- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Aktor Dibalik Skandal Guru Besar ULM Ternyata Seorang Profesor, Punya Jaringan Dari M


TS
adamyvon
Aktor Dibalik Skandal Guru Besar ULM Ternyata Seorang Profesor, Punya Jaringan Dari M

BANJARMASIN - Salah satu aktor mafia jurnal itu diduga seorang profesor di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Ia sudah lama menghilang dari kampus.
Namanya adalah Prof Juhriyansyah Dalle, guru besar ilmu Teknologi Informasi (TI) di Fakultas Teknik (FT) ULM.
Pendidikan doktor ia tempuh di Malaysia. Dalle dikukuhkan menjadi guru besar ULM pada akhir 2021.
Sumber Radar Banjarmasin menceritakan, Dalle seorang pakar IT yang punya jaringan di Indonesia, Malaysia, sampai Inggris.
Modus operandinya, Dalle membeli jurnal-jurnal yang terindeks ke Scopus untuk menampung artikel klien-kliennya.
Dia dibantu rekannya di CV Intellectual Edge Consultancy SDN Bhd yang berkantor di Selangor, Malaysia.
Dengan googling sederhana, muncul unggahan bukti transfer dan korespondensi ke CV Intellectual. Dari banyak dosen Indonesia, dari berbagai kampus. Dari PTN, PTS, sampai IAIN.
Transfer itu ditujukan kepada perwakilan CV Intellectual untuk Indonesia yang berkantor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ini data terbuka yang bisa ditelusuri dan diakses publik dengan mudah. Menurut sumber kami, sebagian dosen mentransfer ke bank CV Intellectual, sebagian lagi langsung ke rekening pribadi Dalle.
Namun, memiliki jurnal saja belum cukup. Dalle bisa "memangsa" para calon guru besar ULM karena memiliki dua hal: jabatan dan jejaring.
Dalle ditunjuk rektor sebagai salah satu pembimbing di tim percepatan promosi guru besar ULM. Para dosen yang dibimbing Dalle diarahkan untuk menerbitkan jurnal di tempatnya.
Dalle dibantu sesama anggota tim percepatan, Prof Abdul Halim Barkatullah. Halim adalah mantan Dekan Fakultas Hukum ULM. Sekarang Wakil Direktur Pascasarjana ULM. "Apakah Pak Rektor tahu atau tidak tahu, sengaja atau tidak sengaja menunjuk kedua orang ini menjadi anggota tim percepatan? Wallahu'alam," kata whistleblower itu.
Tetapi, jejaring horizontal saja tak cukup. Dalle butuh jejaring vertikal. Ia memerlukan bantuan asesor di kementerian untuk meluluskan penilaian jurnal dari para kliennya.
Sumber kami menyebut nama Prof Mokhamad Khoirul Huda, dosen Universitas Hang Tuah, Surabaya.
Nama Huda juga muncul dalam laporan Tempo. Huda telah menggunakan hak jawabnya dan merasa kredibilitasnya "sangat dirugikan" oleh pemberitaan itu.
"Seorang profesor senior bertanya ke dirjen: mengapa cuma ULM yang diperiksa? Mengapa kampus lain tidak? Pejabat kementerian itu menjawab, karena di ULM lah titik episentrumnya," ujarnya.
Saban kali kelar diperiksa, para profesor ini kerap berbagi cerita. Mengumpulkan keping demi keping fakta untuk memahami kasus yang rumit ini. "Saya sendiri diperiksa tiga kali. Sekali di Jakarta dan dua kali di Banjarmasin," ujarnya.
Belakangan ia menyadari dua hal. Pertama, Dalle dan Huda lebih dahulu diperiksa. Kedua, empat dari sebelas dosen FH itu menggunakan jurnal yang terafiliasi ke Dalle.
Bukti-bukti transfer itu terlacak oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Bukti transfer itulah yang dipegang Inspektorat. Mendasari pemeriksaan lanjutan terhadap 20 guru besar dan dua calon guru besar ULM sekarang.
"Salah seorang dekan langsung mengangkat bendera putih saat diperiksa. Dia kehabisan alibi. Karena tim investigasi ternyata memegang bukti-bukti transfer tersebut," bebernya.
Sepengetahuannya, nominalnya antara Rp40 juta sampai Rp80 juta per artikel. Kita sedang membicarakan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
Dan, Dalle diduga tak hanya menyediakan jasa penerbitan jurnal. Ia juga diduga menyediakan jasa joki. "Karena kami tahu ada profesor yang cuma menulis bagian abstrak. Tiba-tiba jurnalnya ada. Tiba-tiba SK guru besarnya terbit. Lucu banget," katanya.
Selama pemeriksaan, Inspektorat menanyakan substansi artikel jurnal. Tujuannya mengecek pemahaman si guru besar. Kalau menulis sendiri, tentu bisa memaparkan dengan lancar.
"Malah ada yang tidak bisa menjelaskan. Makanya kami berani menuduh ada jasa perjokian," tukasnya.
https://radarbanjarmasin.jawapos.com...inggris?page=3
Bom 2024 akhirnya meledak 💥

Tolong mbut periksa jg dosen seluruh universitas yg ada di indon terlucu ini jangan2 punya jaringan dgn Mossad jg @replykgpt

Pantesan indon gak mau maju







soelojo4503 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
540
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan