara berinovasi terhadap persebaran informasi, tetapi juga terjadi teknologinya dan saling beriringan.

Perekonomianlah selanjutnya menjadi korban delik--teknologi mesin memungkinkan merusak perekonomian karena penguasa dan kekuasaan terhadap penggunaan--keegoisan, misalnya tanpa membagi teknologi kepada kemiskinan, karena harga mahal teknologi itu sendiri. Tahun 1944 kejelasan tentang kemiskinan terbukti--komputer sains dan pendidikannya dan keilmuannya hanya dinikmati oleh sebagian orang dan pada akhirnya orang-orang akan bertemu untuk membentuk komunitas untuk aksi protes.

Soekarno akhirnya mendapatkan kekayaan yang diinginkannya, terlebih buku tulis dan buku bacaan dan perkumpulan-beraksi--jelas menuju Indonesia dalam kertas yang dicetak.

Saya menjadi pribadi yang dilematis dan terombang-ambing karena ketidakberdayaan menggunakan teknologi dan senantiasa terintimidasi keadaan, meskipun begitu Saya tetap berjuang dengan keadaan yang terjadi dengan pemikiran radikal seperti persaingan ketat antar generasi perpolitisan--di era Soeharto di tahun 1998 dan tahun 1999 yang adalah tahun sangat berbahagia tentang perempuan bernama Dinda Putri.
sumber